Girl From The Dream

80 4 0
                                        

SparklingDeer
Cast : Luhan X OC
Genre : romance, a bit fantasy

Translated song : Tian Mi Mi by Luhan

☆☆☆

Luhan bertemu dengan gadis itu lagi. Gadis yang memiliki senyum semanis madu yang selalu ia impikan. Gadis itu nampak seperti seorang malaikat yang turun ke bumi. Gaun putihnya melayang-layang ditiup angin. Gadis itu menatap matanya dan tersenyum. Senyum yang tak bisa Luhan lupakan.

"Lu-ge."

As sweet as honey, your smile is as sweet as honey
Just like the way flowers bloom in the spring breeze
In the spring breeze

Luhan menggeliat di kasurnya dan mengusap matanya. Ia mematikan alarmnya yang berbunyi nyaring di nakas. Ia mengacak rambutnya pelan. Lagi-lagi gadis itu datang ke mimpinya. Gadis yang mengganggu pikirannya selama beberapa waktu belakangan. Luhan bertanya-tanya mengapa ia kerap kali memimpikan gadis yang bahkan tidak ia kenal itu.

Luhan bangkit dari tempat tidurnya dan beranjak menuju kamar mandi. Ia segera mandi dan bersiap-siap berangkat ke kampusnya. Luhan mengikat tali sepatunya sambil menggigit roti. Ia kemudian berjalan santai menuju halte bus tempat ia biasa menunggu bus menuju kampusnya.

Halte bus masih nampak sepi pagi ini. Luhan duduk di salah satu kursi sambil mengutak-atik ponselnya. Tak lama seorang wanita datang dan duduk di kursi lain yang berjarak dua bangku darinya. Luhan tak terlalu memperhatikannya. Ia masih sibuk dengan ponselnya.

Tiba-tiba saja, Luhan bersin. Ia mengusap hidungnya. Ia menggerutu dalam hati. Harusnya ia membawa syalnya hari ini. Meskipun sudah musim semi, tetapi angin pagi masih terasa begitu dingin.

Luhan menoleh dan sedikit kebingungan ketika seseorang memberikan saputangan untuknya. Luhan meraih saputangan itu dan menatap pemiliknya. Ia tertegun menatap si pemilik saputangan. Si pemilik saputangan yang merupakan wanita yang duduk di kursi lain yang berjarak dua bangku darinya tersenyum. Senyum yang begitu familiar bagi Luhan.

I wonder where on earth, where on earth have i seen you?
Your smile is so familiar to me
But i still can't remember where

"Cuacanya masih dingin," katanya masih dengan senyum terukir di wajahnya.

Luhan masih tertegun menatap wanita itu hingga ia tak menyadari jika sebuah bus telah berhenti di halte tempat ia menunggu. Wanita itu mengangguk sedikit kepadanya sebagai salam perpisahan dan masuk ke dalam bus.

Bus bergerak meninggalkan Luhan yang masih terpaku. Ia menatap saputangan yang dipegangnya. Wanita itu -wanita pemilik saputangan yang dipegangnya- adalah gadis yang selalu muncul dalam mimpinya.

Luhan terdiam. Akhirnya, ia menemukan gadis yang mengusik mimpinya, gadis yang memiliki senyuman yang memabukan itu. Luhan tersenyum tipis dan menyimpan saputangan gadis itu.

Ah~ in my dreams
In my dreams, in my dreams i've met you
With your smile that is so sweet, so sweet as honey

Sudah seminggu Luhan sengaja bangun lebih awal dan menunggu gadis itu di halte bus. Namun selama itu pulalah ia tak menemukan gadis itu. Apa ia hanya bermimpi ketika gadis itu memberinya saputangan? Luhan yakin ia tak bermimpi karena saputangan gadis itu masih ada padanya.

Pagi ini, sama seperti pagi sebelumnya, ia duduk di halte bus seorang diri. Angin musim semi berhembus menerpa wajahnya. Cuaca sudah menghangat dan ia tak lagi memerlukan syal. Luhan menghirup napas dalam-dalam, merasakan aroma bunga musim semi yang mekar.

Tak lama, Luhan mendengar langkah kaki. Ia menoleh dan melihat gadis itu. Gadis membawa buku-buku di tangannya. Ia kemudian duduk di kursi yang berjarak satu bangku dari Luhan. Luhan menatapnya diam, terpesona dengan kecantikan gadis itu.

"Kita bertemu lagi, tuan!" sapanya pada Luhan dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.

Luhan mengerjap pelan, masih terpesona pada gadis itu. Namun detik berikutnya, ia membalas senyuman gadis itu.

"Ya. Tapi aku tak melihatmu seminggu ini," balas Luhan.

"Aku pergi ke Guangzhou untuk mengunjungi nenekku," ujarnya membuat Luhan mengangguk.

Luhan mengeluarkan saputangan yang selalu ia bawa kemana-mana seminggu terakhir. Ia kemudian menyerahkannya pada gadis itu.

"Terimakasih," katanya sambil menatap gadis itu.

Gadis itu menerima saputangannya kembali dan balas menatap Luhan.

"Sama-sama."

Dan senyum kembali merekah di wajahnya.

"Namaku Luhan. Siapa namamu?"

"Aku Wu Jia. Senang bertemu denganmu!"

Luhan baru saja hendak membalas perkataan gadis itu ketika bus berhenti di halte tempat mereka menunggu.

"Busku sudah datang. Sampai jumpa Luhan," katanya sambil tersenyum.

Ia berjalam hendak masuk ke dalam bus. Ketika ia hampir naik ke dalam bus, Luhan memanggilnya. Ia menoleh menatap Luhan.

"Kuharap, kita bisa bertemu lagi, Jia."

Jia tersenyum dan mengangguk. Ia kemudian masuk ke dalam bus. Bus bergerak perlahan, meninggalkan Luhan yang masih menatap bus itu dengan senyum di wajahnya.

It is you, it is you, the one i saw in my dream.

END.

SONG FICTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang