Bagian Empat

230 4 2
                                    

Anakku Perempuan

Makasih nih buat reader yang mau baca
........... .

Kehamilanku yang kedua ini kurang mendapat perhatian dari suamiku.Mas Alan yang lagi mabuk cinta dengan istri barunya itu tidak peduli lagi akan anak kami terlebih ketika hasil USG anak keduanya perempuan.

Kehamilanku kulalui dengan penuh perjuangan.Bagaimana tidak karena kak Zainab mengalami massa kritisnya saat trisemester terakhir kehamilanku.

Saat aku menemani kak Zainab aku mulai mengenal dr.Indra.Beliau adalah dokter senior dari kak Zainab.

Entah dari mana awalnya hingga kami mulai akrab.Sampai pada akhirnya kak Zainab menghembuskan nafas terakhirnya.Namun kemarahanku memuncak ketika suamiku lebih memilih berbulan madu dengan Lily daripada mengurus jenazah kak Zainab.Ya Allah,dianggap apa kami ini...apakah kami yang dinikahi secara sah oleh mas Alan tidak lebih berharga dibanding istri simpanannya Lily itu.

Bahkan menurut kabar hasil penyelidikanku Lily masih terikat pernikahan dengan pria lain.Tetapi apa dayaku kemarahanku di depan mas Alan hanya ditanggapi dengan selembar cek yang diberikan mas Alan kepadaku.Ia menyuruhku mengurus jenazah kak Zainab,tanpa perasaan sedikitpun.Akankah ini terjadi pula padaku nanti.

"Apakah mas Alan lupa akan kasih sayang kak Zainab kepadanya?",ku tutupi perasaan sakitku dengan mengabari keluarga kak Zainab dan keluarga besar kami.

Yang paling ku sesalkan orang tua mas Alan tidaklah lebih baik darinya.Merekapun hanya hadir sebagai tamu dalam pemakaman kak Zainab.Merekapun pulang tanpa mendoakan kak Zainab ataupun merasa bersedih atas meninggalnya kak Zainab.

Hanya orangtua kak Zainab yang terisak atas kematian putri mereka dalam usianya yang masih muda.Untungnya dari semua masalah yang ku alami dr.Indra selalu membantuku.

Terkadang aku berfikir apakah ini perselingkuhan ketika aku mencari perlindungan dan kasih sayang yang berasal dari pria lain.Semua ini berawal darimu mas Alan ujarku dalam hati menyalahkan suamiku yang tidak adil pada istri-istrinya.Bantuan demi bantuan yang dokter Indra berikan membuat kami bersahabat dekat.

Namun mungkinkah persahabatan antara pria dan wanita itu boleh?entahlah bagaimana awalnya dokter Indra menyatakan perasaan cintanya padaku.Bukannya aku tidak menghargainya tetapi aku sudah menikah.Aku tidak mungkin meminta cerai seperti sarannya selepas aku melahirkan.Tetapi jujur aku  membutuhkan dokter Indra dalam masa kehamilanku.. ini.Aku tidak mendapatkan perhatian sama sekali dari suamiku sementara aku selalu mencari tempat bermanja saat hamil kedua ini.

Aku terdiam sampai perutku terasa mulas dan aku pingsan di depan dokter Indra.Dan saat terbangun aku sudah di rumah sakit dan sudah melahirkan anak keduaku secara cesar.

Pertolongan dokter Indra sangat menyentuhku,terlebih saat suamiku tidak menghiraukan kelahiran putrinya.

My Pregnant is My ProblemsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang