LOVE BASKET

694 52 5
                                    

Nam Joo Hyuk & Lee Sun Kyung

.
.
.
.
.
.
.
Lee Sun Kyung lebih memilih tribun paling bawah untuk menonton pertandingan basket kali ini. Ini adalah pertama kalinya ia menonton sebuah pertandingan basket, sebelumnya ia terlalu malas untuk bangun lebih pagi di hari libur dan menonton pertandingan basket.

Kalau saja sahabatnya tak memaksanya dengan iming-iming lelaki yang ia sukai dan sneakers incarannya, ia pasti tak akan mau datang ke sini. Bahkan ia hanya memakai pakaian seadanya; hanya kaos putih polos dan jeans biru dengan sneakers yang begitu pas dengan stylenya untuk hari ini.

Sun Kyung mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Pertandingan akan dimulai sebentar lagi dan tempat yang kosong pun sudah mulai terisi penuh. Ia juga melihat lelaki yang ia sukai ada di pinggir lapangan. Dengan baju basket tanpa lengan dan tersampir handuk putih di lehernya, lelaki itu atau yang biasa disebut Nam Joo Hyuk terlihat sangat mempesona. Bahkan hampir semua perempuan yang ada di sini, rela menghabiskan suaranya hanya karena melihat Joo Hyuk di pinggir lapangan. Sedangkan Sun Kyung sendiri hanya diam sambil terus memerhatikan Joo Hyuk.

Para pemain mulai memasuki lapangan bersama sang wasit. Masing-masing tim saling bersalaman untuk mendukung satu sama lain. Saat pertandingan dimulai, Joo Hyuk adalah orang pertama yang memegang bola basket. Ia menggiring bola basket dengan lincah. Walaupun beberapa orang tim lawan menghadangnya, namun ia bisa mengatasi hal tersebut dengan baik. Tinggal sedikit lagi Joo Hyuk mencapai ring dan Joo Hyuk dengan cepat melempar bola basket itu ke ring, sebelum tim lawan merebut bola basketnya. Dengan sekali dorongan tangan dan lompatan sedikit tinggi, bola basket itu masuk ke dalam ring. Semua orang berteriak bahagia dan bertepuk tangan untuk skor pertama itu. Dan yang Sun Kyung lakukan hanya tersenyum dan bertepuk tangan. Sun Kyung terlalu senang untuk kali ini.

Joo Hyuk melakukan selebrasi untuk ini dan tanpa disangka oleh siapapun, Joo Hyuk menunjuk Sun Kyung dan berteriak, "Ini untukmu, babe" ucap Joo Hyuk sambil tersenyum ke arah Sun Kyung dan setelahnya, Joo Hyuk membentuk love sign kecil dengan tangan kanannya.

Sun Kyung hanya bisa melebarkan matanya. Ia mencubit pipinya beberapa kali untuk memastikan bahwa ini bukan mimpi. Joo Hyuk melakukan itu untuknya adalah hal yang mustahil. Dan untuk panggilan 'babe' yang ditujukan olehnya adalah hal yang paling mustahil. Kata Suzy, sahabat Sun Kyung, Joo Hyuk menyukai teman sekelasnya, lalu tadi itu apa?

Para perempuan yang ada di sini berteriak iri pada Sun Kyung, pasalnya Sun Kyung sangat beruntung mempunyai kekasih seperti Joo Hyuk, begitu pendapat mereka. Walaupun, kenyataannya Sun Kyung bukanlah siapa-siapa Joo Hyuk. Menyedihkan sekali.

Sun Kyung memperhatikan Joo Hyuk lagi. Joo Hyuk begitu mempesona jika sedang berkeringat seperti itu. Membuat Sun Kyung lupa akan dunia.

Lima belas menit berlalu dan skor masih sama seperti tadi. Setidaknya tim Joo Hyuk lebih unggul daripada tim lawan dan Sun Kyung merasa bangga akan hal itu, apalagi skor tadi dipersembahan untuk Sun Kyung. Waktu istirahat tiba dan para pemain keluar lapangan untuk sekedar minum atau melemaskan tubuh.

Beberapa penonton keluar untuk membeli minuman, sedangkan Sun Kyung lebih memilih untuk bermain game di ponselnya.

"Hei."

Sun Kyung mendongakkan kepalanya untuk melihat orang yang memanggilnya. Betapa terkejutnya ia, saat mendapati Joo Hyuk yang berdiri di hadapannya dan tersenyum.

"E-eh ya?" balas Sun Kyung dengan gugup. Jantungnya berdegup tak karuan, membuatnya kehilangan fokus.

Joo Hyuk duduk di samping Sun Kyung. Ia tersenyum melihat kegugupan Sun Kyung. Sun Kyung begitu lucu di matanya.

"Kamu ke sini sama siapa?" tanya Joo Hyuk yang memulai percakapan.

"Sendiri." jawab Sun Kyung singkat. Sun Kyung tidak tahu harus berkata apalagi. Ia benar-benar gugup sekarang.

"Kupikir kamu tidak akan datang. Ternyata aku tidak sia-sia menyuruh Suzy untuk memaksamu agar datang ke sini." kata Joo Hyuk sambil tertawa.

Sun Kyung menaikkan alisnya, 'Jadi ini alasannya ia memaksaku.' ucap Sun Kyung dalam hati. Pantas saja sahabatnya itu sampai rela membelikan sneakers incaran Sun Kyung, ternyata ini alasannya.

"Ia sangat pandai untuk memaksaku." balas Sun Kyung sambil terkekeh.

Joo Hyuk mengelus rambut coklat Sun Kyung sambil tersenyum, "Maaf ya, karena hari ini adalah hari spesial, jadi aku harus melakukan itu."

Sun Kyung tak bergerak sama sekali saat mendapat perlakuan seperti itu dari Joo Hyuk. Ia bahkan menahan napasnya. Dan Sun Kyung tak rela saat melihat tangan Joo Hyuk sudah tak mengelus rambutnya lagi. Tanpa Sun Kyung sadari, ia menghela napas kecewa. Joo Hyuk yang menyadari itu hanya terkekeh geli.

"Oh ya, ngomong-ngomong nanti jangan pulang dulu ya. Aku akan mengantarmu pulang. Aku kembali dulu." kata Joo Hyuk sambil berlari menuju timnya. Sebelum pergi, Joo Hyuk sempat mengacak-ngacak rambut Sun Kyung terlebih dahulu dan itu membuat Sun Kyung lupa caranya bernapas dengan baik saat jantung berdegup lebih kencang dari biasanya.

Ugh, rasanya perut Sun Kyung banyak sekali kupu-kupu yang berkeliaran. Dan sepertinya, Sun Kyung mulai menyukai basket.

Fin.

-daff

MODELS FANFICTIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang