Setia terluka para dan berdiri hanya dengan kedua lututnya.
Ia tak ingin kemampuannya lepas kendali lagi, sedangkan erika dan cihika hanya bisa bersembunyi di balik semak belukar."BER..HEN..TI...!!!" teriak erika ambil berlari menuju setia.
"Erika?" setia kebingungan
"TIDAK AKAN KU BIARKAN KAU MEMUKULNYA LAGI!" teriak erika dengan mengarahkan kedua telapak tangannya ke arah brain evolusion yng menyiksa setia.
Daerah yang di pijak brain evolusion mendadak jadi beku dan perlahan lahan memakannya dari kaki hingga perut. Namun tak di sangka.
"TIDAK!!!"
BLESSSS... Kepala erika jatuh menggelinding hingga menyentuh kaki cihika
"ERIKAAAAA!!" tiakan setia menggema ke seluruh alun alun kota.
"Kenapa?" cihika memeluk kepala erika dengan airmata yang mengalir deras "kenapa anak seusia dia mengalami hal ini?"
"Ini salahku." setia berdiri sambil mengepalkan tangan.
"Hahh? Kau masih bisa berdiri ya??" kata brain evolusion itu
"Andai saja aku tidak bergerak sendiri, sudah pasti tidak akan ada korban"
"Kenapa kau berjalan kemari? Minta di hajar lagi hah??"
"Aku.. Akan... MEMBUNUHMU!!!"
"Kau sudah tau kan aku ini adalah penghancur tingkat SS"
"Aku tau!" setia membuka topinya "dan apa kau tau aku ini siapa?"
Mendadak tubuh lawannya menjadi gemetar ketakutan. Matanya melotot seakan tidak memiliki harapan lagi, keringat dingin membanjiri tubuhnya.
Apa yang terjadi?
Mengapa tiba tiba jadi seperti itu?
Entahlah.. Yang ku tau aku harus lari!"Aku.. Adalah.."
"Setia, jangan lakukan itu!" gumam cihika. "Tidak ada harapan lagi. Aku harus mengamankan sekolah!"
Cihika segera melempar kerikil ke arah tubuh erika, lalu memeluk kepalanya.
"UKS!"Slub...
Mereka pun berteleportasi ke ruang UKS sekolah.
***
"Tidak.. Mungkin!" kata pria itu.
"Kau adalah... Sang legenda.."
"Satu satunya murid terbaik di bravo school. Dan yang paling di takuti oleh dunia. Kau.. Sang vektor. Pengendali waktu serta pembuat senjata dari udara.. Atau jangan jangan kau juga yang menghancurkan 50 pembunuh kelas berat hanya dengan mencium gadis sebagai pemicunya??""Hah? Mencium???" Sontak setia kaget mendengar gosip miring itu "aku hanya ingin melindunginya! Dan.. Sekarang ia telah tiada. Kau baru saja memenggal kepalanya!" Setia semakin marah dan tekanan udara di sekitarnya semakin memadat.
"Tu.. Tunggu! Aku minta maaf soal i_"
Pria itu tak dapat menyesaikan kalimatnya, karena setia melancarkan sebuah serangan bertubi tubi ke arahnya.Dengan sigap pria itu menghindari tiap serangan dari setia.
Namun setia dapat mengimbangi kecepatan pria itu. Tendangan keras mengenai tubuh pria itu, yang membuat dirinya terpental sejauh mata memandang hingga berakhir pada sebuah tiang besi besar nan kokoh.Setia masih melesat dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga menghancurkan segala sesuatu yang di lewatinya lalu mengarahkan vektornya untuk menghancurkan tiap sendi dalam tubuh pria itu. Namun pria itu menggunakan time stopnya untuk menghindari serangan vektor dari setia. Tapi ketika pria itu menghindar ke arah yang berlawanan justru ia mendapati kepalan tinju setia menghancurkan batang hidungnya, lalu melemparkan pria itu ke angkasa.
Ya!
Pria itu di siksa oleh kemarahan setia.