"Adee temenin yuk"ucap ka Faldi yang sedari tadi berdiri diambang pintu kamar Manda.
"Mau kemana emang bang?"ucap Manda menghampiri kakanya itu.
"Mau nyari sepatu, udah kamu siap-siap sana abang tunggu dibawah ya"ucap Faldi sambil memainkan kunci mobil yang sudah ada ditanganya.
"Aku dibeliin kan?"ucap Manda dengan senyum lebarnya.
"Kamumah dek setiap minta anterin pasti minta imbalannya, payah"ucap Faldi dengan muka malas.
"Yaudah gaaku anterin"ucap Mansa berbalik badan.
"Ihh iya-iya abang beliin nanti"ucap Faldi dengan memutar badan adiknya itu.
"Gitu dong baru abang yang baik"ucap Manda.
"Yaudah mandi sana, bau"Faldi mengacak-ngacak rambut Manda.
"Suka banget sih ngacak-ngacak rambut aku"ucap Manda bergerutu.
"Bodoooo, aku tunggu dibawah dekk"ucap Faldi sambil berlari meninggalkan Manda.
Manda segera bergegas untuk bersiap-siap sedangkan kakaknya Faldi sudah menunggu di bawah sambil menonton televisi.
15 menit sudah Faldi menunggu adiknya itu, tidak lama kemudia Manda pun menghampiri kakanya yang sedang duduk di ruang tamu tersebut.
"Ayo ka aku udah rapi"ucap Manda sambil melihat penampilannya.
"Lama ya kamu de, ayo berangkat sekarang"ucap Faldi sambil berjalan menuju tempat mobilnya diparkir tersebut.
"Biasa kali bang ce-we"Manda langsung mengikuti langkah kakanya itu.
Selama diperjalanan mereka berdua hanya memikirkan apa yang sedang pikirkan dan tidak ada dari satupun kedua bersaudara itu mengeluarkan suara. Hingga sampailan mereka ditempat tujuan.
"Bang yang ini bagus, aku mau ya"ucap Manda sambil memegang sepatu sneakers yang ia pilih.
"Yaudah, kamu mau? Ambil aja"ucap Faldi masih mencari sepatu yang ia inginkan.
"Oke, tapi aku tunggu abang deh biar sekalian, nih abang pegang ya ade tunggu diluar aja bosen"ucap Manda sambil mengasih sepatu yang tadi ia pilih.
"Yaudah sana, tapi stay disitu jangan ilang"ucap Faldi menerima sepatu yang Manda kasih.
"Baiklah bos"ucap Manda lalu pergi meninggalkan Faldi.
Manda pun memilih untuk duduk di dekat toko sepatu yang kakanya datangkan tersebut.
Sudah hampir 30 menit tetapi sang kaka tidak keluar dari toko tersebut. Dengan bosan Manda hanya mengotak-atik handphonenya tanpa ada satu notification.
"Hei Ndaa lo ngapain disini?"ucap lelaki bertubuh tinggi tersebut.
"Hi Van. Lo disini juga? Ngapain?"ucap Manda dan langsung berdiri dari duduknya.
"Iyaaa, gua abis beli sepatu nih. Lo sendiri ngapain? Gua nanya kok malah nanya balik"ucap Vano menujukkan sepatu yang ia beli.
"Oh sama gua juga lagi beli sepatu, tapi gua lagi nunggu abang gua nih ga dateng-dateng"
"Emang abang lo kemana?"ucap Vano melihat sekitar.
"Ayo dek udahan nih sepatunya, kamu mau kemana lagi?"ucap Faldi tidak melihat keberadaan Vano disebelahnya.
"Eh abang, kenalin dulu nih temen aku Vano"ucap Manda sambil memperkenalkan Vano kepada Kakanya.
"Hei Ka, Vano"ucap Vano mengulurkan tangan seraya orang berkenalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MandaVano
Teen FictionDevano Galih putra, cowok dingin yang dijuluki "goodboy" oleh teman-teman perempuannya. Bagaimana tidak? Meskipun dia terlihat tidak peduli, cuek, tapi tetap saja beribu umat perempuan ingin mendapatkan hatinya. Tapi hal terburuk darinya adalah "tid...