Part 1

4.3K 516 18
                                    


:: Mati untuk Hidup ::


Decakan kesal terdengar, Taehyung yang sedang menyantap makanannya di kantin sekolah berbalik menatap sahabatnya yang tampak tak terlihat baik hari ini. Sebentar-sebentar menggumam lalu kemudian berdecak dan sama sekali tak mengatakan apa-apa padanya. Katakan seberapa sabarnya lagi ia harus menanggung beban memiliki sahabat semacam Jeon Jungkook? Dan yang bodohnya kenapa dia masih bersahabat dengan lelaki itu?

"Apa kau sudah gila?" ujar Taehyung kesal.

"Aku rasa aku memang sudah gila," Jungkook menggumam membuat Taehyung mengernyit heran, pandangannya hanya tertuju pada satu titik ke depan, Taehyung mencoba mengikuti arah pandang Jungkook sejenak sebelum kembali memandangi Jungkook lamat.

"Ne, benar kau sudah gila."

"TAE-AH!" Taehyung berbalik lalu tersenyum menatap gadis berponi yang kini berjalan ke arahnya, ia melambaikan tangannya sebentar menunggu gadis itu terduduk di depannya.

"Kenapa kau lama sekali?" tanya Taehyung kepada gadis yang merupakan kekasihnya itu.

"Huh, tadi ujian mendadak," gerutunya, gadis bernama Sujeong itu mengalihkan tatapannya menatap Jungkook, "Ada apa dengannya?"

Taehyung mengendikkan bahunya, "Entahlah."

Sujeong hanya ikut mengendikkan bahunya lalu kembali menatap Taehyung tersenyum pada lelaki itu, "Ngomong-ngomong, teman kelasmu yang bunuh diri kemarin. Bagaimana keadaannya?" tanya Sujeong pada Taehyung. Jungkook yang mendengar percakapan itu sontak menoleh.

"Katanya dia koma," ujar Taehyung acuh tak acuh.

"Dia memang sedikit pendiam, tapi kayaknya agak aneh kalau dia bunuh diri," celoteh Sujeong.

"Agak aneh bagaimana?" Jungkook yang tadi terdiam tiba-tiba menyahut.

"Yah, aku rasa dia tidak punya masalah besar. Dia punya hidup yang baik. Keluarga terpandang dan dermawan, otak cerdas, dia cukup cantik, walaupun agak pendiam tapi bukankah dia tidak menutup diri? Itu yang aku lihat darinya, setidaknya aku pernah sekelas dengannya saat kelas satu," ujar Sujeong, "Intinya, aku rasa... sangat aneh jika seorang Jung Yein bunuh diri."

Jungkook menggigit bibirnya pelan lalu menatap lurus ke depan, ia tak menatap kosong... ia melihat gadis itu, di hadapannya. Jung Yein ada di depannya saat ini menatapnya dengan tatapan sendu, "Aku fikir aku benar-benar sudah gila," ujarnya dalam hati.

.

.

.

Lelaki itu melangkahkan kakinya sesaat setelah bel pulang sekolah berbunyi, namun kali ini sedikit berbeda... Ia tampak risih dengan gadis yang berjalan beriringan dengannya, sepertinya gadis itu tahu kalau ia bisa melihatnya. Mereka terus berjalan hingga melewati sebuah tempat dengan garis polisi di sana, Yein -yang entah nyata atau tidak - berhenti menatap tempat itu. Jungkook mengernyit heran, kenapa gadis ini melihat tempat bunuh dirinya kemarin?

Yein tiba-tiba saja berbalik menatap Jungkook membiarkan pandangan mereka bertemu, "Kamu bisa melihatku kan? Itu terlihat jelas bahwa kau bisa melihatku. Lalu, apakah kau percaya aku bunuh diri?"

Angin berhembus dengan diamnya bibir Jungkook, ia tak mengatakan apapun untuk menjawab pertanyaan gadis itu. Yein melangkah mendekati Jungkook dan sejak mereka sekelas tahun lalu, ini pertama kalinya Jungkook menatap wajah itu sedemikian dekat. Apakah gadis itu terlalu pendiam? ataukah Jungkook yang tak peduli dengan perempuan? Sehingga mereka tak pernah saling memperhatikan seperti saat ini.

"Aku tidak bunuh diri!"


To Be Continue


Regard

veraciouSri98

Morts a La Vie ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang