Part 4

6 0 0
                                    

Sudah beberapa bulan setelah kejadian Manda yang sangat rapuh. Sekarang Manda sudah duduk di bangku SMA lebih tepatnya sudah naik ke kelas 11/2.

Manda sudah sangat perlahan untuk bisa melupakan Vano. Bukan, bukan Vano yang dilupakan, tapi kejadian itu yang harus Manda lupakan.

Beruntungnya Manda, karena sekarang sudah tidak lagi sekelas dengan Vano. Tapi dia tetap sekelas dengan sahabat satunya Franda, tapi tetap saja kelas Manda dan Vano sebelahan.

"Frandaaaaa, gua seneng kita sekelas lagi"Manda memeluk Franda.

"Aduhhh Mandaaa lo tuh ya, bisa gak sih peluknya jangan kenceng-kenceng? Gua gabisa napas"ucap Franda sambil memukul-mukul bahu Manda dengan pelan.

"Hehe maaf guakan seneng bisa sekelas sama lo lagi Frann"Manda melepaskan pelukannya.

"Akhirnya gua bisa liat lo ketawa lagi"ucap Franda menatap Manda yang masih tertawa.

Ya, semenjak kejadian lalu yang mengakibatkan si cewe cerewet dan penuh dengan senyum ini tiba-tiba murung, sedih, dan juga sangat diam.

Tapi waktu sudah belalu, semuanya akan dilupakan oleh Manda, dan dia masih akan menganggap Vano sebagai sahabatnya.

"Apasih Frandaa, hahaha udah yuk masuk?"ucap Manda merangkul Franda.

"Ini baru Mandaaa, tenang mannn lo bisa moveon kok, dan suatu saat nanti pasti ada cowo yang baik yang akan deket sama lo."Franda merangkul balik Manda.

Akhirnya mereka masuk kelas dan duduk di bangku ketiga dari depan. Franda sebisa mungkin untuk menghibur sahabatnya ini, tapi menurutnya Manda itu gaperlu lagi buat di hibur, hidup dia bagaikan es batu, kerasnya lama tapi akan meleleh dengan cepat. Begitulah Manda sama saja dengan Vano.

"Kita jalan yuk nanti? Gua udah kangen jalan sama lu nihhh" ucap Franda kepada Manda.

"Boleh, tapi lu traktir guakannn? Iyakan? Iyadong?"Manda sembari meledek Franda.

"Ihh gitu, gajadi deh maless"ucap Franda dengan cemberutnya.

"Ohh, gitu? Yaudah gajadi"Manda hanya membalas dengan mengikuti gaya Franda tadi.

"Serius ga jadi? Ih yaudah ayo-ayo, nanti gua traktir deh. Tapi kantin dulu dong sekarang, lo yang traktir. Fix"ucap Franda langsung berjalan menuju kantin.

"Ehhhh, sama aja boong Frann"ucap Manda berlari menyusul Franda.

Franda dan Manda pun akhirnya mendapatkan tempat duduk dikantin, biasanya mah mereka hanya duduk diam di taman.

Manda sedari tadi hanya berbicara kepada Franda mengenai traktirannya itu, karena ini sama aja bukan ditraktir cuma kita tukeran doang bayarnya, dan Frandapun tidak memperhatikan Manda.

Manda yang sudah kesal dengan Franda karena ia dicuekkin, akhinya ia memutuskan untuk meninggalkan Franda tanpa menanyakan apa yang ia ingin pesan.

10 menit sudah Franda dibuat menunggu oleh Manda, karena kantin yang begitu penuh. Tiba-tiba saja ada seseorang disamping Franda.

"Gua boleh duduk sini ya?"ucap suara tersebut tidak jauh.

Franda hanya menoleh ke sumber suara tersebut, dan sumber suara tersebut ternyata langsung duduk di samping Franda walaupun belom diizinkan olehnya.

"I-ya ka duduk aja"ucap Franda menyadari bahwa lelaki itu adalah kakak kelasnya yang ia dan Manda suka.

"Selamat makan tuan putri"ucap Manda membawa 2 makanan dan 2 minum kedepan Franda, lalu duduk. Tanpa menyadari kehadiran kaka kelasnya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 07, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MandaVanoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang