Woozi

2.5K 253 37
                                    


Woozi x you

.

.

.

Aku berdecak kesal. Aku menatap sebentar jam tanganku. Kemudian menyapukan pandanganku ke sekeliling. Aku merasa seperti orang bodoh sekarang karna berdiri lebih dari setengah jam di sini.

'Kau akan ku bunuh' aku menjanjikannya dalam hatiku. Teman macam apa yang membuatnya menunggu begitu lama.

"Karna sudah disini aku jalan-jalan sendiri saja"

Aku berjalan pelan sambil menatap tak percaya. Aku merasa seperti orang dungu. Kenapa tidak dari dulu aku pergi ke pameran seperti ini.

Aku berhenti disebuah kedai kecil dan memesan bubble tea.

"Hey kamu"

"Apa kau tidak dengar?"

Aku berbalik dan mendapati seorang laki-laki tengah berdiri tak jauh dari kedai ini.

"Ya noe!" Tangannya terangkat menunjuk sesuatu.

Aku berkedip sekali, kemudian memandangi kiri dan kananku bergantian, tidak ada orang.

"Naega?" Tanyaku sambil menunjuk diriku sendiri.

Laki-laki itu mengangguk sambil menggerakan jari telunjuknya memintaku mendekat.

Aku mengangkat bahuku pelan kemudian berjalan kearahnya.

Aku menyipitkan mataku mencoba membaca nametagnya.

Woozi?

"Iya itu namaku"

"Omo. Apa aku mengatakannya dengan keras?"

Kini aku berdiri di depannya. Laki-laki ini begitu tinggi leherku akan sakit jika harus terus melihatnya begini.

"Siapa namamu?"

"Kenapa kau harus memberitahumu?"

Woozi tersenyum.

Astaga Tuhan. Dia terlihat imut sekali saat tersenyum

"Ini untukmu~" dia memberikan buket mawar padaku "ada nomor handphone dan alamat emailku di kartunya. Kuharap kau menghubungiku nanti~"

Aku membeku. Aku bahkan tak sadar kapan Woozi memindahkan buket itu ke tanganku.

Aku masih diam saat dia menundukan tubuhnya~

"Kau cantik~"

The End.

T.T

Huaaaa.....

*nangis di pojokan*

Aku harus apa dengan Sider hm?

SEVENTEEN | IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang