"Gila. Gue sebel banget sama tuh cowok!" gerutuku di depan kedua sahabatku, Adrienne dan Ailee. Saat ini kami sedang duduk di salah satu bangku yang terletak di bagian pojok kantin.
"Lo kenapa sih? Baru datang udah marah-marah gak jelas gini." ucap Adrienne. Terlihat gadis berambut pirang itu tengah menyeruput jus alpukatnya, sambil sesekali mengaduk minumannya itu.
"Tadi gue habis ditabrak sama si Bekantan." Jawabku kepada Adrienne.
"Terus-" ucapan Adrienne dipotong oleh Ailee.
"Hah!? Lo ditabrak!? Lo gak papa? Ada yang luka?" ucap Ailee bertubi-tubi. Sejak tadi ia sibuk memainkan laptopnya, tak heran jika ia tidak mendengar dengan jelas perkataanku tadi.
"Iih, apaan sih? Siapa juga yang ditabrak? Makanya perhatiin kalo gue lagi ngomong, jangan langsung nimbrung gak jelas gitu!" ujarku dengan nada kesal.
"tadi itu gue ditabrak sama si Bekantan, sampe minuman gue habis tumpah semua. Parahnya, dia gak ada minta maaf atau gantiin minuman gue. Sumpah gue sebel banget, Gue benci sama dia!" jelasku panjang lebar.
"Hati-hati aja lo. Benci itu beda tipis sama yang namanya Cinta," kata Adrienne, "Siapa tau Lo malah naksir sama dia nantinya."
"Iya, bener tuh. Kayak di film-film yang sering gue tonton." ucap Ailee menyetujui perkataan Adrienne.
"Halah.. kebanyakan nonton film, Lo. Gak mungkin gue bakal naksir sama si Bekantan itu." ucapku sambil menekankan kata 'Gak mungkin'.
"Lo liat aja nanti. Pasti Lo bakal suka sama Al." timpal Adrienne dengan yakin.
"Secara kan, Al itu ganteng, most wanted, Tajir pula." sambung Ailee.
"Udah deh, kalian diam aja 'napa. Kalo kalian suka, ambil aja. Gue nggak tertarik." jawabku lalu mencomot makanan Adrienne dan Ailee.
"Gue minta ya, lapar gue. Tadi gak makan." ucapku sambil memasang cengiranku. Mereka hanya menatapku datar, merelakan makanan mereka aku makan.
Kedua sahabatku, Adrienne Saralee dan Ailee Belvania adalah orang-orang yang paling bisa ngertiin aku. Walaupun terkadang kami bertengkar, tapi itulah yang memperkuat persahabatan kami.
Adrienne atau yang biasa ku panggil Riri adalah sahabatku sejak aku masih baru belajar berjalan, sedangkan Ailee, aku mulai mengenalnya saat aku duduk di bangku SMP. Mulai saat itu, kami bertiga bersahabat.
Mereka ada di sana saat aku ada di masa-masa kelam ku, menemani dan menguatkan aku untuk menghadapi masalah-masalahku.
Love them so much
♦ ♦ ♦ ♦ ♦ ♦
Bel pulang sekolah berbunyi. Aku segera memasukkan buku-buku ke dalam tas ku kemudian berjalan ke luar kelas menyusul kedua sahabatku yang menungguiku di depan pintu kelas. Kami pun berjalan berbarengan menuju gerbang sekolah.
"Gue duluan ya, udah di jemput nih." Ucap Adrienne dan Ailee secara bersamaan saat kami sudah sampai di depan gerbang sekolah.
"Oke, bye." Jawabku. Setelah itu, aku pun berjalan menuju halte bus. Untuk mengusir rasa bosan, aku menyumpal kedua telingaku menggunakan earphone, dan lantas memilih-milih lagu yang ada di playlist ku. Lagu Jacob Whitesides berjudul Rules of beautiful kini memenuhi Indra pendengaranku.
Tiinn~
Bunyi klakson terdengar nyaring, meskipun aku sedang memasang earphone ku. Refleks aku menoleh ke arah datangnya suara tersebut dan mendapati sosok menyebalkan yang pasti kalian kenal. Yups, tebakan kalian benar. Dia si Bekantan Sinting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love at Desk
Teen FictionViola Adara Aloysius. Cewek biasa yang suka membaca novel. Ia sangat membenci Alvaro Adinata, seorang badboy 'most wanted' menyebalkan yang sering mengganggunya. Apa yang akan terjadi jika mereka dipertemukan karena sebuah meja? Akankah hubungan an...