7. T u j u h

38 4 0
                                    

Authot pov

Setelah kejadian varo mencium puncak kepala Via mereka semakin hari semakin deket, bahkan banyak diantara anak-anak sekolah mengira bahwa mereka adalah SEPASANG KEKASIH.. namun fakta itu langsung dihapus oleh varo sendiri. Mereka berdua seperti sepatu yang selalu berdua mau kemana-mana, kadang ada dayana juga tapi dia milih buat ga nganggu waktu via sahabatnya jdi ia memilih kalo kemana-mana minta temenin sama Rean. Iya rean, ketua kelas mereka XIPA2 sekaligus rean itu adik dari the mosh wanted disekolah mereka yaitu Reza.

Via dan varo kini sedang dikantin menikmati jam istirahat selama 15 menit, mereka juga ditemani Dayana dan Rean. Mereka bagaikan sepasang kekasih yang lagi dan lagi menebar kemesraan didepan teman-temannya.

"Vo tuh makann kalo ga suka mending gue deh yg abisin, sayang tuh dianggurin" ucap Via setelah mereka berempat diam.

"Dihh suka kok gue makanannya, tapi gue udah kenyang gara-gara liat lo makan" balas varo yang pandangannya tidak lepas dari via

"Serah lo dehh vo"

"Eh day lo kok jarang sama gue lagi kenapa malah milih sama nih curutt" tanya via kepada dayana.

"Cututt siapa si"

"Tuhh yang didepan lo"

"Eh gue denger ya vi, tau kok lo iri sama dayana karena lo ga bareng sama gue" ucap rean

"Najong!! Pede jangan dipelihara dong mass"

"Jawab napa si day" ucap via kepada dayana yg hanya diam

"Ya ga papa viaa ku sayang"

"Yaudah deh, balik yokk bel udah mau bunyi" tawar varo dan mereka mengangguk.

"Ehh apaan nih pegang-pegang" ucap via yg menyadari tangannya digenggam seseorang

"Biarin gini bentar vi" ucap varo, via diam bukan bearti dia mau atau apa namun ia bingung dengan perubahan muka varo.

"Vo lo kenapa" tanya via setelah menyakinkan dirinya untuk bertanya seperti itu kepada varo. Lakilaki itu diam dan memeluk via dengan tiba-tiba, ia hendak merontak namun pelukan varo padanya erat sekali sehingga begitu sulit bagi via untuk melepaskan pelukan itu.

"Vo--

"Tolong sebentar aja kayak gini vi" via mengangguk, ia semakin yakin ada sesuatu yang disembunyikan lelaki yang sedang memeluknya ini.

"Ekhhmm misi-misi gue sama yana mau lewat" ucap rean pada merka berdua.

"Ishh rean, biarin aja mereka lo kenapa si" ucap dayana

"Mereka pelukan ditangga gimana mau lewat" ucap rean, lalu varo melepaskan pelukannya pada via dan meninggalkan via begitu saja.

"Anjing! tuh varo, udah meluk main tinggal aja" kini rean emosi pasalnya ia tidak mau ada lelaki yang memeluk adik sepupunya ini lalu dengan mudahnya meninggalkan begitu saja.

"Vi dia kenapa si, jadi keselkan gue sama dia" ucap rean pada via yg hanya diam mematung.

"Vi lo kenapa" tanya dayana, setelah mengatakan itu via langsung menutup mulutnya dan memeluk dayana dengan erat.

"Bilang kalo ini mimpi day" katanya tepat ditelinga dayana, ia lalu tersenyum menyadari karena sahabatnya baru saja sadar kalau dia baru berpelukan dengan varo.

"Ga vi ini ga mimpi, ini real kok" mendenggar dayana dan ucapan pelan namun masih bisa didengar rean menyimpulkan bahwa adik sepupunya ini telah jatuh kedalam pesonanya varo, rean yakin itu.

"Ya ampun day, gue ga nyangkaa dia meluk gue" kini pelukan via kedayana semakin mengerat.

"Ekhmm kalian masih mau disini atau saya jemur di lapangan. Cepat masuk kelas!" Ucap Bapak Riduan.

Love Me?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang