9

13K 673 4
                                    

Aku tumbuh sendirian.

Tanpa Ayah ataupun Kakak yang dulu sangat memperdulikanku.

Sejak kami pindah Ayah lebih sering berada di luar rumah untuk berkerja. Kami hanya bertemu saat sarapan.

Dan semenjak Kakak masuk SMA, ia selalu pulang saat waktu makan malam.

Itupun, setelah makan ia akan berdiam diri di kamar.

Aku sering sekali berdiri di depan pintu kamar Kakak yang tertutup. Hanya berdiri diam sambil terus menatap.

Berharap bahwa Kakak akan membuka pintu kamarnya dan mengatakan bahwa ia lupa memberikanku permen batangan yang biasa ia bawakan untukku, atau sekedar memberikanku senyuman tenang yang selalu kusukai.

Tetapi hari itu aku tidak mengerti.

Bahwa harapan hanya akan menjadi harapan.

Broken HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang