Hanbin

616 26 5
                                    

"Tuhan, bolehkan aku menukarnya dengan orang lain?"


Aku mengikuti seorang laki-laki yang berjalan di depanku. Punggungnya, tengkuknya, kini aku bisa melihatnya dengan leluasa. Tinggi badan ideal yang disukai para lelaki dan wanita.

Laki-laki itu tetap saja berjalan santai melewati gerbang dan koridor sekolah. Ia tak menyadari bahwa aku mengendap-endap dibelakangnya hanya untuk bisa mengikutinya sampai ke kelasnya dan tentu saja mengawasi ketampanannya dari belakang. Ia begitu tampan dengan setelan seragam yang sama denganku.

Oh, ya. Dia adalah kakak sepupuku. Kim Hanbin. Ia memang satu sekolah denganku. Tapi kelas kami berbeda. Ia adalah idola sekolah. Tentu saja. Selain kapten basket, dia juga anak band. Siapa tak akan tertarik padanya? Aku saja yang sudah jelas tak punya peluang memilikinya masih terus mengejarnya. Siapa tahu, dia ternyata bukan kakak sepupuku dan aku bisa menikahinya.

Oh tidak, sepertinya Hanbin mengetahui keberadaan ku. Ia membalikkan badan dan berhasil mendapatiku sedang mengendap di belakangnya.

"Ya! Kim Na Mi! Apa yang kau lakukan di sana? Mengapa kau mengikuti ku?"

Hanbin mendekat. Mati aku. Alasan apa yang akan aku berikan padanya?

"Ah, Kim Hanbin, aku tidak mengikutimu"

Aku menggelengkan kepalaku. Gugup sekali. Biasanya aku tak segugup ini mengingat aku memang cukup dekat dengan Hanbin dalam keluarga kami.

"Ah benarkah?" Hanbin memegang tengkuknya. Sedikit malu mungkin.

"Mana mungkin kau menyebutku sebagai pengikut? Kelasku ada di samping kelasmu bodoh!"

Aku menunjuk kelas 12-1 dan 12-2. Kelasku dan Hanbin. Kemudian aku melingkarkan tanganku di depan dada menunggu Hanbin memberikan respon atas sangkalanku baru saja.

Tanpa meminta izin dariku, Hanbin tiba-tiba mengandeng tanganku dan menyeretku berjalan sejajar dengannya. Banyak orang yang melihat kami berdua. Aku pikir mereka iri karena aku sedang berjalan dengan idola sekolah yang sangat tampan. Atau mungkin saja mereka terpesona dengan kecantikan ku? Bisa jadi.

"Kenapa kau tak menyusul dan hanya berjalan di belakangku? Aku sampai mengira bahwa kau mengikutiku"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa kau tak menyusul dan hanya berjalan di belakangku? Aku sampai mengira bahwa kau mengikutiku"

'kau bodoh sekali Hanbin. Kau pikir aku mau mati berdiri akibat berjalan bersebelahan denganmu?' aku menggerutu dalam hati.

"Gadis ini bukan kekasihku, ia adikku" kata Hanbin pada semua siswa sekolah yang melihat ke arah kami.

'Kau benar Kim Hanbin, aku hanya adikmu. Selamanya. Aku harus ingat bahwa kita adalah sepupu. Aku benci mengapa Tuhan menciptakan lelaki setampan kau menjadi sepupuku. Aku rasa aku akan gila!!' batinku

The end-

iKON School Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang