Lembar Kedua Puluh Empat

86 8 0
                                    

September, 29th 2016 ; 12.24 a.m

Belum jelaskah?
Mataku yang sembunyikan luka menganga.
senyummu merajam mimpiku.
Menyayat, mencabik khayalan ku.

Hatiku,
Hati yang tak bisa kurangkai meski telah kuat-kuat ku genggam tanganmu.
Isak itu tetap saja tak bisa berhenti meski malam telah terlalu larut.
Bahkan pagi telah mengintip ku yang masih nyalang dalam kegelapan.

Kau takkan tahu apa yang kusembunyikan dalam kepekatan
Kau takkan pernah melihatnya.
Takkan..
Walaupun sesuatu itu telah ku pampangkan di kedua matamu.
Sayang sekali,
Kau terlalu buta untuk melihat itu.

Sajak Kau PergiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang