Donghyuk

198 7 1
                                    

Kuletakkan sebuah bingkai foto sketsa  wajah Donghyuk di atas meja dalam kelasnya. Entah ia akan menyadari atau tidak dari mana bingkai foto itu datang. Tapi dalam hatiku aku berharap, ya.

Kupandangi sekali lagi sebelum kutinggalkan foto itu. Donghyuk terlihat tersenyum dengan manis dalam bingkai cantik yang kubuat sendiri. Tampan sekali. Benar-benar tampan. Mirip dengan aktor-aktor dalam drama Korea.

Aku bergegas pergi meninggalkan kelas Donghyuk sebelum ada seseorang memergokiku.

Hari ini adalah hari spesial bagi Donghyuk karena ini adalah hari ulang tahunnya. Setelah beberapa hari berpikir hadiah apa yang cocok untuknya, kuputuskan untuk menggambar wajahnya di sebuah kertas lalu kubingkai dengan rapi. Mungkin karena bakatku ini memang hebat jadi lukisan wajahnya terlihat begitu mirip dengan wajah asli Donghyuk. Aku tidak pandai mendeskripsikan lelaki itu. Tapi kutahu bahwa ia punya senyum yang begitu menawan. Lesung pipinya benar-benar menggemaskan.

Aku melihat keadaan sekitar. Aku memastikan bahwa hanya Donghyuklah yang memasuki kelas kami saat ini. Bukan orang lain apalagi Sae Ra, kekasih Donghyuk. Aku benar-benar tahu siapa Sae Ra. Jika ia melihat kadoku untuk Donghyuk, dia akan segera melenyapkannya sebelum Donghyuk tahu. Ia benar-benar tidak ingin Donghyuk menerima kado dari siapapun terutama dariku.

Sialan.

Aku mengumpat begitu melihat Sae Ra menuju kelasku dan Donghyuk. Ia terlihat berjalan riang sambil membawa sekotak kado berwarna silver. Entah apa yang akan ia berikan untuk Donghyuk. Yang jelas, kado itu akan kalah spesial dengan kado yang aku berikan karena aku membuatnya penuh dengan cinta. Hanya untuk Donghyuk seorang.

Aku masuk ke dalam kelasku dimana aku meletakkan lukisan wajah Donghyuk. Aku harus menyembunyikannya sebelum nenek sihir Sae Ra datang dan merusak hadiahku.

"Kim Sae Jung? Apa yang kau lakukan disini? Bukankah kelasmu sedang berada di lapangan?"

Sialan. Nenek sihir ini berhasil mengintrogasiku dan kupikir ia tahu apa yang sedang kubawa. Ia terus saja mencari celah untuk bisa mengintip apa yang aku sembunyikan dibalik tubuhku.

"Permisi aku ingin lewat"

Sae Ra berhasil menarik tanganku dan alhasil bingkai foto Donghyuk jatuh dan pecah menjadi serpihan serpihan kaca kecil. Ia langsung saja mengambil lukisannya dan mendapati wajah Donghyuk dalam lukisan itu.

"Apa ini? Kau mencoba menggambar wajah kekasihku? Lukisan yang jelek. Kekasihku tak sejelek ini Kim Sae Jung!"

Suara nenek sihir ini memang memekakkan telinga. Saat aku akan merebut kembali lukisanku, ia tidak memberikannya. Ia menyobek lukisan itu menjadi seperti serpihan bingkai kaca yang pecah.

"Kim Sae Jung? Kau tidak mengikuti kelas olaharga? Dan kau Sae Ra, apa yang kau lakukan di kelasku? Kau juga membolos?"

Donghyuk. Entah darimana lelaki itu datang. Aku berharap Donghyuk mengetahui apa yang baru saja dilakukan nenek sihir ini kepadaku.

"Dong-Dong sayang, aku punya kado untukmu. Selamat ulang tahun ya sayang. Bukankah sekarang jam untukmu berolahraga. Ayo kita ke lapangan, aku sudah meminta izin kepada mr. Kim untuk pergi ke uks"

Dasar nenek sihir. Aku dibuat muak dengan sikap manjanya kepada Donghyuk. Mengapa Donghyuk bisa menyukai nenek sihir seperti Sae Ra menjadi kekasihnya?

"Sebentar. Apa ini?"

'Benar Donghyuk. Kau harus bertanya apa yang terjadi disini. Kau harus tahu apa yang diperbuat nenek sihir itu kepada lukisanku'

"Bukan apa-apa sayang. Sae Jung tidak sengaja memecahkan sesuatu. Aku juga tidak tahu mengapa ia begitu ceroboh. Sudahlah. Biarkan ia membersihkannya"

"Kim Sae Jung? Kau tidak apa-apa? Harusnya kau lebih berhati-hati"

Sae Ra menarik tangan Donghyuk untuk pergi. Dan Donghyuk percaya begitu saja kepada nenek sihir itu. Bodoh. Bodoh sekali. Kenapa Donghyuk bisa dengan mudahnya percaya?

Aku merapikan serpihan kaca itu. Kulihat Donghyuk  berjalan bersama Sae Ra meninggalkanku.

Tidak. Bukan seperti ini yang aku inginkan. Ini adalah hari ulang tahun Donghyuk dan aku belum memberikan selamat. Donghyuk harus mendapat selamat dariku di hari spesialnya.

Aku merapikan bajuku dan beranjak berdiri dan berlari ke arah jendela dikelasku. Dari balik jendela ini, kulambaikan tanganku ke arah Donghyuk di saat ini berada lapangan.

"Kim Donghyuk! Selamat ulang tahun! Besok akan kubuatkan hadiah terindah yang tidak akan kau lupakan!"

Kupikir aku sudah tidak punya urat malu. Aku berteriak begitu kencang dan mungkin bukan Donghyuk saja yang mendengarnya tapi seluruh siswa yang saat ini sedang fokus dengan materi olahraga di lapangan basket.

Kulihat Donghyuk mencari-vati darimana suara yang memanggilnya datang.

"Kim Sae Jung? Apa yang kau katakan?" Kata Donghyuk dari kejauhan.

"Aku mencintaimu Kim Donghyuk! Benar-benar mencintaimu!"

Sekarang semua mata di bawah sana melihat ke arahku. Kuharap Donghyuk tidak lagi bertanya apa yang aku katakan. Karena aku tidak akan mengulangi pengakuanku baru saja.

End-

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

iKON School Love Affair Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang