JAEYONG Im Sorry,i Love You . Hyung!

" wedding "

Suasana khidmat terjadi di sebuah gereja di kota Seoul. Karena pada hari ini dilakukan pernikahan antara Choi jaehyun dan lee taehee. Setelah pertemuannya dengan taeil, akhirnya jaehyun mengiyakan perjodohan tersebut. Bahkan dia menyuruh appanya untuk melangsungkan pernikahan tanpa pertunangan.

Tentu saja hal tersebut di sambut baik oleh orang tuanya. Dan juga keluarga lee. Terlebih taehee. Gadis itu tak berhenti tersenyum saat mendapat kabar bahagia tersebut. Dan akhirnya, 3 minggu kemudian, pernikahan terjadi.

Gereja tersebut dipenuhi oleh banyak undangan. Maklumlah, keluarga Choi dan keluarga lee termasuk orang terkenal. Sehingga undangan yang disebar pun banyak. Namun meski begitu, suasana gereja begitu tenang.

Jaehyun berdiri di depan pastur dengan wajah datar. Tidak ada kebahagiaan di dirinya. Namun, dia tidak punya pilihan.

Pintu gereja terbuka. Bersamaan dengan masuknya sang mempelai wanita bersama ayahnya, wedding mars pun berkumandang lembut.

Taehee menatap wajah tampan calon suaminya. Dari balik kerudungnya dia mengagumi Choi jaehyun yang sempurna itu. Jantungnya berdegup kencang. karena sebentar lagi statusnya adalah istri dari namja tampan itu.

JAehyun menerima tangan taehee yang diangsurkan Mr. Lee.

"Aku menyerahkan putriku padamu. Bahagiakan dia."

Kata Mr.lee.

"Ne."

jawab singkat jaehyun .

Dia segera membawa taehee, berdiri disampingnya, berhadapan dengan sang pastur. Pastur segera mengucapkan beberapa patah kata sebagai pembuka. Membuka alkitab dan membacakan beberapa ayat. Sebelum akhirnya mengambil sumpah mereka berdua.

"Choi jaehyun-ssi, apakah kau bersedia menerima lee taehee-ssi sebagai pendampingmu dalam sehat maupun sakit. Dalam kaya maupun miskin hingga ajal menjemput?"

"Ne."

"Lee taehee-ssi, apakah kau bersedia menerima Choi jaehyun-ssi sebagai pendampingmu dalam sehat maupun sakit. Dalam kaya maupun miskin hingga ajal menjemput?"

"Ne. saya bersedia."

"Dengan ini kusahkan kalian sebagai suami istri. Pakaikan cincin di tangan pasangan kalian dan cium dia."

Jaehyun memakaikan sebuah cincin emas putih di jari manis taehee, begitu juga taehee memakaikannya di jemari jaehyun. Taehee memejamkan matanya saat wajah jaehyun mendekat.

Chu~

Taehee merasakan pipinya tersentuh bibir tebal milik jaehyun.

Sedikit kecewa karena dia berharap jaehyun mencium di bibir. Tetapi bahagia karena akhirnya dia menjadi istri Choi jaehyun.

💖💖💖💖💖💖💖

"Keputusanmu sangat tepat jaehyunnie."

Kata taeil saat mereka berdua. Mereka sedang di sebuah hotel untuk merayakan resepsi pernikahan taehee dan jaehyun. Sementara taehee Nampak bercakap dengan teman - temannya, JAehyun ditemani taeil.

"Tetapi aku mencintainya."

"Kau akan melupakannya. Karena mulai sekarang kau harus mencintai taehee."

"Aku tidak bisa."

"Kau bisa. Dan kau harus bisa. Biarkan dia. Jangan beritahu. Kelak, dia akan mengetahuinya sendiri. Dan semoga disaat itu kau sudah bisa mencintai taehee. Dengan begitu akan lebih mudah bagiku untuk membujuknya."

Jaehyun mencengkeram gelas minumannya dengan erat.

Kenapa?

Kenapa takdirnya harus seperti ini?

Dan kenapa ucapan taeil tidak bisa dia bantah?

JAehyun sangat ingin lari dari situasi ini. tetapi, dia akan menjadi orang yang sangat egois bukan? biarlah. Biarlah semuanya berjalan seperti ini.

Jaehyun memejamkan matanya, menahan rasa sakit di hatinya.

"Mianhae, baby... mianhae aku tidak bisa menepati janjiku."

💖💖Im sorry ,i Love your oppa💖💖

London,

Sore itu udara sangat panas. Maklum saja London sedang berada di puncak musim panas. Seorang yeoja cantik mengenakan dress berwarna putih tanpa lengan Nampak duduk di sebuah taman kecil. Sesekali dia melirik pergelangan tangan kirinya.

"sorry, irene, I'm late."

Ucap seseorang. Yeoja itu menoleh dan mendapati wajah manis seorang namja yang satu bangsa dengannya.

"No Problem."

Ucap yeoja yang dipanggil irene

. "Taeyong~a. ayo temani aku jalan - jalan. Hari ini hari terakhirku di London. Besok aku kembali ke Seoul. Karena aku harus segera bekerja di sana."

yeoja itu menggunakan bahasa koreanya.

"Kajja."

Namja manis bernama taeyong itu segera menemani sang sahabat berjalan menyusuri taman itu.

"Kau Nampak murung taeyong~a, kau kenapa?"

Tanya irene.

"Dia belum juga mengabariku. Ini sudah satu bulan Rene~a. dan aku sangat merindukannya."

Desah taeyong. Irene tersenyum pahit.

"Taeyong~a bisakah kau..."

"Irene enough!"

Desis taeyong.

"Arra."

Bisik irene

"Lalu apa yang akan kau lakukan?"

"Molla. Mungkin dia sibuk. Yah kau tahu sendiri khan dia sekarang harus membantu appanya."

"Aku juga tahu itu. Hm, tidak ingin kembali ke Korea?"

tawar irene.

"Aku masih ada tugas yang harus aku selesaikan. Huft. Mana taehee akan menikah lagi."

desah tae yong .

"Dongsaeng (Adik) mu?"

Taeyong mengangguk

. "Apa kau tidak akan datang?"

"Ani. Aku harus menyelesaikan tugasku dulu. Baru aku akan kembali ke Korea. Rene~a, bisakah kau membantuku?"

"Mwo?"

"Setibanya di Korea, temui dia ne. katakana aku merindukannya dan menunggunya di sini."

Irene mengangguk. Sambil tersenyum. Tersenyum pahit lebih tepatnya.

andai taeyong tahu.

💖💖💖💖💖

Haaaaaaa......
Selesai juga

Jangan lupa vote yaaaaa