“ Bagaimana Bisa lupa “
kata seorang wanita nampak raut tak senang menggantung di wajahnya
“ Aku bisa terima ,kamu selalu sibuk dengan theater dan latihan ,aku masih bisa tahan kalau kamu melupakan ulang tahunku ,ulangtahun pernikahan kita tapi aku benar benar tak terima kalau kamu sampai mengabaikan anakmu ,aku benar benar tak tahan kau membuatnya kecewa dan kecewa lagi “
Air mata marah nampak di pelapuk mata wanita yang menatap suaminya dengan pandangan tak berdaya
“ Aku benar benar tak tahan hidup bersama denganmu lagi “
Setelah berkata demikian wanita itu berlalu menuju kamar tidur mereka .
Pak Konumuna menghela nafas panjang ketika mendengar suara pintu dibanting , Sungguh ia bisa menghadapi kemarahan istrinya yang meledak ledak tapi tidak seperti tadi . Rasa bersalah menghimpit dadanya semenjak karirnya merosot istrinya dengan setia mendampinginya ,bahkan ketika dirinya menjadi pemabuk dengan setianya dia merawat dirinya dan sekarang sekali lagi aku membuatnya kecewa.
Teringat kejadian Minggu lalu ketka anak semata wayangnya kecewa ketika ayahnya melupakan ulangtahunnya ,kesibukan persiapan pementasan Bidadari merah membuatnya lupa banyak hal . Dan untuk membuatnya senang minggu lalu ia menjanjikan membelikan hadiah ulang tahun berupa sepatu sepak bola idamannya yang harganya memang lumayan mahal .
Ia mendesah sekali lagi selain mahal sepatu itu juga langka , toko olahraga itu harus memesan dulu dan seharusnya hari ini barang sudah datang . Ia melirik jam dinding dan tersenyum
‘ masih bisa . jika aku cepat aku bisa datang sebelum toko tutup “
Sambil bergumam ,ia mengambil kunci mobil
“ Akan lebih cepat kalau aku naik mobil “
Segera ia melesat mengeluarkan mobil yang baru saja dibelinya dan melesat ke arah toko olahraga tanpa memperhatikan ceceran oli yang menggenang di tempat dimana mobilnya parkir tadi.
**********
“ PRAAAANK ………….” Bunyi itu membuat wanita setengah baya itu berlari ke sumber suara betapa terkejutnya bahwa anak perempuannya berbaring dilantai wajahnya nampak kemerahan dan nampak seperti kesulitan bernafas
“Nak …. Kamu kenapa ?” tanya Ibu koji dengan panik ,
‘TOLONG …….. TOLONG …….”kata wanita itu panik .
Koji yang baru saja sampai langsung menuju dapur ,ia membeliakkan matanya terkejut melihat keadaan adiknya , Ia segera mengeluarkan susu dari kulkas dan meminumkan pada adiknya
“ Ibu ….cepat panggil ambulan “ katanya pada ibunya , ibunya hanya diam tak bergerak
“ IBU … CEPATLAH PANGGIL AMBULAN “
Barulah Ibu koji nampak tersadar dan segera berlari menuju telpon ,sedangkan koji tetap memaksa adiknya meminum susu dan beberapa lama kemudian
“ HU …..AKHHH “
Tamami memuntahkan semua isi perutnya. Dan dari kejauhan terdengar suara ambulan mendekat .
*********************
Masumi menyerah ,dia menghentikan kegiatannya , semenjak mengatahui bahwa Shiori datang perasaan tak enak itu semakin menjadi jadi . Suasana tenang di kantor ini malah mengingatkan Masumi akan ketenangan yang biasanya terjadi sebelum badai . Masumi mondar mandir di kantornya . akhirnya ia menyerah menyambar kunci mobil dan jasnya kemudian kluar dari kantornya .
YOU ARE READING
It Will Rain
Fiksi PenggemarNote : cerita ini lanjutan dari cerita pendek ( one shot ) yang aku buat ,Jangan menyerah , Memeluk Bulan ,Apalah arti menunggu ,dan Terlanjur Cinta ? ( biar nggak bingung baca dulu ke 4 cerita diatas ) ini link untuk one shotnya : http://www.wattp...