Namaku Marlene Stan Vellice, orang-orang lebih suka memanggilku dengan sebutan 'Vellice' walaupun aku tidak terlalu menyukai nama belakangku itu.
Aku tetap melangkahkan kaki ku keluar rumah, walaupun aku berjalan sedikit perlahan. Mom tidak mengizinkanku untuk latihan balet lagi karna ia merasa aku tidak berbakat dibidang tari balet ini.
Kemarin, saat aku berlatih berdiri dengan dua jempol kaki ku, aku tidak bisa melakukannya sontak aku terjatuh dan aku rasa jempolku terkilir. Sepulang latihan itu aku langsung memberitahu Mom dan setelah aku membuka sepatu baletku, aku melihat pemandangan yang tidak mengenakan. Kakiku membiru. Lebam.
Sejak saat itulah Mom tidak mengizinkanku latihan balet lagi, tetapi aku masih saja mengelak. Aku sangat menyukai balet, dan aku rasa aku bisa melakukannya, tidak sulit bukan jika kita berusaha?
"Marlene, get back! You must understanding this situation!" Panggil Mrs. Vellice.
-Author's POV-
Keluarga Vellice tinggal di suatu perumahan yang sangat indah dan nyaman, di Miami.
Marlene tidak mempedulikan perkataan Mommynya, ia terus berjalan dan mulai sibuk mencari taksi di depan perumahannya.
Setelah tidak lama menunggu, Marlene mendapati taksi berhenti di hadapannya, tanpa menunggu ancang-ancang ia pun langsung masuk ke dalam taksi tersebut.
"Jalan Rose Barat, Pak." Ucap gadis bertubuh mungil itu, mungil bukan berarti kecil ya. Bukan. Marlene memiliki tubuh yang ramping dan lumayan tinggi, tepat sekali sebagai seorang penari balet.
Tempat latihannya tidak terlalu jauh dari rumahnya sehingga ia masih bisa datang tepat waktu meskipun sebelum berangkat ia harus mendengar ocehan Mommynya dulu.
"Hi, Cat." Sapa Marlene kepada temannya yang sedang memutarkan tubuhnya itu, Marlene meletakan sling bag nya di kursi panjang langsung ikut memutarkan tubuhnya juga.
"Hi, Vellice. Aku pikir kau tidak akan datang hari ini." Ujar gadis berambut merah itu.
"Aku akan terus latihan, Cat! Aku tidak perduli dengan apapun. Mommy ku saja sampai tidak memperbolehkanku untuk latihan balet lagi, dia tidak bisa menghentikanku, balet adalah hobiku dari kecil. Aku yakin aku bisa dan aku akan lancar gerakan kemarin." Kata Marlene percaya diri, ia mengulang gerakan yang kemarin. Ya benar. Gerakan berdiri dengan hanya dua jempol kaki, ia tetap berusaha walaupun kaki birunya itu masih bengkak.
Tak lama mencoba, ia akhirnya bisa melakukannya.
"Catyyyyyy look at me! I did it! I can do it, Cat!"
Cat terengah melihat sahabatnya yang nekat itu, ia melihat kaki sahabatnya yang berwarna biru lebam itu.
'Kasihan Vellice, kalau begini terus ia akan menyakiti dirinya sendiri' Batin Cat.
Tak kuat Marlene menahan tubuhnya dengan dua jempol saja, ia pun kehilangan keseimbangan dan konsentrasinya sehingga membuatnya terjatuh.
Anehnya, ia tidak merasakan sakit sedikitpun. Karna bingung ia pun membuka mata dan mendapati seorang pria sedang menopang tubuhnya, pria itu telah menyelamatkannya.
"Lain kali hati-hati." Ujar pria itu.
Pria itu terlihat tampan menurut Marlene. Oh tidak tidak. Pria itu memang tampan, ditambah mata hazelnya yang indah itu, membuat suasana makin hening.
Tak lama Marlene terlepas dari lamunannya.
"Terima kasih kau telah menyelamatkanku."
"Anytime, lady." Jawab pria itu sambil berpaling dari hadapan Marlene.
Pria itu sama sekali tidak memperkenalkan dirinya dan Marlene juga tidak pernah melihatnya selama ia berlatih balet disana.
"Cat, apakah kau mengenal pria tadi?" Tanya Marlene.
Cat hanya tertawa.
"Cat, do you know him?" Tanya Marlene lagi.
Kali ini Cat tertawa terbahak-bahak, membuat Marlene semakin penasaran dan kebingungan.
"Actually, who is he?" Marlene bertanya-tanya pada dirinya sendiri, Cat masih saja tertawa.
"Apanya yang lucu?"
"Nothing." Jawab Cat disertai senyum khasnya.
Di rumah, Marlene masih memikirkan siapa pria tadi.
'Apakah dia yang mempunyai tempat itu?'
'Atau dia anak dari pelatih baletku?'
'Atau jangan jangan dia artis yang tidak aku ketahui?'Beragam pertanyaan bermunculan di benak Marlene.
"WHO IS HE?"
~~~~
This is my first story on wattpad, please vote and comment. Your one vomment is everything for me♡
Thanks, xoxo.
(Menerima kritik dan saran)
KAMU SEDANG MEMBACA
Who is He?
Teen FictionMarlene Stan Vellice. Seorang gadis yang sangat hobi menari balet. Ibunya menentang hobinya itu karna menurutnya, Marlene tidak mempunyai bakat dalam menari balet. Semuanya berjalan seperti biasa sampai Marlene bertemu dengan seorang pria yang bisa...