Enam

24 2 0
                                    

Alexa's Pov

Aku menjerit sekencang-kencangnya lalu tertegun mengingat semua trauma itu menghantuiku lagi..
Nafas ku seperti tersendat
"Alexa ,ada apa? " Harry terlihat sangat panik
Aku menatap ia tajam dan menamparnya sebisa ku
"Kau,  tega" aku menangis terisak,  Harry masih tak percaya atas tindakan ku barusan, tapi aku sungguh diluar kendali,  aku takut.
"Maaf kan aku Alex" Dia mendekapku yang sedang menangis terisak
Dekapannya membuatku sedikit tenang dan nyaman.

Tidak..  Tidak, apa apan aku ini.
Dia sudah keterlaluan

"aku ingin pulang" aku melepaskan dekapannya

"Tidak,  kita baru saja sampai,  tadinya aku ingin menunjukan padamu keahlian ku dalam mengendarai mobil" Harry terlihat sangat merasa bersalah

"Kau salah,  aku tidak suka hal seperti ini,  aku membenci hal itu,  aku benci balapan" Aku keluar dari mobil,  disusul oleh Harry

Yang lain hanya menatap keheranan melihat ku keluar dengan keadaan menangis.
Harry mengejar ku sampai halaman rumah ini.
Aku tetap kekeh memintanya pulang,  tapi Harry pun tetap kekeh ingin aku tetap disini bersamanya. 
Kemudian ia mengajakku ke tempat yang lebih tenang .
Tepatnya di kamar sudut rumah ini,  iya, kamar ini begitu kedao suara, cahaya nya pun tidak secerah kamar lain,  aku melihat ranjang ini rapih seperti tidak pernah ditempati,  tapi aku melihat foto keluarga kecil .
Tak salah lagi, itu pasti keluarga Harry.

"ini minumlah" Harry memberikanku air putih hangat, aku duduk diranjangnya masih menatap sekeliling kamar ini

Harry duduk disampingku, melihat wajahku dengan detail
"Apa kau punya trauma? " tanyanya pelan

"Ya" aku menunduk dan mulai menangis

Harry lagi-lagi mendekapku,
"sssh, ceritakan lah padaku" lirihnya

"Ayah ibuku meninggal akibat kecelakan mobil, syukur sekali Aku dan kakaku selamat dari kecelakan naas itu" aku mulai menangis dengan terisak sehingga tudak kuasa melanjutkan hal mengerikan itu.

Harry mengangkat daguku agar kami bertatapan

"Maafkan aku" tatapan penyesalan itu benar benar tulus

Aku sedikit tenang dengan tatapannya itu
Ia mendekatkan wajahnya dan mengecup bibirku lembut.
Tubuhku terasa disengat listrik,  ini adalah pertama kalinya aku merasakan sentuhan intens seperti ini.

Aku sudah tenang,  yang sekarang aku rasakan hanyalah panas diarea perut bawahku, bibirnya masih berpagut dengan bibirku, tangannya merambah ke dada kananku,  aku berniat menghentikannya, tapi seakan ada dorongan besar yang membuatku tidak menolaknya sedikitpun.

Harry mulai sedikit bergerak cepat memasukan tanggan kedalam gaun yang ku kenakan dan menuju spot dada ku. 
Kebetulan model gaun ku berbentuk V neck,

Harry melepaskan ciuman kami,  lalu mulai mendakatkan ke arah dadaku, ia mulai menghisap lembut sampai membuatku mengerang tak karuan.

Aku melihatnya melakukan itu dengan telaten.
Dia mulai memberikan aba2 agar aku mundur dan sampai pada senderan ranjang.
Aku masih dalam keadaan posisi setengah duduk,  sampai akhirnya Harry menarik kedua pahaku tepat dihadapannya dan membuatku telentang.

Aku tidak tau apa yang aku pikirkan sekaramg,  yang jelas aku baru merasakan ini,  dan aku menginginkannya juga.

Harry membuka celanannya dan meregangkan kedua kaki ku sampai underwearku tepat menghadap ke arahnya.
Ia hanya menggunakan boxernya.
Ia memijat lembut bagian bawahku,  aku menggeliat menikmati setiap sentuhannya
"Harh" Aku mencoba memanggil namanya namun desahan itu tidak bisa aku tahan
Harry melepas underwearku namun masih membiarkan ku mengenakan gaunku.
Hanya saja modelnya sudah semrawut sekarang.

Harry mengeluarkan ereksinya lalu sedikit menggerakan dengan jarinya sebelum ia mengarahkan itu pada miliku.

"Alexa, aku ingin melakukan ini kumohon"
Harry memberikan eksperisi memohon, aku tau ada hal yang tidak bisa sama sekali ia tahan, terlihat jelas binar binar dimatanya.

"lakukanlah" Jawabku

Ini pertama kalinya, aku penasaran bagaiaman rasanya.

Harry perlahan memasukan nya kedalam diriku.

Tiap inch masuk aku menjerit kesakitan.

"Ini sakit sekali" Aku mengelus perut bawahku saat Harry masih dengan pelan memainkan ritmenya

Lama kelamaan sakit itu berangsur hilang,
Hanya ada rasa menekan yang membuatku mendesah hebat.
Kini aku yang meminta Harry bergerak cepat
"kumohon, cepat lah"

Dia bergerak cepat dan sesekali menghujam ku sampai aku menjerit keras.


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 08, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEGGINGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang