Ellya terus menatap langit-langit kamar dengan penuh pertanyaan, ada apa sebenarnya? Apa yang ingin vino katakan padaku? Suara degup jantung itu terus berdesis melewati seluruh denyut nadi. Sangat tidak beraturan.
Tidak terlewat juga dengan vino ia masih sangat bingung, apa yang harus ia katakan kepada ellya besok(?)
Rumah ellyana
*kringggggggg!!!!!!!
Bunyi alarm membuyarkan seluruh mimpi ell.
"Harus banget bangun pagi ya?" Suara ellya yang masih sangat parau, serta dengan mengusap-ngusap matanya.
Sudah pukul 05.00 WIB waktunya ellyana dan seluruh murid di sekolah bangun dan bergegas ke sekolah."Ell bangun sudah pagi, ayah mau berangkat kerja ini." Suara ketokan ayahnya makin-makin membuat ell ingin segera beranjak dari tempat tidur.
"Iya yah nanti dulu." Tetapi tidak biasanya RUDY (ayah ellya) bangun sepagi ini, ditambah ia akan berangkat pada jam yg bisa dibilang masih amat pagi.
"Tumben yah pagi-pagi gini udah rapih aja? Ayah mau kemana?" Tanya ellya ketika ayah nya sudah menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua. Sudah dua minggu terakhir ini rumah ellya sepi tiada lagi yang meramehkan suasana rumah ini, si pelipur lara sedang terbaring lemah di rumah sakit. Ellya sangat merindukan sosok ibu nya, ibu yang sangat ia sayang. Seketika ellya melamun, memikirkan... ibu sedang apa? Apa dia sudah bangun? Suster jaga ibuku. Doa ellya dalam hati.
"Ayah harus berangkat ke surabaya pagi ini, tiket sudah ayah siapkan. Ayah ada meeting dengan clien besar disana. Kamu disini jaga ibu ya, ayah akan segera pulang cepat." Jelas ayah membuat ellya sedikit tertegun.
"Berapa lama yah?"
"Tidak lama, paling cepat 2 minggu ayah sudah balik. Dan kira-kira paling lamanya yah 1 bulan ell."
"Yaudah ayah baik-baik deh, ell jagain ibu." Sebenarnya ellya lemas ketika ia tau ayah nya akan pergi bertugas ke luar kota. Tambah sepi rumah ini. Gerutu ellya dalam hati. Dengan langkah kaki yg berat ellya segera bergegas ke kamar mandi.
Rumah vino
Udah pagi aja nih, huh gue udah siapin kata-kata apa aja yg bakal gue omongin ke si ellya. Begitu semangatnya vino ketika ia menyambut pagi. Hmm sepertinya ia sudah sangat matang menyiapkan kata-kata yang akan ia ucapkan untuk sang pujaan hati.
"Bi, hari ini saya pulang agak larut. Kunci cadangan akan saya bawa, bibi tetep kunci pintu rumah kaya biasa ya."
"Baik den." Jawab bi minah, pembantu yang sudah berjasa menjaga rumah beserta isinya selama 17 tahun. Ya kira-kira dari vino kecil lah ya.
"Minum susu dan makan rotinya dulu den biar semangat sekolahnya." Lanjut bi minah lagi sambil ia menuangkan susu dan mengoleskan selai strawberry kesukaan vino keatas roti.
"Siap deh biii." Langsung susu beserta rotinya dilahap abis-abisan dengan vino, entah karena rasa lapar atau tidak enak terhadap bi minah yang sudah menyiapkan. Ckck...
*Vino pov
"Udah sarapan, udah semuanya, saya berangkat sekolah dulu yaa biii Assalamualaikum" jujur aja gue lebih sopan ke pembantu gue dibanding ke orang tua gue sendiri. Karena menurut gue bi minah lebih ngurus dan lebih terkesan dalam hidup gue.
"Iya waalaikumsalam den, hati-hati".
Motor udah siap, kado pembuatan untuk ellya udah cantik. sedapp banget ini mahh. Semangat banget lah pokonya hari ini.
#Sesampainya di sekolah
"Woy brooo tumben udah dateng? Biasanya gue duluan baru elu, ada angin apaan bro?" Teman sebangku gue yg gilanya amit-amit.

KAMU SEDANG MEMBACA
Berlalu
RomanceTidak akan ada pelangi sebelum ada hujan. Tidak akan ada senyum sebelum ada tangis. Semua itu harus dimulai dari yang pahit. Manusia harus ikhlas bila ingin menuju masa depan. Karena apa? Karena seseorang tidak akan menuju masa depan bila membaw...