Lima ::

58.6K 630 48
                                    

Author pov

Tepat pada cambukan kesepuluh, riana memejamkan perlahan matanya dan kepalanya terjatuh di lantai.

Yah riana pingsan!

Membuat Bryan - lelaki yang mencambukinya itu terdiam Kaku menatap wanita yang pingsan itu.

Perlahan lahan cambuk yang ia pegang itu terlepas di tangannya lalu terjatuh.

Bersamaan dengan tubuhnya yang terduduk kaku melihat wanita itu pingsan.

Tubuhnya bergetar menahan sesuatu yang menyesakkan dadanya itu.

Perlahan sesuatu itu tak tertahankan lagi dan akhirnya keluar.

Yah.. sesuatu itu adalah air mata

Air mata yang jatuh dari pelupuk matanya.

Air mata penyesalan! Air mata ketakutan!

Penyesalan karena ia telah menyakiti seseorang yang ia sayang, yang ia cintai dan.. seseorang yang special di hatinya itu.

Sungguh ia menyesaL!

Tubuh wanita yang ia cintai itu penuh luka memar kebiruan , yang penuh luka cambukan di sekujur tubuhnya.

Selangkangannya terlihat lecet dan hampir meneteskan darah jika tergesek lantai.

Kini..

Tidak ada lagi suara perempuan memohon ampun padanya yang ada hanyalah seorang wanita yang pingsan .

###

seorang pria berjas itu terlihat duduk di meja cafe dengan tenang.

ia menatap dari kaca seseorang yang ia cintai tengah berpelukan dengan seseorang yang ia kenal.

Tara Madara - rival seumur hidupnya itu.

mereka tampak mesra sekali, tangan pria itu memegang pinggang sang gadis yang ia cintai yaitu - Naviara sagaya.

Seorang gadis berperawakan indo-japan itu.

Tangannya menggenggam erat kain meja dengan kuat MENAHAN segala emosi yang berkecamuk di kepalanya itu.

Amarah karena pria yang menjadi musuhnya seumur hidup itu telah berani merebut gadis ia cintai itu.

Dan ia takkan membiarkan hal itu terjadi, dia akan membuat perhitungan.

Perhitungan yang membuat Rivalnya itu akan membayar mahal.

Tiba tiba handphone nya berdering, ia menatap layar di handphone nya.

Sepertinya ia mendapatkan sms dari sahabat karibnya.

"Tumben..." batin pria itu.

From Bryan

bisa nggak loe datang kerumah gue, terus jangan lupa bawak peralatan kedokteran loe itu.

--

From Devon

Kenape? Elo sakit?

Klik!

--

Pria bernama devon itu Lansung meletakkan beberapa jumlah uang diatas meja dan langsung pergi menuju rumah sahabat karibnya itu.

##

Bryan sepertinya terlihat mondar mandir saat seseorang yang kehadiran yang sangat ia tidak harap kan itu datang.

Siapa lagi kalau bukan sang ibu mertuanya. Nyonya Raniaza , alias mama kandungnya Riana.

WANITA parubaya itu duduk angkuh diruang tamu rumahnya, bak ratu istana.

Aa...am..punTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang