Langkah kaki ku terhenti ketika melihat rumah kami telah porak poranda. Nyaris setengah dari rumah kami telah hancur karena ledakan. Namun bukan itu yang aku khawatirkan.
Sesaat kemudian, aku sudah berada di dalam rumah. Terlihat perabotan rumah telah hancur dan ada juga beberapa yang dalam keadaan baik.
Mata ku tak dapat berhenti mencari cihika. Aku masuk dari satu ruangan ke ruangan lainnya namun tidak ada siapapun di sana.
'Apa mungkin dia tertimpa reruntuhan?' Begitu pikirku.
Dan akhirnya aku mulai mencari di sekitar reruntuhan bangunan ini. Benar saja, ternyata cihika memang ada di sana tertimpa sebuah balok besar dengan tangannya yang mengulur ke depan. Segera aku menariknya menuju ke sisiku.
Cihika!
Cihika!
CIHIKAA!!Gadis itu tak menjawab panggilan ku. Aku memegang pergelangan tangannya, memastikan apakah dia masih hidup? Terasa denyut nadi nya namun begitu lemah. Aku menggendongnya dengan kedua tanganku dan tanpa ku sadari sebilah pisau tajam dengan cepat melesat ke arahku.
Ketika aku menoleh seketika itu pula aku melihat kilatan tajam pisau itu. Dengan refleks yang amat cepat aku meringkuk sehingga pisau tadi melesat melewatiku dan menancap pada dinding di belakangku.
'Nyaris saja'! umpatku pelan.
"Apa kabar setiady?" Sapa seorang laki laki tinggi dengan senyuman psikopat.
"Dark!?" Sorot mataku tajam ke arah pria itu.
"Refleks mu boleh juga yah?"
"Apa yang kau inginkan dariku?"
"Ou ou ou.. jangan terlalu tegang" Katanya seraya duduk dengan tingkah sok kuatnya.
"Aku hanya ingin membuat orang yang membuatku meringkuk di penjara jadi menderita" Sambungnya dengan nada ketus yang menyebalkan.Memang akulah yang membuatnya masuk penjara khusus untuk para Brain Evolution. Semua berawal dari lima tahun yang lalu. Saat umurku baru menginjak dua belas tahun. Saat itu kapten dark membunuh istrinya karena suatu alasan. Namun sialnya saat kejadian itu berlangsung, aku sedang bermain di halamannya dan tiba tiba aku masuk ke dalam rumahnya dengan membawa kamera video yang sedang dalam posisi merekam. Dan begitulah selanjutnya. Aksi kapten dark terekam jelas dalam kamera yang ku bawa. Detik detik pembunuhan itu aku saksikan bersama kamera kecilku. Setelah istri kapten dark tak lagi bernyawa, kamera rekaman itu aku serahkan pada polisi yang kebetulan berpatroli di sekitar rumahku. Seketika itu juga kapten dark di tahan atas tuduhan pembunuhan sadis.
"Akulah musuh mu. Jangan melibatkan orang lain dalam masalah kita!" Bentak ku kepadanya sambil tetap memegangi cihika.
"Wow... rupanya kau sudah dewasa ya? Aku ingin tau, apakah gadis itu pacar mu? Atau hanya budak mu?" Kata katanya itu membuatku sangat kesal. Namun, aku harus menghindari pertarungan untuk saat ini.
Orang itu terus mengoceh tak karuan sambil berjalan kian kemari, mengelilingiku dan cihika. Tapi semua yang dia katakan tak aku dengarkan, kerena pikiranku tertuju pada keselamatan cihika.
'Keadaan cihika semakin memburuk karenanya lah aku harus secepat mungkin mengobatinya. Namun hanya satu yang dapat mengobatinya dengan cepat yaitu tabung medis dan letak tabung medis itu hanya di sekolah. Tepatnya di ruang penelitian.
Waktuku tidak banyak, jika aku membawanya dengan berlari atau menggunakan transportasi, cihika tidak akan selamat. Namun_' Pikiranku terhenti seketika saat sebuah pisau menembus pergelangan tangan kiri ku.
Sesaat aku tak merasakan apapun namun setelahnya, aku merasakan sakit yang tak tertahankan. Darah segar mulai membasahi lantai. Tetes demi tetes terasa begitu berat. Lalu aku memeluk cihika yang masih terbaring lemas tak berdaya dan orang yang melukaiku tadi tiba tiba berhenti bersuara. Di iringi bunyi gesekan di udara yang seakan membelah udara itu sendiri. Sambil menahan sakit di pergelangan tangan ku. Aku berusaha melihat apa yang terjadi dengan kapten dark. Terlihat jelas kapten dark sedang menahan sesuatu dari ke empat sisi. Tanganku terus memeluk tubuh cihika yang masih belum sadar.
"VEKTOR?" SEJAK KAPAN KAU MEMILIKI VEKTOR?" Suara kapten dark begitu keras karena sesuatu yang berusaha menyerangnya dari keempat sisi itu begitu kuat. Aku tak dapat melihatnya dengan jelas namun aku merasakan sesuatu yang menyerang dark seakan berasal dari sisi lain tubuh ku.
Dengan kemampuan Telekinesis -nya serangan itu dapat di tahan. Namun itu tak berselang lama. Senjata tak terlihat yang berusaha menyerang dark akhirnya menembus pertahanannya dan tepat melukai dada pria itu. ia mengumpat sejadi jadinya dan bersumpah akan segera kembali untuk membunuh ku, dan akhirnya dia pergi dengan cepat.
....
Seberkas cahaya memasuki mata ku. Terlihat samar wajah seseorang menatap kepada ku."Erika?" Gumam ku pelan.
"Kakak sudah sadar?" Katanya sambil tersenyum.
"A..aku di mana?"
"Di ruang penelitian." Jawabnya sambil menggulung perban di tanganku.
"Lalu.. BAGAIMANA DENGAN CIHIKA? apa dia baik baik saja?"
tanyaku kepada erika seraya berusaha bangun dari tempat tidur."Eet.. jangan bangun dulu, kondisi kakak masih belum stabil" Erika mendorongku agar tetap berbaring. "Kak cihika baik baik saja kok. Sekarang dia lagi di rawat dalam tabung medis." Sambung erika.
"Syukurlah..." gumam ku lega.
"Apa semuanya baik?" Tiba tiba kepala sekolah datang dengan membawa absensi.
"Keadaannya sudah mulai membaik, lukanya pun sudah mulai kembali menutup." Kata erika menjelaskan.
"Secepat itu?.. wow kau memang seorang medis yang hebat" kagum kepala sekolah terhadap erika.
"Bukan aku, tapi memang tubuh kak setia yang tidak biasa. Darahnya pun berhenti mengalir ketika ia tak sadarkan diri. Dan dengan cepat seluruh organ yang rusak kembali seperti semula, luka goresan menjadi hilang hanya dalam hitungan detik. Kakak memang luar biasa" kata erika seraya membuka perban di tanganku.
"Apakah itu benar benar terjadi?" Kataku menyela pembicaraan mereka.
"Sudah ku duga. Dari awal aku melihatnya, sudah ada ciri ciri fisik yang tidak biasa terhadap setia. Terlebih lagi vektornya tiba tiba aktif saat menyelamatkan erika dua tahun lalu. Dan kini kemampuannya untuk menyembuhkan diri sendiri juga bangkit. Entah kehebatan apa lagi yang akan timbul nantinya." Kata kepala sekolah seraya pergi meninggalkan kami.
***
Next>>
_______________>>
Halo guys.
Bagaimana ceritanya?
Apa kau suka?
Jika iya, ayo berikan vote dan bilang pada readers yang lain.Namun jika kalian tidak suka, silakan coment, dimana letak kesalahan saya ataukah cerita ini kurang seru.
Dan berikan saran anda!
Ok see you ^_^√…