July, 16th 2016 ; 01.20 a.m
Bila bertahan merupakan hal yang bodoh, mungkin akulah orang terbodoh di dunia.
Saat berulang kali sejarah kau ulang tanpa dosa, berulang kali pula harapku menjulang ke angkasa agar sedikit saja kau peka.Diam dan bertahan dalam harap.
Tak mengapa meski hanya harapan semu seorang gadis naif sepertiku.
Karena kuyakini mentari akan padam bila engkau berhenti mengitari duniaku.Bertahan dalam kelam.
Aku percaya ada cahaya di ujung jalan kita.
Meski hati ku selalu mendustai logika.
Karena aku terlalu takut melihat bahwa jalan itu tak lagi pada tempatnya.
Aku takut menemukan kebenaran!Tanpa sadar, aku selalu menutup mata menghindari kejaran cahaya.
Hingga akhirnya kakiku lelah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Kau Pergi
PoetryRasa ini tak mampu diungkapkan, meski telah diuntai dalam beribu-ribu kata. Bibirku terlalu kelu untuk mengucapkan 'jangan pergi!' Hanya sajak-sajak kepedihan yang kini menangisi setiap detik yang terlewat tanpa kau ketahui. Sajak-sajak air mata yan...