3. T i g a

40 4 1
                                    

Huuuaaaa demi apa??? part ini kehapus manteman. gw ga tau mau lgi mau bilang apa. gw kecewa? itu pasti, gw udah bikin part ini dri hati gw yg paling dalam tapi malah ilang gitu aja. dan itu,, gw kecewa bngt. sekali lagi maaf klo ceritanya agak kagak nyambung dikit. tapi ya sdh lh gw ikin yg baru aja. enjoyy guys.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Author pov

Kelas XIPA2 tiba-tiba ricuh dan itu karena seorang gadis yg baru saja menyumbangkan suaranya kini tegeletak tak sadarkan diri dihadapan teman2nya. Dayana---sahabat dri gadis itu terus memanggil nama Sanvia berulang-ulang, namun gadis itu tetap tidak bergeming dan itu membuat dayana semakin diburu rasa khawatir sekarang bagi dayana Sanvia bukanlah hnya sekedar Sahabatnya tapi ia juga menganggap Sanvia adalah adiknya sendiri. namun tampa Dayna sadari seorang lelaki dengan wajah tampan berari kearah dia dan sanvia berada.

''Varo...'' tanya nya

''Cepet buka pintu day, dan lo Rean cepet cari ibu yg megang kunci uks''

''GUE BILANG CEPET BUKA PINTUNYA!'' suara itu sontak membuat dayana berhenti menatap tajam varo, sekarang bukan saatnya buat marah sama dia, yg penting sekarag via batin dayana.


Sekrang varo sedng menggendong gadis yang bernama Sanvia itu, tidak bisa dipngkiri bagaimana jadinya jika Sanvia tau bahwa ia sedang digendong oleh seorang Alvaro Asylen yang baru kelas X sdh memiliki fans cewe dimana2 terutama disekolahnya, dan saat varo melewati lapangan semua mata anak sekolah sedang tertuju kepada varo dan via ada yang berdecak kagum setuju bahwa mereka berdua cocok dan ada juga yg merasa iri karena yg digendong varo seharusnya mereka bukan via, namun rencana tuhan memang indah dan siapa yg dapat mengetahui nya?

Varo tidak menghiraukan teriakan histeris dari cewe sekolahnya, ia hanya peduli bahwa Sanvialah payoritasnya sekarng. ia tidak peduli perkatakann orang2 sekolah dia hnya menganggap itu angin lewat. ya angin lewat. catat. Dayana hanya mengekor dibelakang varo dengan harap-harap cemas dengn keadaan via sahabatnya. bahagimana tidak dayana mengira bahwa via baik-baik saja namn dugaannya salah besar, ia meringgis melihat wajah ceria via sekarang tergntikan dengan wajah pucat pasih.

''Ckkkk dasar Rean ini pintu kenapa masih belm kebuka si'' tanya dayana

''REAN BEGO! cepet elah jalannya!'' Dyana kembali bersuara

''Iyaaa Day, ini gw lgi nyari kunci uks nya ibu Ida ga bilang yg mana kunci uksnya. dia langsung kasih gw kunci sebanyak ini coba''

''Yaa cpetan dikit napa, itu kasian viaa gw. aduhh ya ampun rean!'' sekarang mereka berdua sedang adu mulut

''Nihhhh alhamdulillahh kebukaaaa ga sia2 gw lari'' akhirnya pintu uks kebuka

''Lari apaan? elo jalan kayak siputgitu. ya uda varo lo bawa via masuk terus rebahin dia dikasur'' perintah dayana, lalu varo yg dri tadi diam kini mulai masuk uks dan merebahkan via.

''Rean lo ambil air minum dan lo varo, lo ambil minyak kayu putih. cpet ga pake lama'' kini dayana sudh dudk disamping empat tidur uks. tidak berasa lama rean datng dan disusul varo. mereka lalu menyerahkan itu kepada dayana.

''Emmm Day, Var gw kekelas dulu gurusin anak-anak'' ujar Rean dan dibalas dengan anggukan Dayna kiini ia sibuk dengan orang didepannya-- sanvia

hening.

Tahan day, tahan emosi lo buat marah2 sama varo. namun sekuat apapun dayana menahan emosinya ia ters saja terpancing. lagi dan lagi.

Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang