Let Go

39 4 2
                                    

Koongkyu

Cast:
Goo Junhoe (iKON)
Lalice Manoban / Lisa (Blackpink)

.

"Ayo kita bertemu, ada yang harus ku bicarakan. Aku tunggu kau di taman."

Sudah beberapa lama ku menunggu kedatangan si keparat itu. Selang beberapa menit, Ia datang. Ia duduk tepat di hadapanku sambil menyilangkan tangannya.

"Kenapa kau hanya diam? Agar kita saling tatap-tatapan? Ayolah, Lisa. Aku banyak urusan." katanya.

"Apakah aku harus mengatakannya meskipun aku tidak mau?" pikirku.

.

"Maafkan aku, June-ya. Aku sudah memikirkan ini sudah lama, tapi sebelumnya, aku akan bertanya," kataku.

"Cepatlah, ku tak punya waktu."

"Aku--"

Ada seorang perempuan datang yang jelas sekali aku kenal. Perempuan itu adalah sahabatku, Jennie. Ia adalah teman, um tidak, Ia adalah sahabatku sejak lama.

"Hai Lisa! Kenapa kau bersama June?" tanya Jennie.

"Oh, aku cuma mau ngobrol sama June sebentar kok, boleh ya?" pintaku.

"Oh gitu ya. Aku juga mau denger dong." ucap Jennie sambil duduk di sebelah June.

"Ugh, aku tak suka suasana ini." batinku.

Aku hanya bisa tersenyum dan menggelengkan kepalaku tanda menolak permintaan dari Jennie.

Jennie berdiri dan pergi, "Oh baiklah." katanya.

.

"Kau tahu Lisa? Jennie sedari tadi menungguku dan kau terus-terusan menahanku disini. Memangnya ada apa sih?" tanya June.

Aku menghela napas, "Dengar ya June," aku berdeham, "Aku hanya akan mengatakan ini satu kali dan kuharap kau mendengarnya dengan baik."

June memutarkan matanya malas, "Iya bawel."

"Aku mau tanya, kita ini masih punya hubungankan? Maksudku, belum ada kata pisah diantara kita, tapi kenapa kau sudah mendekati Jennie?" tanyaku.

June terdiam, mungkin Ia sedang berpikir apa jawaban dari pertanyaanku. Aku mengendikkan bahuku tanda tidak peduli, "Baiklah aku lanjut," kataku.

"Aku sudah terlalu lama mendekapmu selama ini, mungkin kini waktunya aku melepasmu pergi, June-ya," ucapku.

Aku melihat June yang mulai gelagapan mendengar perkataanku. Ia mulai gugup dan memegang tanganku, tapi aku menepisnya dengan pelan.

"Tidak ada yang bisa aku lakukan selain ini untuk membuatmu bahagia June-ya. Rasa sakit ini mungkin hanya ada untuk sementara, iyakan?" tanyaku sambil menatap June dengan mata yang kosong.

Aku memegang tangan June, "Tapi aku yakin kau akan bertemu dengan seseorang yang lebih baik dariku June-ya,"

"Ah iya, kau bahkan sudah bertemu dengan Jennie," ucapku sambil tersedu-sedu.

"Ku harap--"

June memelukku, aku yakin ini bukan mimpi. Setelah sekian lama kami menjalin hubungan, baru kali ini Ia memelukku. Aku menangis lebih kencang. Aku tidak rela melepaskannya, tapi kalau sudah berurusan perasaan? Jelas tidak bisa ditolerir, iyakan?

"Ma-- maafkan aku Lisa-ya. Maafkan aku yang sudah membuatmu tersiksa dalam satu bulan ini. Maafkan aku--" ucap June tercekat. Aku bisa mendengar perkataannya yang tercekat di tenggorokannya itu.

"June, bisa kau pegang janjiku?" tanya ku sambil melepaskan pelukanku.

June menghapus jejak air mata di pipinya, "Iya, aku bisa." katanya sambil sesegukkan.

"Tolong kau tetap ingat semua kejadian kita, dari tertawa sampai menangis, yang berarti hari ini. Kenangan itu sangat berharga, walaupun kita tidak bersama lagi, mungkin itu akan menjadi kenangan yang indah dan satu lagi, tolong jaga sahabatku dengan baik,"

June menundukkan kepalanya dan aku melanjutkan perkataanku, "Jangan sampai aku melihat satu tetes air mata yang jatuh darinya, jika aku melihat, kau akan habis oleh ku dengan tangan kosong."

Aku pergi dari tempat itu dan menyusul Jennie yang sedang memakan ice cream. Aku menarik Jennie untuk berlari menuju June yang sedang menundukkan kepalanya.

Aku mengambil tangan June dan menyatukannya dengan tangan Jennie, "June-ya, Jennie-ya, ku harap kalian bisa tetap bersama dan kau June,"

"I-iya?" ucap June tergagap.

"Ah aku sudah membuat anak ini jadi gugup." pikirku.

"Kita sudah berakhir, tapi jika kau ingin berteman bersamaku, boleh saja. Aku pamit." pamitku.

Aku berjalan cukup jauh dari tempat itu dan menengok kebelakang untuk melihat mereka. Aku hanya bisa tersenyum ketika melihat mereka telah tersenyum.

Selamat tinggal June-ya, semoga kau bertemu dengan seseorang yang lebih baik dariku dan hidup bahagia dengannya.

END.

SONG FICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang