luke's birthday party + surprise

1.4K 321 57
                                    

15 Juli 2016.

Luke: oit lum

Calum: pe

Luke: qi
Luke: er
Luke: es
Luke: te
Luke: u

Calum: ha lucu

Luke: gue mau ngundang lo
Luke: ke sunatan gue
Luke: *ultah

Calum: itu typo jauh y
Calum: kyk aku dan dia:"""")
Calum: dekat tp jauh:""")

Luke: lah baper dia
Luke: serius ni gue
Luke: bsk dtg jam 9 pagi ke rmh gue

Calum: diusahakan

Luke: diusahakan pala
Luke: hrs bisa lah gamau tau

Calum: yaudah iya bri6 dah lu

-----

16 Juli 2016.

Calum's POV.

Gue masuk ke halaman rumah Hemmings dan disana udah rame banget. Gue ragu ini ulang tahun anak 20 an apa bocah beringus.

Rame banget bre, sumpah.

Warna-warni banget ini partynya si Luke buseng.

Gue jalan ke panggung kecil di tengah halaman rumah Hemmings yang dipenuhi kado-kado dan naruh kado gue disana.

"Woy! Dateng juga lo!" Teriak seseorang dibelakang gue yang sudah dipastikan adalah birthday boy hari ini.

"LUUKEE!" teriak gue sambil memeluk dia, "happy birthday, anjir. Udah 20 aja lo. Udah tua juga lo ya."

Luke tertawa pelan sambil memeluk gue balik, "iya nih, anjir, perasaan gue kemaren baru lahir, eh udah 20 aja sekarang."

Krik.

Hiperbola dia.

"Ya udah, nikmatin aja makanan disini, Cal, anggep rumah sendiri," ucap Luke sambil menepuk pelan punggung gue.

"Gak mau anggep rumah sendiri ah, gue udah punya rumah kali," balas gue sambil mendecak.

"Itu bukan rumah lo woy gila. Itu apartemen lo," balas Luke lebih kasar.

Gue mendecak, "rumah gue itu dia, Luke. Yang sampe sekarang belum pasti statusnya sama gue."

-----

Gue sekarang lagi makan nasi kuning buatan tante Liz, gengs. Demi apapun ini buatannya dia enak banget gila.

Saat gue lagi asik-asik menikmati makanan super ini, gue menangkap sosok perempuan dengan dress soft pink yang sedang berdiri kebingungan.

Anjir, anjir.

Itu dia bukan sih, anjir?!.

Gue yang penasaran langsung naruh piring isi nasi kuning istimewa tadi dan berjalan ke arah dia.

"MAS!" teriak sebuah suara disamping gue yang bikin perhatian gue dari dia teralih.

Gue nengok ke sumber suara dan mendapati dua gadis sok kekinian waktu itu.

Anjir, jangan-jangan mau protes.

"Mas! Mas yang waktu itu rekomendasiin lagu ke saya kan?!" Teriak salah satu dari gadis itu.

"Kalian yang di bioskop?" Tanya gue dan keduanya mengangguk.

"Makanya, kalo masih fans baru, gak usah sok tau ya, jadinya kan diboongin orang," balas gue sambil ketawa pelan.

Gadis itu ngeliat gue kesel, "jadi bener lo boongin kita?! KOK NGESELIN SIH LO, ANJIR?!".

"TAU IH! KOK SADIS BANGET SAMA KITA?!" Teriak yang satu lagi.

"Makanya, jangan sok ngerti," balas gue cuek.

Kedua gadis itu menggeram lalu yang satu memukul-mukul lenganku, "GUE KAN JADI RUGI KUOTA, ANJIR! POKOKNYA LO BAYAR 50 RIBU BUAT GANTI KUOTA GUE!".

Gue dengan mudah menyingkir dari gadis beringas itu dan mendelik, "ya kali jir gara-gara gue boongin lo rugi kuota? Makanya, pasang wi-fi di rumah. Norak sih lo," jawab gue layaknya ibu-ibu berantem di tukang sayur.

Gadis itu tetep mukulin lengan gue dan kadang-kadang nyubit. Ini bocah ribet banget idupnya.

"Udah mukulinnya? He's mine loh," ucap sebuah suara dibelakang mereka.

Dan itu suara yang sama dengan suara yang selalu bikin gue nyaman.

Kedua gadis itu berhenti dan nengok ke sosok bersuara tadi.

Dia tersenyum, "udah mukulinnya? He's mine loh," ulangnya lagi.

"Ini kan cewek yang kemaren!" Teriak gadis tadi, "lo juga ngapain—."

Dengan gerakan cepat, dia ngambil jedai cewek yang satu lagi, dan ngejepit jedai itu ke mulut cewek yang gak bisa berhenti ngomong dari tadi.

"Berisik kamu, pusing aku dengernya," ucap dia tenang, "yuk?".

"Yuk," balas gue dan menggenggam tangannya.

------

"Jadi itu tadi beneran lo yang cengo gak ada kerjaan?" Tanya gue sambil ketawa.

Aubrey ikut tertawa dan menyuapi sendok nasi kuningnya ke gue, "ya lagian gue bingung anjir mau ngapain."

Gue nyuapin nasi kuning gue ke dia, "ini bajunya tumben bagus, beli dimana?".

Aubrey ngeliat gue kesel, "baju gue mah bagus semua ya sorry."

Gue ngeliat lagi dress soft pink yang super lucu itu. Apalagi ditambah dia yang make, extraordinary lucu.

"Beli dimana?" Tanya gue lagi.

Aubrey mengaduk-aduk nasi kuningnya, "nggg, di-dibeliin L-Luke."

"LUKE?!" Teriak gue.

Hm, aku mencium bau-bau tikungan.

"I-iya," balas Aubrey sambil masih mengaduk-aduk.

Gue membuka mulut pertanda meminta nasinya dan ia nyuapin gue lagi.

"Cal?" Panggilnya. "Pulang yuk."

Pulang kemana? Rumah gue ada disini. Di depan gue. Lagi bikin gue bahagia.

"A-apa, Cal?".

×××

Kayak di sinetron gt ceritanya, ngomong dalem hati eh kedengaran se indonesia yawla.

Duh, besok udah sekolah ya huhu:"") oh iya, berhubung gue udah mulai sekolah, ini bakal late update ya huhu sorry guys

Vomments as always<3

Knock Knock • CTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang