Kerajaan Pertama Di Indonesia Pada Masa Hindu-Budha

KERAJAAN SRIWIJAYA

Buat yang suka akan cerita sejarah "Kerajaan Sriwijaya" nih aku kasih cerita sejarah nya.

Happy Reading....

Keterangan tentang Kerajaan Sriwijaya dapat kita ketahui dari enam prasasti yang ditemukan di Sumatra Selatan dan satu praasti dari Kota Kapur di Pulau Bangka. Prasasti dari Kerajaan Sriwijaya ditulis menggunakan bahasa Melayu Kuno. Prasasti tertua dan terpenting adalah prasasti Kedukan Bukit. Prasasti tersebut berangka tahun 683. Isinya tentang pendirian Kerajaan Sriwijaya denga ibu kota Palembang.

Dari prasasti Kota Kapur, dapat diketahui bahwa Kerajaan Sriwijaya di bawah pimpinan, Raja Dapunta Hyang mencoba mengalahkan Kerajaan Jawa. Akan tetap, usaha tersebut tidak berhasil. Prasasti Talang Tuo berusi keterangan tentang pendirian suatu taman yang disebut Sri Ksetra dan pembuatan kebun untuk kepentingan rakyat. Prasasti lainnya berisi kutukan bagi mereka yg tidak patuh pada peraturan Dapunta Hyang.

Kerajaan Sriwijaya pada waktu itu merupakan pusat pengajaran agama Budha yang terkenal di Asia Tenggara. Banyak pendeta-pendeta China datang untuk belajar di China sebelum mereka pergi ke India untuk memperdalam pengetahuannya.

Letak Kerajaan Sriwijaya sangat Srategis, yaitu di tengah jalur perdagangan antara India dan China. Hal ini menyebabkan Kerajaan Sriwijaya kemudian berkembang menjadi negara maritim yang besar dan kuat. Kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai perdagangan di Selat Malaka. Semua kapal dagang yang melewati wilayahnya diharuskan untuk membayar upeti. Jika ada yang membangkang, kapalnya diserang lalu ditawan atau bahkan ditenggelamkan. Oleh karena itu, Kerajaan Sriwijaya kemudian menjadi kerajaan yang kaya.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaan nya pada masa pemerintahan Raja Balaputradewa. Raja balaputradewa mengadakan hubungan persahabatan dengan Raja Dewapaladewa dari India. Dalam prasasti Nalanda disebutkan bahwa Raja Balaputradewa mendirikan sebuah biara untuk para pendeta Sriwijaya yang belajar agama Budha di Nalanda. Pembangunan biara itu dapat terlaksana berkat bantuan Raja Depaladewa. Selain itu, praasti Nalanda juga mrnyebutkan bahwa Raja Balaputradewa mengaku cucu dari Dharanindra, yaitu Raja Sailendra yang berluasa di Jawa.

Raja Sailendra tersebut bergelar Sri Wirawairimathana. Ayahnya bernama Samaragravira (Samaratungga), sedangkan ibunya Tara putri raja Dharmasetu dari Sriwijaya. Setelah pemerintahan Balaputradewa, kita tdk tahu bagaimna nasib Kerajaan Sriwijaya.

Sejarah buat "Kerajaan Sriwijaya" belum selesai kok. Masih ada kelanjutannya. Keep voment nya y guys....😊