REALITY

594 16 3
                                    

Nam Yoonsu & OC

.

.

Ada yang bilang bahwa ya kita tidak bisa menyalahkan perasaan kita terhadap seseorang. Kita bisa saja jatuh cinta dalam waktu selang 1 detik setelah melihat seseorang. Tapi kadang orang itu salah. Kita juga bisa jatuh cinta dalam waktu yang cukup lama, misalkan kita sudah 3 tahun bersama dengan seseorang tapi kita belum punya perasaan kepada orang itu. Selama 3 tahun kita biasa-biasa saja dengan orang itu lalu setelah bertahun tahun lamanya sampai fosil menjadi BBM, kita baru sadar kalau kita jatuh cinta kepada orang ituㅡorang yang sudah bersama kita selama bertahun-tahun. Namun sayang, kita terlalu lama menyadarinya sampai orang itu sudah menjadi abu. Uh. Lama sekali.

Jadi intinya. Kalau mau jatuh cinta harus di waktu yang tepat. Tapi aku tidak tahu waktu yang tepat itu kapan. Dulu aku tipe cewek yang gampang sekali jatuh cinta. Tapi ujung-ujungnya ya gitu. Sama saja. Brengsek semua. Akhirnya aku memutuskan untuk tidak mudah termakan oleh bualan-bualan cinta para cowok. Iya sekarang aku bisa dibilang anti baper ketika cowok menyerangku dengan segala cara modusnya. Aku sudah hafal berbagai jurus jitu para cowok. Jadi ketika mereka menyerangku, aku hanya menyahut, "Halah basi."

Aku tidak tahu kenapa sekarang aku menjadi sarkas seperti ini? Tapi menurutku semua yang aku ucapkan itu sesuai dengan realitanya.

2 hari yang lalu. Aku bertemu dengan seseorang. Cowok. Panggil saja Yoonsu. Aku tidak tahu apa yang telah merasuki dirinya. Tiba-tiba dia berani menghampiriku dengan senyuman yangㅡsumpah aku benci senyuman ituㅡintinya dia menghampiriku lalu langsung menyerangku. Maksudku modus kepadaku. Karena kebetulan dia anak baru di sekolahku, jadi aku berusaha ramah kepadanya. Hanya mengiyakan apa yang diucapkannya, masa bodo dengan ucapan teman-teman sekelas yang menyoraki kami berdua.

"GAS TEROOOOS."

"AYO YOONSU GAS TERUSS."

"NGENGGGGGG."

Kalau boleh bawa motor ke kelas sudah aku gas si Yoonsu ini. Biarin saja dia kelindes. HAHAHA. Aku tidak sejahat itu.

Besoknya Yoonsu menghampiriku lagi. Lalu dia bertanya kepadaku, "jadi aku harus apa biar kamu percaya?"

Aku hanya tersenyum, sudah jengah melihatnya. "Pikir saja sendiri ya?" Lalu aku pergi meninggalkannya.

Mulai saat itu. Aku berpikir bagaimana caranya agar Yoonsu menjauhiku. Aku pun meminta temanku untuk menjadi pacarku bohonganku. Bukan pacaran sih, lebih tepatnya berlagak seperti orang pacaran tapi tidak pacaran. Nah iya itu. Kebetulan temanku yang satu ini juga sedikit tidak suka dengan cewek yang tengah berusaha mendekatinya ini. Yoojung nama cewek itu.

Akhirnya aku dan temanku pun berlagak seperti orang pacaran di kelas. Oh tentu saja kita berlagaknya masih waras. Tidak terlalu berlebihan. Saat itu juga Yoonsu mundur, sedangkan Yoojung masih mau dengan temanku ini.

Aku pun merasa bersalah.

Diam-diam tanpa sepengetahuan temanku, aku mendekati Yoojung. "Sana kalau mau sama dia. Ya deketin aja. Kami cuma temenan kok." Bisikku.

"Beneran??"

"Iya!"

Setelah kejadian itu aku kira Yoojung akan tetap mendekati temanku ini. Ternyata dia malah termakan oleh bualan Yoonsu. Yoonsu dan Yoojung. Mereka asik berdua di kelas. Dan wow. Mereka begitu ngegas.

Aku dan temanku memperhatikan mereka dari pojok kelas.

"Tuh liat si Yoojung." ucapku.

"Bukannya Yoojung ngekode gitu ke gue?"

Aku menoleh ke arah temanku, "sadar ga sih lo? Yoojung tipe cewek yang sama siapa aja mau?"

"Iya ya." Temanku memanggut-manggut, "tapi siapa tau mereka cuma mau manasin manasin lo?"

"Halah. Makan tuh api. Udah cocok tuh mereka berdua. Sama-sama menel."

"Sadis."

Aku tertawa, "Gue udah ga kaget ngeliat manusia kayak mereka. Karena itu gue gamau sama Yoonsu. Semua yang dia ucapin itu basi. Enek."

"Kasar amat."

"Tapi itu realita."

Fin.

-yong

MODELS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang