Nothing Like Us

1. Pertemuan

Persahabatan? banyak diluar sana yang ingin mempunyai sahabat laki-laki, namun. Apa yang mereka inginkan tidak seindah apa yang mereka bayangkan. Kenyataannya adalah, apa yang aku dapat namun tidak bisa aku miliki. Aku hidup dikelilingi banyak teman serta sahabat. Namun... semuanya terasa berbeda akhir-akhir ini-, Sahabatku tidak seperti sahabatku yang dulu, semenjak aku memperkenalkan dia dengan dirinya. -Hana Lee-

Tittle :: Nothing Like Us

Cast ::

Jeo Jungkook BTS

Hana Lee OC

Other Cast ::

Kim Tae Hyung BTS

Shin Hyura OC

__Happy Reading__

* Hana Lee POV *

Aku melangkahkan kaki ku menuju ruang guru, ketika di jam istirahat sebelumnya aku di suruh oleh Park Ssaem untuk keruangan wali kelas kami. Aku dan Hyura, aku memaksa Hyura untuk menemaniku ke ruang wali kelas--karna aku malu untuk pergi sendiri-- Aku dan Hyura berteman sejak awal masuk sekolah. Kami selalu bersama, kantin, toilet, jalan, dan lain-lain jika disekolah kami selalu bersama.

"Tetaplah disini, aku akan masuk sebentar." Ujarku pada Hyura, ia hanya mengangguk. Aku pun menginjak-kan sepatuku pada lantai ruang wali kelas. Mataku sedikit menyusuri setiap celah-celah ruangan, dan pada akhirnya aku tersenyum setelah melihat Kang Ssaem yang tengah duduk di bangku-nya. Dengan kaca mata yang bertengker dihidung-nya beliau menatapku seakan menyuruhku untuk duduk.
Aku pun sedikit membungkuk lalu menduduk-kan bokongku di bangku tepatnya dihadapan Kang Ssaem dengan meja yang menjadi pembatas diantar kami.

"Apakah, kau berteman baik dengan Jeon Jungkook?"

Aku mengangguk.

"Iya"

"Besok, dia akan pindah ke sekolah kita dan Jungkook akan ikut kelas dance mu,"

"Aku sudah tahu itu, Ssaem. Jung Ssaem juga menyetujui jika Jungkook ikut kelas dance yang aku ketuai,"

"Baiklah, besok kau boleh membawanya menuju kelas dance baru untuknya."

Aku mengangguk lalu tersenyum pada Kang Ssaem. "Yasudah, aku akan ke kelas dulu Ssaem,"
Aku pun bangkit dari bangku yang aku duduk tadi lalu keluar namun sebelum itu aku membungkuk kepada Kang Ssaem lalu keluar dari ruangan-nya.

Ketika aku sudah diambang pintu, aku tidak melihat Hyura yang tadi berdiri menungguku? Aku pun mengidihkan bahuku lalu melangkah menuju kelas, mungkin dia sedang ada di kelas?
-
KRING~ KRING~

Akhirnya jam pulang sudah berbunyi, aku melangkah untuk keluar setelah selesai membereskan alat-alat tulisku. Aku menoleh kearah samping ku karna Hyura yang memcolek lenganku, "Aku penasaraan, apakah Jeon Jungkook itu tampan?"
Ucapnya, Kami melangkah bersama aku terkekeh mendengar penuturan dari Hyura. "Jika dia tampan? kau mau apa?" sahutku, Hyura sejenak berfikir.
"Aku akan mendekati sahabatmu," Serunya, aku melunturkan senyumku lalu menatapnya sebentar, "Haha~ Kau bisa saja, Jungkook itu adalah orang sulit diajak bicara," Sahutku.
"Aku akan berusaha agar dia nyaman bersamaku," balas Hyura, aku hanya terkekeh.
Mobil berwarna hitam berhenti di hadapan kami, mobil berwarna hitam itu adalah mobil milik ibu Hyura, Hyura tersenyum padaku. "Hana, Aku pulang duluan.." Aku mengangguk lalu membalas lamaian tangan dari Hyura sebelum ia benar-benar masuk ke dalam mobilnya.
"Hati-hatilah dijalan," Ujarku ketika kaca mobil ibu Hyura terbuka dapat aku lihat Ny. Shin dan Hyura hanya tersenyum dan mobilnya pun melesat pergi.

Aku pun melangkah-kan kakiku untuk menuju halte bus, aku selalu seperti ini pulang dan pergi naik bus. Menunggu, menunggu, menunggu~ aku benci dengan hal yang berbau 'Menunggu', contohnya; menunggu bus datang.
Orang tuaku selalu sibuk dengan perkerjaan mereka sehingga untuk mengantar atau menjemputku mereka tidak bisa. Aku hanya akan 'menunggu' dimana waktu untukku bisa bersama dengan mereka.
Satu hal lagi, Aku menunggu Jungkook sampai di korea. Sahabat masa kecilku, aku dan Jungkook sudah berteman sejak kami masih duduk ditaman kanak-kanak dan kami pun harus berpisah pada saat aku dan dirinya masih duduk di sekolah menengah pertama. Tuntutan perkerjaan orang tuanya yang memisahkan kami. Saat itu Jungkook harus ikut dan bersekolah di jepang. Aku sangat merindukanya ...
-
Aku duduk diteras rumah, memandang ponselku yang belum-belum juga berbunyi jika Jungkook akan mengirim atau menelponku bahwa dirinya sudah dimana?