3. Kembali Bertemu

2.5K 128 3
                                    

BUGH

Dea terpekik kaget saat melihat Harist membogem lelaki yang bersamanya, lelaki itu tersungkur meringgis membersihkan luka yang berada di sudut bibirnya.

"Lo lagi lo lagi, gak puas lo ngerebut cewek gue hah?!" Harist menarik kerah baju lelaki tersebut "kak udah kak" Dea mencoba untuk menenangkan Harist dan dihadiahi tatapan tajam oleh Harist.

"Udah rist udah, itu cuma masa lalu" Dylan datang bersama Vano dan Dito "kak Harist kenapa..." bisik Dea kepada Dylan ketakutan "tenang aja, Harist gak bakal ngelukain lo" ujar Dito.

Harist kembali mengepalkan tangannya dan mengarahkan ke arah lelaki tersebut, sebelum itu terjadi Vano sudah melerai mereka dengan cara melepaskan tangan Harist dari kerah baju lelaki itu dan mendorongnya.

"Kalian berdua tuh yah?! Ini tuh lingkungan sekolah, untung guru-guru lagi pada rapat kalo gak kalian berdua bisa-bisa kena skors" Vano menunjuk Harist dan lelaki itu secara bergantian "lo tuh rist, jangan pakek acara kekerasan lah ini masih di lingkungan sekolah dan lo bisa liat Dea ketakutan disitu!" tegas Vano menunjuk Dea "lo juga rel, udah tau Dea itu pacarnya Harist lo kenapa deketin dia? Dulu Fina lo deketin sekarang Dea?! Lo punya urat malu gak sih mau ngerebut pacar orang mulu?!"

Harist masih dengan tatapan tajamnya menatap... Farel, lelaki yang sekarang menjadi musuh bebuyutannya.

"BUBAR SEMUA BUBAR" teriak Dito membubarkan kerumunan tersebut "huuuu" sorakan dari seluruh siswa siswi yang masih ingin menonton Farel dan Harist, dua lelaki yang sangat terkenal di seluruh penjuru sekolah.

Saat keadaan mulai stabil Vano menatap tajam Farel, ia juga menyimpan dendam terhadap Farel.

Banyak orang yang mengira Vano selalu konyol setiap harinya itu karna ada satu alasan, ia ingin menutupi kesedihannya dengan cara tersebut. Berada bersama teman membuatnya terasa lebih tenang.

Harist menarik tangan Dea dan pergi diikuti dengan Vano, Dito, dan Dylan.

"Permainan baru saja dimulai bro" Farel tersenyum sinis dan pergi, masih dengan senyuman sinis penuh arti.

***

"Kakak kenapa?" tanya Dea polos kepada Harist "ga, gue gapapa" Harist yang tadinya menunduk mendongakkan kepalanya "gue butuh pelukan..." bisiknya, Dea terdiam "plisss..." Dea mengangguk ragu, seperdetik kemudian Harist menarik Dea kedalam dekapannya.

Harist meletakkan kepalanya di pundak Dea "gue gak bakal ngelepasin lo, sekalinya lo minta putus pun gak bakal gue lepasin" bisik Harist yang mampu membuat Dea tersentak kaget.

Harist melepaskan pelukan tersebut dan mengecup lembut kening Dea "dasar bocah" kekeh Harist mengacak puncak rambut Dea "ish, apaan sih?! Aku bukan bocah!!!"

"Tapi kekanak-kanakkan?" canda Harist, Dea mengembungkan kedua pipinya sambil bersedikap dada "kamu lucu deh" ujar Harist tersenyum dan mengecup pipi Dea sekilas yang berhasil menbuat Dea terperanga lebar.

"Awas ntar tikus masuk ke mulut kamu" Dea segera mengatupkan bibirnya "apa sih?!" Dea menatap Harist lekat.

Tadi ngomong pakek lo-gue kok sekarang jadi aku-kamu? Dasar cowok ambigu.

"VANO DATANG!!!" teriak Vano yang mampu memekakan telinga kedua pasangan baru ini dan juga kedua lelaki yang berada dibelakang Vano.

"Deyy, kenalin gue ke salah satu temen kelas lo dong?" ujar Vano dengan mata yang berbinar-binar "ganggu lu nyet" celetuk Harist pelan.

"Gue ganggu yah Deyy? Kata pacar lo gue ganggu nih" tanya Vano, Dea hanya terkekeh geli "dasar curut penganggu lo"

"Dimana-mana curut itu hewan pengganggu rist, gue ini manusia bukan hewan"

"Tapi lo sejenis tuh ama mereka" celetuk Dito dengan tampang polosnya "lo jahat Ditok!!!"

"Nama gue Dito bukan Ditok"

"Serah gue, mulut-mulut gue kok lu yang sewot?!"

"Serah Van serah" Dito kembali mengalah dan memilih duduk didekat Dylan "bell pulang kapan bunyi sih?" celetuk Dylan yang mulai bosan "tunggu ae lan" ujar Vano "iya gue tau"

Hening.

"Apa cuma gue yang ngerasa jadi nyamuk disini?" Vano kembali memecahkan keheningan "iya, cuma lo" jawab Dito, Vano memutar bola matanya kesal.

"Hmmm aku boleh nanya gak?" ucap Dea ragu "boleh, nanya aja"

"Kalian...ada masalah apa yah sama Farel?"

DEG

Semua terdiam begitupula dengan Harist, diam seribu bahasa.

"Gue beli camilan dulu yah" Vano mulai beranjak dari tempat duduknya "ehh ada pikachu dikantin" Dito berdiri sambil memegangi handphonenya, Dylan menatap teman-temannya bingung lalu seketika ia menyadari kenapa teman-temannya melakukan itu.

"DITO TUNGGUIN GUE! PIKACHU MILIK GUE WOY!" teriak Dylan mengejar Dito, Harist dan Dea menatap mereka bingung.

"Ja...jadi, kamu punya ma...salah apa sama...Farel?" ulang Dea saat teman-teman Harist sudah tak terlihat.

Tangan Harist mengepal, menahan amarah yang tadinya telah padam dan sekarang membara lagi.

Kejadian masa lalu yang telah ia lupakan dipikirannya terputar kembali layaknya kaset rusak.

BERSAMBUNG

Gue kembali lagi guys, gak ngaret-ngaret amat kan:v maap yakk jika ada typo nya. Jangan lupa voment yah guys, rap bakal ngilang lagi. Karna ini masih pada masa Semi Hiatus

BHAY GUYS

Atu lagi, call me rap or vero, jan manggil gue author atau thor cebause gue bukan thor dipilemnya thor:'v

My BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang