prolog

139 6 3
                                    

Aku ingin pejamkan mata, karena saat itu aku selalu membayangkan kamu ada. Aku ingin bermain dengan air hujan, karena saat air hujan menyentuh tubuhku seluruh kenangan tentang kita terulang. Dan aku ingin lelah karena mendaki, karena saat dipuncak semua begitu terasa hangat. Aku ingin melewati semuanya bersama mu. Bukan hanya untuk sekarang tapi mungkin selamanya. Bukan juga untuk dijadikan kenangan tapi untuk keabadian.

Aku tidak suka ada yang lain, aku hanya ingin kita. Jika mentari selalu berjanji akan menyinari disetiap pagi, akupun meminta kepada tuhan agar kamu selalu ada disetiap mentari menyinari.

Aku yakin akan ada seseorang yang menghampiri ku tanpa pernah mengkhianati bahkan untuk berniat meninggalkannya pun ia tak sanggup. Tuhan selalu mempunyai cara terindah untuk umatnya yang ingat akan hadirnya.

Butuh pengorbanan untuk mendapatkan yang sejati, karena yang indah akan sulit di dapatkan. Begitu juga sebaliknya.

Ada sesuatu yang aku tahan agar tidak tumpah, ada sesuatu yang kubendung agar tidak turun. Dan terimakasih engkau telah mengundangnya.

Ini semua tentang kita, tidak ada dia mereka atau bahkan yang lainnya. Seharusnya kamu paham bahwa melepaskan yang hampir tergenggam tidaklah mudah!. Seharusnya kamu tau bahwa melupakan banyak kenangan yang kau buat amat sulit. Mengapa dulu kamu berjanji, memelukku dengan erat, menggenggam tangan ku dengan sangat tapi akhirnya? Kamu melukaiku juga.

Jujur aku penat, penat akan semua yang hadir tapi pergi lagi. Jujur aku bosan dengan yang berjanji tapi mengkhianati. Semua hanya omong kosong, lelaki semua sama. Sampai suatu ketika akan ada sebuah tantangan yang membedakan mana batu kali dan mutiara.

BerlaluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang