satu

64 1 1
                                    

*First Day Of College*

"Alexa 's POV"

Rasa gemetar bercampur dengan rasa bahagiaku , aku berjalan menuju kelas pertamaku .
Tak kusangka ternyata kelas pertama ku masuk lebih awal, sehingga aku telat 25 menit .
Aku mengetuk pintu secara sopan .
Dosen pertamaku menurunkan kaca matanya lalu membiarkanku masuk.
Semua orang tertuju padaku ,
Aku hanya menunduk , aku tak biasa menjadi pusat perhatian .
Apalgi lelaki diujung sana terus saja menatap ku sambil mengigit bolpen yang ia pegang.

"siapa namamu?" Dosen itu mendekat dua langkah ke arah ku
"Alexa Anderson" Aku menunduk , Semua orang saling berbincang satu sama lain, aku tidak tau apa yang mereka bincangkan .
Hanya saja lelaki tadi masih tetap memandangku dengan sama.
"baik, silahkan duduk" Aku berjalan menuju tempat kosong di sebelah kiri , tepatnya barisan sebelah didepan lelaki tadi.

Aku bisa merasakan dia mengawasi setiap gerak gerik ku. Keterlaluan , Itu sangat tidak sopan

Namun aku terlalu takut untuk mengecamnya , terlalu malu karena aku hanyalah mahasiswi baru.

"Hey Mrs. Anderson ,kenalkan Namaku Alvinly Yolanda Frederick" Gadis cantik disebelah ku menjulurkan tangannya sambil tersenyum

"Senang berkenalan denganmu" Ucapku agak tergugup
"Panggil aku Alvin atau yolanda oke ?"
Aku hanya mengangguk mengerti .
Dia wanita yang baik dan ramah , Aku sangat menyukainya.

Aku terfokus pada pelajaran pertamaku , materi pertama yang ku pelajari , aku akan bersungguh sungguh dalam hal ini , aku ingin membuat kedua orang tuaku bangga.

-

Bel istirahat berbunyi

yolanda dan aku bergegas pergi ke cafeteria ,
Aku melihat segerombolan lelaki duduk sambil menatapku dan Yola.
"Itu pacarku" Yola

menunjuk lelaki berambut blonde dengan mata biru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

menunjuk lelaki berambut blonde dengan mata biru .
Aku belum tau dia siapa , tapi lagi-lagi ku lihat lelaki dikelas pertamaku bersama mereka .
Berkumpul bersama dan dia masih menatapku dengan tatapan yang sama , tatapan benci? Atau semacamnya? Tapi apa salahku ?
Alvin menarik lenganku , Lalu memperkenalkanku kepada kekasih dan teman temannya.
"Lexa , Dia pacarku, namanya Niall dan semuanya ini adalah Lexa , dia mahasiswi baru"
Lelaki yang selalu menatapku itu berdiri lalu mendekat ke arah ku dan berbisik
"hello Mrs.Anderson , My name is Harry" Aku berdiri membeku mendengar suaranya masuk kedalam telingaku.
Aku menperhatikan wajahnya yang hanya beberapa centi disebelahku. Dia tersenyum , Yang lain hanya tertawa melihat tingkah nya seperti itu padaku .
"Harry , jangan coba-coba " Alvin mendorong Harry menjauh dariku , semuanya berakhir dengan gelak tawa , hanya aku yang tidak tertawa.
Kupikir itu adalah hal yang pertama kali baru kurasakan , jantungku sampai berdegup kencang ,gugup dan keringat dingin , aku memang tipe orang yg pendiam dan pemalu , jadi menurutku tindakannya itu adalah hal yang luar biasa dan agak keterlauan.

Aku segera pergi meninggalkan mereka , entah apa yg kupikirkan tp kurasa ini sudah keterlaluan , Aku tidak ingin dekat dengan lelaki yg bernama Harry itu.
Yolanda atau ya Alvin mengikutiku dengan cepat.
"maaf kan kelakuannya okay" dia mencoba membuat ku sedikit tenang
"aku tidak apa apa" Aku mengehembuskan nafas kesal ku , lalu segera mengemasi buku2 yang berserakan dimeja , Kali ini aku harus melanjutkan kelas ke dua , ya siang ini sekitar jam 1 .
Karena waktu masih lama jadi kuputuskan untuk mampir sebentar ke starbucks untuk sekedar memesan kopi.

"Aku harus pergi" Aku melangkah melewati yolanda , dengan membawa tas ku .
Aku tak menghiraukannya kali ini , aku mendengarnya mendengus kesal , namun mencoba mengikutiku dari belakang.

"Lexa tunggu" dia berlari kecil menyeimbangkan posisi nya disebelahku.
"kita mau kemana?" Jawabnya agak ter engah
"Starbucks" aku mempercepat jalan ku ,hingga tibalah kami ditempat itu.

Kami duduk saling berhadapan, tak ada yang mulai pembicaraan, namun kemudian yolanda memecahkan suasana.
"aku tau kau kesal pada si keriting, dia tadi sudah menjelaskan jika dia tidak bermaksud tidak sopan tap-"
Aku spontan memutar bola mataku
"aku sedang tidak ingin membicarakannya"
Kemudian tiba lah pesanan kami, Aku melihat ke arah jalan raya yg sedang dikerumuni benda beroda empat.
Lalu tiba2 saja sebuah mobil berhenti cepat tepat disebelah ku dan yolanda , kami hampir mati terkejut.

Aku melihat pria berotot dengan kaos hitam polos bertampang seperti jacob di Serial Twilight keluar dari mobilnya , ya dia adalah kakak ku Bryan.
Bersama gadis pujaannya dan teman-temannya dimobil yang berbeda.

"kau kenal dia?"

Yolanda menatapku dengan penasaran ,
"Ya ,Dia kakakku" Aku mengangguk lalu meminum minumanku
"Oh tuhan , pantas saja nama belakangmu sama dengannya . Orang-orang membicarakan mu karena nama belakang mu itu"
Aku tertegun mendengar ucapan nya ,
Mencoba untuk mengerti setiap bait katanya
"Lucu sekali" aku tersenyum ringan lalu mencoba agar terlihat normal didepan kakakku.
Dia bahkan tidak menyapa ku sedikit pun, malah Ian temannya yang menyapa ku
"Heyy Lexa, Menikmati kopi mu huh" Ian menyapa ku dengan senyuman terbaiknya , ku akui dia sangat tampan ,hanya saja dia kerap bergonta ganti pasangan saat datang kerumahku.

"Ouh siapa dia?" ujar Ian dengan tatapan genit kepada Yolanda

"Temanku" Aku mencoba untuk tidak memperpanjang obrolan ini, rupanya kakakku pun agak sedikit risih dengan tingkah ian yang seperti itu.
"Ian kemarilah kau predator"
Semua orang tertawa , Ya termasuk Marc dan kekasihnya Lailla .

Aku dan Yolanda hanya saling memberikan tatapan aneh , tanpa berbicara kami sudah tau apa keinginan kami sekarang , ya pergi menjauh dari tempat ini.

Aku dan Yolanda pergi ke Taman dibelakang kampusku .
Karena sedang musim semi, suasana disini begitu menentramkan ,tak banyak orang yang berkunjung kesini .
Bahkan bisa ku hitung jari , ya sekitar 13 orang .

Aku duduk di ayunan yang bergelayut dipohon besar , lalu menghirup udara segar sambil memejamkam mata.
"Kakak mu adalah orang yang sangat ditakuti"
Ucapannya membuatku hilang fokus
"Bagaimana bisa?" aku perlahan menatap Yolanda yang berada dikursi taman sekitar 2 meter dari tempatku.

"Dia pembalap yang handal , dia sering memenangkan taruhan"
Aku terhenyak mendengar ucapannya,
"taruhan? Aku tidak tau sejauh itu tentang kakakku , kami bahkan jarang sekali berbincang"
Aku melanjutkan
"Aku benar-benar tidak ingin membahas tentang kakakku maupun Harry , dua pria itu bisa dibilang moodbreaker ku haha" Aku tertawa lalu berhenti dengan keheningan.

"baiklah , mari kita kembali , kau tentu tidak ingin kelas ke 2 mu kau sia siakan" Yolanda tertawa renyah lalu bangun dari duduknya.

Kami bergegas pergi ke kelas masing-masing , kini kami tidak satu ruangan , tapi lagi-lagi aku satu ruangan dengan lelaki itu ,ya Harry .
Aku menjauh darinya sebisaku .
Dia selalu saja memperhatikan setiap gerak gerikku .

"Apa yang kalian dapat dari kisah film ini?" Dosenku membahas film romantis seperti Romeo and Juliet kisah percintaan yang sangat tragis itu kadang mampu membuat pipiku berlinang air mata dengan deras .
"Mrs.Anderson" Dia menyebut namaku , Aku yang sedari tadi tidak fokus karena mencoba membuat diriku terlihat normal dan tidak salah tingkah saat si keriting itu menatapku terus menerus.
Lagi lagi dia membuat masalah terhadapku,
"hm Tragis" Semua orang tertawa mendengar pendapatku , begitupun dengan Harry.

"satu satunya orang yang Tragis adalah dirimu" Wanita berambut pirang tertawa mengejek.

BEGGINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang