Satu (B)

90.5K 748 3
                                    

Riana pov


Aku meringis saat merasakan sebuah benda asing memasuki perlahan Lahan ke vagina itu.

Benda itu menimbulkan rasa sakit yang luarbiasa sampai membuatku tak mampu berdiri , apalagi berjalan.

Huh!!

" pakai ini " ucap Bryan sambil memberikan sebuah gaun mini ketat.

apa?? Setelah penyiksaan sadis yang ia lakukan tadi malam ia juga menyiksa perasaan ku saat ini dengan pakaian bitch ini!

memangnya sehina itukah diriku?

Cukup!!

Sudah cukup aku selalu diam dengan perbuatan kejinya.

Sekarang juga aku harus melawannya, takkan kubiarkan biarkan pria itu menginjak nginjak hharga diriku.

"Aku tidak mau!!!" Teriakku lansung menginjak nginjak gaun bitch itu membuat bryan marah.

Marah?

bukankah memang dia selalu  seperti itu?

Plakkk

Sebuah tamparan mendarat di pipiku, disusul sebuah tinju di perutku berkali kali. 

"Beraninya kau sekarang? Hah? " 

Bryan sepertinya marah.

 gawat!!

'mati aku ' desisku dalam hati

"Akan kuberikan hadiah untuk keberanianmu jalang!!"

Dia menyeretku ke gudang bawah tanah dengan kasar.

Segera dikoyakkan gaun usangku dengan cepat , di lepaskan juga semua benda yang 

Melekat di tubuh itu.

Termasuk bra, cd dan benda yang tadi ia masukkan di vagina itu.

Segera dimasukkan junior itu kevaginaku yang kering tanpa foreplay , tak lupa diremas kuat kuat puting payudaraku.

Mulutnya menghisap kuat payudara tanpa ampun, dan membuatku merasakan kesakittan yang luar biasa.

Aku merasa kan payudara ku akan lepas.

digenjot tubuh ringkihku dengan kuat , membuat punggung bekas cambukan terasa perih tergesek keramik lantai yang dingin.

"Aaaaa aku keluar bitch.."

Ucap bryan merasakan orgasme nya.

Tak lupa diambil tali pinggang itu untuk mencambukiku.

Dan aku?

Aku hanya bisa diam menerima penyiksa itu rasanya aku tak mampu lagi melawan.

###

Bryan pov

Aku menatap sedih tubuh gadis itu, sekujur tubuh gadis itu luka luka.

"Andai kau menurut , aku takkan menyiksamu riana" 

Author pov

Tangan pria itu membelai rambut gadis itu pelan.

Membuat gadis yang tertidur itu tampaknya tenang dan terlihat seakan damai.

tiba tiba Handphone pria itu berdering ,

Segera diraih handphonenya.

"Hallo"

"..."

"Apa??"

"..."

"Ya ya ya.."

#¥##


Aa...am..punTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang