JAEYONG Im Sorry,i Love You . Hyung!

"cant u love me??"

Cinta ini membuatku kuat

Cinta ini membuatku berani

Namun, kenapa cinta ini menyakitkan

Tidak bisakah kau memberiku satu kesempatan?

Agar aku yakin kau bisa berubah

Untuk mencintaiku

Taehee menatap wajah suaminya dengan pandangan penuh cinta. Sudah 2 minggu status mereka menjadi suami istri. Meski pada kenyataannya mereka belum menjadi suami istri sepenuhnya.

Entah kenapa jaehyun belum menyentuhnya sama sekali. Selalu saja beralasan dia lelah. Jaehyun memang selalu pulang malam. Dan berangkat pagi, jadi taehee memakluminya saja.

“jaehyun Oppa, saranghae……”

bisik taehee.

“Eung…”

lenguh jaehyun. Dia menggeliat. Tetapi, tidak membuka matanya.

“Baby, I miss you…”

igau jaehyun.

Deg

Jantung taehee terasa berhenti berdetak. Igauan jaehyun membuat hati taehee merasa tak nyaman. Ini bukan sekali dua kali jaehyun mengigau dalam tidurnya. Memanggil baby dalam tidurnya.

Tetapi, siapa baby itu?

“Oppa, siapakah baby itu? Kenapa kau memanggilnya terus?”

Taehee berkata lirih.

“Apakah dia kekasihmu Oppa? Kenapa kau mau menikah denganku jika kau sudah memiliki kekasih?”

mata taehee menjadi sayu.

Sebenarnya, saat ini mereka tengah honeymoon. Tetapi, meski telah 2 hari mereka berada di Jejudo tetap saja jaehyun tidak menyentuhnya. Itu meyakinkan taehee bahwa suaminya tidak mencintainya. Tetapi yang menjadi pertanyaan adalah, kenapa dia menikahi taehee jika tidak mencintainya?

“Eunghh…..”

mata besar jaehyun perlahan terbuka. Matanya mengerjap untuk menyesuaikan matanya. Dan pandangan pertama yang dia lihat adalah wajah taehee yang menatapnya sendu. Jaehyun membuang mukanya, menatap ke samping. Tidak ingin merasa bersalah dengan pandangan taehee.

“Kau sudah bangun?”

gumamnya.

“Ne. oppa, mandilah. Aku sudah menyiapkan air hangat untukmu.”

Ucap taehee lembut.

Jaehyun hanya mengangguk kemudian bergegas ke kamar mandi. membiarkan taehee yang menatap punggungnya sendu.

“Tidak bisakah kau mencoba mencintaiku Oppa?”

lirih taehee pada dirinya sendiri.

Tidak ingin terlarut dalam kesedihan hatinya, yeoja itu memutuskan untuk menyiapkan baju yang akan dipakai jaehyun.

Tak lama jaehyun keluar. Dia segera mengenakan baju yang sudah dipersiapkan taehee. Tanpa menoleh ke arah yeoja yang kali ini asyik membaca itu.

“Kau sudah sarapan?”

tanya jaehyun.

“Belum. Kita sarapan di restauran saja. lalu kita jalan – jalan ke pasar tradisional. Otthe?”

“Hm, yah.”

Taehee mengikuti jaehyun yang berjalan keluar. Mereka menuju ke restauran yang tersedia di hotel tempat mereka menginap.