Maya mengeluh , Masumi menindihnya membuatnya kesulitan bergerak belum lagi rasa sakit karena diterjang Masumi , Ia masih memejamkan mata sambil mengerang sambil menyentuh bahu Masumi berusaha membangunkan pria itu ketika menyadari bau amis dan ia memegang sesuatu yang lengket .Gadis itu membuka mata dan terkejut ketika menyadari Masumi berdarah.
“ Pak MASUMI “
kata Maya panik , Ia berusaha bangun dari tindihan Masumi , akhirnya ia berhasil . ia melihat Masumi mengeluarkan darah di Pundak kirinya ,dan darah pria itu merembas cepat bahkan ke lantai studio . Maya segera menutupi kedua tangannya keluka tersebut . Lalu saat itulah Maya mendengar semua berteriak
“ MAYA MINGGIR “
semua memperingatkan Maya ketika salah satu tiang besi penyangga jatuh ke arah Maya .
Akhirnya Maya melihat apa yang membuat semua berteriak , Maya membeliakkan mata saat menyadari jika besi itu jatuh ia akan terluka atau bahkan bisa Mati .
Tanpa ragu sedikitpun Maya bukannya lari tapi malah menutupi tubuh dan kepala Masumi dengan tubuhnya , semua menjerit ketika tiang itu meluncur jatuh ke arah Maya .
Maya hanya bisa memejamkan mata ,ia takut setengah mati , tangan yang menutupi luka Masumi bergetar hebat , bukan hanya tangan tapi begitu juga dengan tubuh Maya ,
‘IBU ‘
Teriak dalam hati Maya ketika menyadari nyawanya hanya tinggal sesaat lagi . Ia menahan nafas beberapa . Ia tidak lagi mendengar teriakan orang orang disekitarnya .Bibirnya pun bergetar hingga ia menyadari sesuatu.
Ia membuka matanya berlahan lahan terkesiap cukup keras ketika menyadari besi itu hanya beberapa inci dari kepalanya . Tiang itu tak terjatuh karena tertahan beberapa kabel . Semua bergerak dengan cepat memindahkan Pak Masumi dan Maya yang masih belum bergerak karena shock .
Maya menjerit sekeras kerasnya ketika ia mendengar suara berdebum karena tiang itu akhirnya jatuh ke tempat ia berada tadi . Semua yang membantu memindahkan Masumi dan Maya terduduk ketika menyadari sedikit saja mereka terlambat keduanya tak akan bisa selamat .
Maya melihat Masumi yang belum juga sadar
“ Pak Masumi “
Katanya pelan hampir tak terdengar suaranya ketika akhirnya ia menggoyangkan badan Masumi seakan ingin membangunkan Pak masumi dari tidurnya .
Pak konumuna dengan pelan meraih tangan Maya dan berusaha menarik perhatian Maya yang nampak jelas sedang shock
‘ Jangan ….. Maya ….jangan “
Melarang Maya menggoyangkan tubuh Masumi ,
“paramedis sedang dalam perjalanan “
Katanya sambil melepas tangan Maya dan menutupi luka masumi dengan kedua tangannya .
**********
Eisuke marah setengah mati ketika mengetahui apa yang terjadi , dengan tergesa ia ke rumah sakit untuk melihat putranya yang terluka . Ia menggerutu sepanjang perjalanan membuat Asa sang asisten hanya bisa mendesah diam diam .
Ia mengerti bahwa majikannya menguatirkan putra angkatnya . Walau mungkin pria tua itu tak akan pernah mengakui . Tapi Asa mengerti bahwa Eisuke mulai menyayangi Masumi . sikap Eisuke mulai berubah sejak di lembah plum saat ia mengendong Eisuke untuk melihat Bidadari Merah.
Diam diam Asa tersenyum dan tuan muda juga tidak sedingin yang ia bayangkan , ia melihat usaha Masumi untuk menemukan Eisuke saat di lembah plum . Ia sama terkejutnya dengan tuan besar, saat Masumi mengendong ayahnya . Tapi senyum itu langsung menghilang ketika menyadari bahwa sekarang Masumi terluka dan dari pemberitahuan yang singkat dari telepon tadi belum diketahui apakah Masumi dalam keadaan kritis atau tidak
YOU ARE READING
It Will Rain
FanfictionNote : cerita ini lanjutan dari cerita pendek ( one shot ) yang aku buat ,Jangan menyerah , Memeluk Bulan ,Apalah arti menunggu ,dan Terlanjur Cinta ? ( biar nggak bingung baca dulu ke 4 cerita diatas ) ini link untuk one shotnya : http://www.wattp...