Vernon

2.6K 242 7
                                    

Vernon x You

.

.

Aku mengusap bolak-balik pergelangan tanganku mencoba menahan dingin angin malam.

Aku yakin sebentar lagi aku akan terserang flu. Tapi dimana laki-laki itu?

Dia memintaku untuk bertemu dengannya saat hujan begini.

Dasar Vernon bodoh. Awas saja kalau dia malah asik makan bersama Mingyu dan melupakan janji mereka sekarang. Aku akan membunuhnya.

Sial! Ini benar-benar dingin. Bahkan dalam kafe begini.

Aku mengangkat gelas kopiku saat pintu kafe terbuka.

Aku mengalihkan pandanganku. Ah, dia datang.

Aku mengerutkan dahiku. Dia bahkan tidak mengenakan jaket. Apa maunya laki-laki ini?

"Ya! Kau cari penyakit huh?" Tudingku bahkan sebelum dia sampai di mejaku.

Vernon tersenyum sambil duduk didepanku seolah-olah aku tidak mengatakan apa-apa.

"Vernon!" Rengekku "mana jaketmu? Kau bisa sakit. Kau memang sengaja ya?"

Dia menggeleng pelan sambil mengambil tanganku dan menggenggamnya.

Astaga tangannya begitu dingin.

"Aku tidak perlu jaket atau baju hangat jenis apapun jika aku bisa melihat senyummu. Senyuman darimu sudah cukup membuatku merasa hangat"

BLUSH~

"Vernon-ah," aku bahkan tidak tahu harus mengatakan.

"Nah berhentilah marah. Dan tersenyumlah untukku."

Aku yakin pipiku telah merona sekarang. Tapi aku memaksakan diri menahan maluku untuk mengangguk kecil.

Kemudian menarik sudut bibirku, membentuk senyum untuknya.

The End~

Ini nga nyambung kan?
Hahahaha aku tahu itu.

Especially for my beloved saeng ayuley_98

Ini tanpa edit dan tanpa baca ulang. Karna ngetiknya pas lagi hujan dan dingin sekali. Brrrrr~ chuck~ Brrr~ Chuck
*lah malah nanyi*

Kkkkkk~
RVC juseyo ^^

SEVENTEEN | IMAGINETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang