Bagian 6 ::

46.5K 617 38
                                    


RIANA hampir menangis saat merasakan guyuran air dingin mengenai tubuhnya. rasanya perih. saat air dingin itu menjalari seluruh tubuh ringkihnya.

"Ini belum seberapa jalang.. "

Bryan menarik rambut Riana kuat kuat hingga membuat RiAna meringis Kesakitan.

" uda.. stop.. ampun!! "

Pekik Riana saat merasakan guyuran air shower itu semakin banyak.

Rasanya ia hampir pingsan menahan rasa sakit ditubuhnya.

" oke.. Aku turuti kemauanmu jalang "

Bryan tertawa puas sambil menaruh selang shower itu.

Membuat Riana menghela nafas lega.

"tapi aku punya hadiah untukmu "

Gumam Bryan yang terdengar seperti bisikan menakutkan.

Membuat Riana membulatkan matanya.

###

Devon menatap wajahnya dicermin dengan kepedean. Pria itu memegang pipinya dengan frustasi.

Sebuah bintik jerawat dipipinya.

Dan ini tidak boleh dibiarkan.

ia harus menghilangkan jerawat ini segera!

karena jerawat ini bisa merusak Ketampanannya.

Duhh..

Sepertinya ia akan menghubungi dokter Nana dan berkonsultasi dengan jerawat ini, mumpung masih jam istirahat.


Pria itu kemudian melangkahkan kakinya cepat kesebuah ruangan.

Ruangan dimana dokter Nana pratek.

Dan..

Cklekk..

Sebuah pandangan tak terduga yang ia jumpai, dokter nana sedang make out.

Dengan seorang pria yang masih berseragam sekola.Jas dokternya sudah tergeletak dibawah lantai.

Siall!!!

"DEVOONNNN...... " maki Nana.

Dengan cepat Devon menutup pintu itu dan berusaha lari menjauh dari Nana.

Dia takut Nana mengamuk!!

###

Nana Pov


"DEVONNNN.... " teriak gue kesal.

Sial!

Sial!

Sial!

Dia menganggu adegan hot hotku saja.

" Udalah tante nggak enak, nggak semok"

Ucap patnerku Seksku yang masih anak sekolahan itu.

Membuatku melotot kesal.

Wait?

Enak saja bocah ingusan seperti dia mengatai aku tante?

Hei tante tante ginipun di tertarik juga keiless.

###

Author pov


BRYAN TERTAWA PUAS SAAT melihat melihat Payudara Riana mulai membesar akibat suntikan yang baru ia lakukan.

tangan pria itu meremas kuat payudara gadis itu membuat gadis itu kesakitan.

Bosan meremas payudara Riana, Bryan kemudian membopong tubuh lunglai Riana kesebuah tiang.

Riana yang sudah lelah dan kesakitan itu tak bisa berkata kata lagi.

Ia nampaknya pasrah ketika kakinya dipasang sebuah rantai dengan bentuk melebar. Begitu juga tangannya ketika dirantai. Membentuk huruf "x" ditiang.

Dengan tubuh yang sudah di telanjangi.

" aku akan mengubah tubuh kurusmu menjadi seksi "

Ucap Bryan, membuat riana semakin ketakutan.

Gila!

Psikopat!

"Siapapun tolong aku.. "

Teriak Riana yang terdengar seperti suara cicitan tikus.


###

Next?

Coment!!! Sebanyak banyaknya.. ^_^

Sebagai pembaca yang baik jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara.


Vote seikhlas ikhlasnya! :v


--

CESSARA NISA

Aa...am..punTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang