Rena melangkahkan kakinya dengan riang memasuki halaman sekolah. Rambut gelombangnya yang dikuncir ekor kuda bergoyang seiring langkahnya.
Gadis itu tak bisa menyembunyikan rasa bahagia. Sebenarnya Ia sendiri juga tak tahu apa yang membuatnya sesemangat ini.
Ah, apa mungkin karena chat seseorang tadi malam?
Pikirannya tiba-tiba melayang. Wajah seseorang kini muncul dalam benaknya. Seseorang yang belakangan ini membuat hidupnya berwarna. Dan membuat hatinya berdebar tak karuan. Bahkan Ia sadar dirinya semakin kikuk sejak bertemu dengan orang itu.
.
.
-Rena melempar tubuh ke atas kasur empuknya. Ia beringsut ke dalam selimut, merapikan bantal dan piyama. Ia kemudian memejamkan mata, bersiap untuk masuk ke alam mimpi, tepat ketika ponselnya berbunyi. Rena segera meraihnya dari atas nakas di samping ranjang.
Sebuah notifikasi line terpampang di layar.
You received a friend request...
Rena mengernyitkan dahi. Jarang sekali Ia mendapat notifikasi seperti itu. Akun LINE-nya paling-paling hanya berisi chat dari Gisell, atau notifikasi grup kelas, atau malah lebih parah lagi, broadcast official account.
Segera Ia membuka notif itu. Sebuah chat room terpampang di deretan paling atas di antara sampah-sampah spam OA yang jarang Ia beresi.
Gadis itu semakin mengernyitkan dahi ketika membaca nama yang terpampang disana.
Daniel June wants to send you a message.
Daniel June?
Siapa?
--
LINE | 08.45 p.m
Daniel June Rena kan?
--
Ia masih tidak menyadari identitas pengirim pesan itu. Kemudian gadis itu membuka display contact, dan terpampanglah foto seseorang yang Ia kenal.
Rena melongo begitu melihat foto itu, sedikit tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
---Daniel....June?
---Daniel....Ar-june?
---DANIEL ARJUNE?!
Rena mengerjapkan mata beberapa kali. Foto itu masih disana. Artinya gadis itu tak salah. Dia benar-benar....dia.
Gadis itu masih melongo ketika dilihatnya sebuah chat kembali masuk.
--
LINE | 08.46 p.m
Daniel June Rena?
--Hening.
Rena masih berusaha mencerna fakta bahwa Daniel menemukan id LINE-nya. Atau jangan-jangan, Daniel mencari ID LINE-nya?
Rena tak dapat menahan begitu banyak imajinasi gilanya. Yang jelas sekarang, tanpa harus dirinya mencari, cowok itu malah 'datang' sendiri kepadanya.
"Wake up, Rena Shareefa!"
Suara dalam hatinya memanggil untuk segera kembali ke daratan. Segera Ia membalas chat yang sudah terlanjur terbaca itu.
--
Rena Shareefa Iya
Rena Shareefa Ini Daniel?
KAMU SEDANG MEMBACA
That Crazy Boy
Ficção AdolescenteLaki-laki menyebalkan. Hanya itu yang ada dalam pikiranku setiap kali kudengar namanya. Alasannya, karena dia memang benar-benar menyebalkan. Entah apapun yang kulakukan, dia selalu ada di sekitarku. Bergentayangan seperti hantu, dan mengusiliku. Ap...