BUTTERFLY

903 36 0
                                    

Nam Joohyuk & OC

.
.
.
.
.
.
.

Mencintai seseorang bukanlah hal yang sulit, apalagi cinta itu sangat menyenangkan. Namun, mencintai seorang Nam Joo Hyuk adalah kesalahan terbesar yang pernah ku lakukan di hidupku. Seorang lelaki berhati dingin yang tidak peduli pada sekitar.

Ia begitu sempurna dengan segala kemampuan dan ketampanan yang ia punya, dan aku bukanlah orang yang tepat untuk disandingkan dengan dirinya.

Aku hanya bisa menatap wajahnya dari kejauhan. Karena, aku sadar bahwa ia sangat sulit untuk digapai. Seperti bumi dan langit yang tak mungkin untuk disatukan. Dirinya pun seperti seekor kupu-kupu yang akan terbang menjauh jika aku mencoba untuk menyentuhnya, bahkan semakin menjauh ketika aku mengejarnya.

Senyumnya adalah favoritku. Manis. Sangat manis. Senyumnya itu selalu membuatku tak bisa tidur sepanjang malam, walaupun bukan ditujukan untukku. Namun, rasanya senang masih bisa melihat senyumnya yang membuat ribuan kupu-kupu menari di perutku dan otakku yang seperti kamera yang selalu mengabadikan senyumnya dengan otomatis.

Aku menyukai basket pun karena dirinya. Permainan basketnya itu yang selalu membuatku kagum. Menggiring dan memasukkan bola basket ke ring seperti seorang profesional yang sudah terlatih adalah salah satu bakatnya yang kusukai, karena aku bisa melihat keringat yang bercucuran di tubuhnya, membuat ia terlihat semakin seksi dengan tubuh yang sudah terbentuk itu dan jangan lupakan rambutnya yang akan berterbangan ketika ia menggiring bola ke daerah lawan. Sangat menawan.

Aku tahu, aku tak bisa berharap lebih darinya, namun aku juga tak bisa membencinya. Aku tak tahu kenapa aku tak bisa membencinya, walaupun ia tidak pernah melirikku sedikitpun. Aku hanya bisa berharap ia menyadari kehadiranku di tengah-tengah kehidupannya, sekalipun itu hanya sebagai pengganggu. Aku hanya ingin ia mengetahui bahwa aku pernah hadir di hidupnya, tak peduli jika ia mengingatku sebagai orang yang ia benci, itu tampak lebih baik daripada tidak sama sekali.

Mungkin orang akan menganggapku bodoh karena mencintai seseorang yang tidak menyadari eksistensiku di dunia ini. Aku tidak peduli dengan cinta bertepuk sebelah tangan ini, aku tidak peduli dengan perkataan orang lain, karena jika aku mencintaimu, aku akan selalu mencintaimu, tidak peduli balasan apa yang akan aku dapatkan.

Dia seperti belaian angin, bisa ku rasakan, namun tak bisa ku sentuh.

Dia seperti kupu-kupu, tinggi dan jauh.

Dia ada, tapi aku tak bisa menggapainya.

Fin.

-daff-

MODELS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang