Prolog

136 2 3
                                    

Bogor itu jauh, begitu juga hatimu.

Kota ini kembali diguyur hujan. Aku berdiri dibawah atap halte menunggu rintiknya berhenti. Kau yang ada di sebrang sana masih ingatkah tentang kita? Aku sesungguhnya tak butuh jawaban. Lucu sekali, tak pantas hati ini memikirkan mu.

Sungguh kita terlalu berbeda. Setidaknya yang aku inginkan hanya engkau yang masih mengenalku. Seperti dulu layaknya seorang teman.

Kamu, temanku selamat datang di kota hujan.

Hujan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang