'Apa yang harus ku lakukan?'

878 77 13
                                    


Nyanyian burung di pagi hari, serta sorot sinar mentari yang menyilaukan mata menerobos masuk disela tirai jendela yang sedikit terbuka. Kyungsoo, Masih saja bergulat dengan alam bawah sadarnya. Terlelap di malam yang yang telah melewati larut membuatnya sedikit enggan untuk bangun lebih awal walaupun ia tahu ada yang harus ia tepati pagi ini. Kepulan asap terlihat dari secangkir kopi panas yang tersaji di meja lampu samping tempat tidurnya. Pipinya tersentuh dengan lembut lima jari seorang wanita yang terus berada di sampingnya, membuat kyungsoo sedikit menggeliat menikmati sentuhannya, menahan jemari itu tak kala memberhentikan sentuhannya seolah menolak untuk berakhir begitu saja. Sementara si pemilik jemari itu hanya tersenyum menatap wajah bak malaikat dihadapannya meminta kehangatan yang lebih dari ini. Tubuhnya kini terbawa memeluk tubuh yang masih enggan bangkit dari tempat ternyamannya itu,mengecup pundaknya dan sesaat mengecup pipinya lembut seraya berbisik "Cepat bangun, ada yang harus kita kunjungi pagi ini.." "Aku tahu..." ­--bisikannya mendapat balasan. Mendapati apa yang ia usahakan telah membuahkan hasil gadis itu membangunkan tubuhnya dari atas tubuh kyungsoo walau dengan mudah kyungsoo menarik lengannya kembali membuat tubuh itu kembali mendekapnya "biarkan, biarkan lima detik saja.. peluk aku lima detik saja.." Eunji tersenyum di balik pelukannya "Tapi saat kau bicara pun itu sudah lebih dari lima detik" Mendengar jawaban itu kyungsoo membuka kedua matanya dan menatap kedua bola mata yang sejak tadi menatap matanya yang sejak tadi terpejam.

"Lalu, biarkan aku mendapatkan ini.." godanya merajuk memainkan bibirnya yang meminta setuhan 'morning kiss' dari sang kekasih. Namun tanpa hitungan detik eunji justru bangkit dan tak menghiraukan rajukan kyungsoo membuat pria itu sejenak tertegun memikirkan apa yang salah. Tanpa banyak bicara eunji keluar dari kamarnya meninggalkan kyungsoo yang semakin merasa bersalah. Sekejap ia teringat pesan masuk yang ia terima malam itu, ia mulai berfikir... 'mungkinkah?'

Tanganya menyapu embun di cermin kamar mandi ruang pribadinya, menatap dirinya sendiri dengan berbagai pertanyaan yang harus ia jawab sendiri. ini sedikit membutnya termenung hingga beberapa detik kemudia ia kembali pada sadarnya saat cairan kental itu kembali muncul mengacaukan fikirannya, bukan pertama kali mengalami ini kyungsoo dengan sigap menarik beberapa helai tisu toilet dan membersihkan cairan kental itu dari hidungnya, mendongakan wajahnya menocoba menahan 'itu' keluar lebih banyak lagi. Merasa semuanya bisa teratasi kyungsoo lantas kembali menarik beberapa helai tisu toilet namun kali ini lebih banyak dari sebelumnya. Menyatukan tisu yang baru saja ia pakai dengan tisu yang belum dipakainya membungkus tisu bernoda merah itu dengan sangat rapi seolah ingin menyembunyikannya dan tak ingin orang lain tahu apa yang baru saja terjadi untuk kemudian di buangnya ketempat sampah di sudut kamar mandinya. Merasa tubuhnya telah mampu ia kendalikan dengan handuk yang masih melingkar di lehernya kyungsoo membuka knop pintu dan betapa terkejutnya ia saat menemukan eunji berdiri di hadapannya. "Apa.. Apa yang kau lakukan?" ujar kyungsoo sedikit gugup, yang ia khawatirkan eunji tahu apa yang baru saja terjadi padanya.

"Ada yang ingin ku berikan"

"........" Kyungsoo terdiam menatap eunji yang menatapnya begitu dalam, dapat ia lihat tubuh eunji mulai mendekat dan mulai menggantungkan kedua lengannya di leher kyungsoo, dengan tingga yang hampir sama tak sulit bagi eunji untuk meraih bibir kyungsoo dengan bibirnya. Ia menautkan bibirnya pada bibir kyungsoo dengan lembut, mendiamkan bibirnya sejenak mencoba menyalurkan energi kehangatan di anatara mereka. Perlahan eunji melepaskan tautan mereka menatap kyungsoo yang tak dapat diartikan raut wajahnya yang perlahan mengumbar senyum tipis penuh rasa malu.

"Good Morning..."

##

"Eoh, kau sudah siap? Duduklah dan habiskan sarapanmu.." Seru eunji seketika melihat kyungsoo yang telah siap dengan pakaian yang telah ia sipakan sebelumnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 11, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BEST FRIEND IN LUVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang