Jika ingin, gunakkan ponsel kalian untuk memperkuat cerita dengan sebuah sound.
✿✿✿✿✿
kaki (Y/N) melangkah masuk kedalam rumah, "anakku" (Y/N) menoleh kearah memanggilnya.
"bisa kesini sebentar?"
"(Y/N), ibu ingin memperkenalkan seseorang yang ibu anggap sebagai anak ibu juga" lalu, dirinya mengeser kesamping.
seseorang dengan tinggi yang sama dengan (Y/N). matanya yang sipit membuat (Y/N) penasaraan, dengan warna matanya, dan bahkan ia sekarang sedang menatap dirinya, atau kue dibelakang (Y/N).
"perkenalkan, (Y/N) ini Frisk, Frisk ini (Y/N)"
"um, yo" itu yang diucapkan (Y/N) , saat ia selesai memperkenalkan (Y/N) dengan Frisk.
"oh! maaf, um, Frisk ini bisu"
mendengarkan hal itu, (Y/N) meminta maaf. Frisk hanya mengganguk. "kalau begitu ibu pergi kedapur, selamat bersenang-senang, anak-anakku" dengan begitu, ia pergi.
"um.." (Y/N) menggaruk belakang kepalanya.
Frisk menuju kearah (Y/N), ia mulai merentangkan tangannya. "eh?"
Frisk menunjuk, menunjuk kearah kue. (Y/N) menatap kue tersebut. sudah (Y/N) duga, ia menatap kue selama ini.
"Frisk, kita harus ijin kepada ibu, kalau tidak-" Frisk menghiraukan (Y/N), dan memilih tetap menunjuknya.
"Fri-" Frisk kesal, dan mulai mengambil kue itu sendiri. ia pun mulai menaiki kursi yang dibilang lebih tinggi dari tinggi badannya.
"FRISK!" dengan cepat (Y/N), menangkap Frisk yang terpeleset, karena salah menginjak. (Y/N) menangkap Frisk, namun (Y/N) terjatuh, karena Frisk yang terlalu berat. "argh!" erang (Y/N), saat dirasakan tulangnya berbunyi. sakit. sakit rasanya.
Frisk yang mendengarnya, cepat-cepat bangun, ia pun menolong (Y/N) yang tetap mengerang. ia membantunya memegang tangan (Y/N). namun, (Y/N) makin kesakitan. sepertinya, tulangnya patah. dengan cepat, Frisk mulai menjatuhkan meja, yang dekatnya.
PRANG!
ibu tersebut berlari mendengar suara pecahan kelantai. "apa yang-(Y/N)" terlihat tangan (Y/N) sudah memar, dan membiru. (Y/N) tetap mengerang.
"Frisk, apa yang terjadi?!"
ibu tersebut mulai mengangkat (Y/N). tangannya tak sengaja terjepit, membuatnya makin memburuk. "Oh tidak, tanganmu.. patah" ia pun mulai memanggil seseorang.
"PLEASE! AKU BUTUH BANTUAN!"
✿✿✿✿✿
"WOWIE! itu pasti menyakitkan"
"sangat"
"...."
Frisk menatap (Y/N) yang berbaring, dan terlihat tangan (Y/N) sudah diperban.
"kau ingin spaghetti, teman?"
(Y/N) tersenyum, "tidak apa, Papyrus. aku tak lapar"
"dia cuman butuh ISTRI-rahat"
"SANS!"
"apa?"
Papyrus menepuk jidatnya, lawakan Sans membuatnya kesal. tentu. Papyrus tak menyukai lawakannya. dan, sekarang Papyrus terlihat kesal.
"ma-maaf telat. ugh, aku sudah membuat obat untuk cedera serius. ini-" kakinya yang kecil tak sengaja tersandung kaki Frisk yang terlentang ke samping.
"HYA--OH" obat tersebut tumpah. mengenai (Y/N) yang terbaring.
Undyne melihat kaki Frisk yang membuat temannya terjatuh. "hey, Toriel. anakmu, ini" Undyne mengangkat Frisk, "sengaja menjatuhkan Alphys"
Toriel terkejut, "dia tak akan melakuka-"
"tanya saja langsung dengan Alphys"
Alphys mulai berdiri. "oh-um" Toriel menatap Alphys. menunggu. "a-aku hanya terpeleset"
"ALPHYS! ayolah, semua orang ingin tau, bukan?" Undyne menyeringai. tentu, Undyne membenci Frisk, karena Frisk mengalahkannya dulu. tentu, Undyne tak menerima itu semua.
"um-i-iya. Frisk menjatuhkan ku"
Toriel pun menatap Frisk yang masih diangkat oleh Undyne. "anakku, kita harus bicara" dengan begitu, Undyne menurunkan Frisk, dan mereka mulai keluar dari ruangan.
✿✿✿✿✿
"uh-oh, ma-maaf.. aku tak bermaksud" Alphys mulai mengelap baju, serta wajah (Y/N). "tak apa Alphys"
"aku tak menyangka Frisk melakukan hal itu" Papyrus menunduk.
"sudah-sudah, mungkin dia tak sengaja-"
Undyne menoleh. "tak sengaja? kau lihat? dia itu sengaja! mana mungkin dia ga sengaja, merentangkan kakinya begitu aja"
"Undyne-"
"kau lihat kan Alphys sampai terjatuh?"
"Undyne-"
"dan, (Y/N) terkena obat, bahkan tangannya patah gara-garanya"
"UNDYNE!"
semua menoleh kearah Alphys. "uh-oh, a-aku tak bermak-eh, Undyne. cukup. aku tak bermaksud memotong, tapi.. kenyataannya Frisk tak sengaja"
"apa maksud mu?"
(Y/N) mulai mengambil tindak. terpaksa. ia harus menekan Load untuk kembali, dengan tangannya yang patah. ia mencari file dimana Frisk meminta kue sebelum kejadian ini. (Y/N) tau, Frisk tak sengaja. dan, (Y/N) mulai mengambil tindakan.
"teman-apa yang kau-" Sans melihat (Y/N) membuka sistemnya.
"HEYY-"
(Y/N) mulai menekan, dan semua mulai menghilang.
✿✿✿✿✿
Frisk menunjuk kearah kue.
"...Frisk"
"..." Frisk masih menunjuk.
"kau ingin kue tersebut?"
Frisk mengangguk.
"kenapa? bukankah kita bisa minta ke ibu?"
lagi. Frisk melewatinya.
"FRISK-" (Y/N) menarik Frisk, dan membuat mereka terjatuh. tentu, posisi Frisk dibawah, sedangkan (Y/N) diatas. "ouch-" tangan (Y/N) terasa sakit,
namun tak parah seperti sebelumnya.
"Frisk.. dengar"
"aku tau, kau melakukannya karena kau mencari perhatian ke ibu kan?"
Frisk hanya terdiam. "aku tau. kau sayang ibu" (Y/N) tersenyum.
"..."
"Frisk"
".."
"Frisk.. aku ingin, kita menjadi saudara"
Frisk mulai menangis. "Frisk.." (Y/N) menghapus air matanya, dan mulai berdiri. Frisk bangun, dibantu oleh (Y/N). ia pun memeluk (Y/N).
"m-m-m"
(Y/N) melihat Frisk. namun, masih memeluk.
"mh-mh-mhhaa-mhaaafff"
"Frisk.." (Y/N) terkejut. "Frisk.. kau ber-berbicara?"
Frisk tersenyum. namun, ia kembali bisu. ia mulai memakai mimik mulutnya, dan menunjuk (Y/N),
ia berkata, aku mau jadi saudara mu
kembali, Frisk memeluk (Y/N) erat. "jika kau kesepian. harusnya, kau tak berbuat begitukan?"
Frisk memeluk erat, sangat erat. tangannya mengeluarkan sistem seperti dilakukan oleh (Y/N) sebelumnya. Frisk tersenyum.
> Save
KAMU SEDANG MEMBACA
UNDERTALE X READER (INDONESIAN VERS)
Fantasybagimana jika kau yang sedang membaca ini, terlibat dalam cerita dari sebuah game bernama UNDERTALE? simak petualangan yang kau buat ^^ one-shot story. Agak AU, dan agak OOC