Part 1

583 52 4
                                    

Seorang gadis tengah melamun didalam kamarnya, sesekali ia terlihat tersenyum pada pantulan wajahnya dicermin.

"Apa yang harus aku lakukan? Ah bae irene kau sangat bodoh" ucapnya sambil mengacak rambutnya frustasi.

Yah, kejadian tadi siang setelah pulang sekolah masih terngiang didalam pikiran irene.

Flasback.

"Kenapa kau memanggilku ke sini?"

"Aku ingin mengatakan sesuatu padamu chanyeol-ah!"

"Cepat katakan irene, teman-teman ku sudah menunggu"

"A-aku menyukaimu chanyeol-ssi!"

"Ah?"

"A-aku tau kau tidak menyukai-"
" Aku juga menyukaimu irene"

Chanyeol langsung berlari meninggalkan irene yang sedang terdiam kaku ditempatnya dengan wajah yang memerah.

Flasback end

****
"Aishh. Ini memalukan" irene merutuki dirinya sambil menepuk pelan kedua pipinya.

"Aku tidak sabar untuk besok" tanpa sadar irene menutup matanya dan sudah berada dialam mimpi~

-------

Irene berjalan dikoridor sekolahnya dengan perasaan senang, bahkan karena terlalu senang ia tidak menyadari bahwa murid disekitarnya menatap irene dengan tatapan yang err~ aneh?

Bughh

"Aihh, apa kau tidak punya mata?" tanya irene dengan nada sinis.

"Ahh mian" -lelaki- yang tadi bertabrakan dengan irene mengulurkan tangannya bermaksud membantu irene bangun.

Irene menoleh kearah sang lelaki dengan tatapan yang tidak dapat diartikan, mungkin?

"A-ah chanyeol ssi mian, m-maaf telah membentak mu" irene berulang kali membungkukan badannya yang mungkin terlihat lucu dimata chanyeol

"Ah tidak apa, aku juga salah tadi" ucap chanyeol salah tingkah sambil menunjukan senyumnya yang tampak menawan bagi para gadis.

Tanpa sadar irene terpesona pada senyum seorang park chanyeol. Bahkan sepertinya ia lupa untuk berkedip.

Kringg~ kringg~

"A-ah sepertinya aku harus masuk ke kelas, aku duluan" langkah irene terhenti karena sebuah tangan yang lain menggegam tangannya.

"Pulang sekolah nanti kau pulang bersama ku, ya." ucapan chanyeol membuat dirinya merasa -merinding- karena chanyeol mengatakannya tepat didepan telinganya oh itu lebih cocok disebut bisikan.

Chanyeol pun berjalan kekelasnya meninggalkan irene yang masih berdiam diri ditempat yang sama, tanpa sadar chanyeol tersenyum dan disela sela senyumnya ia menunjukan sebuah, seringai?

-----

"Hei kenapa dengan wajahmu itu irene? itu membuat ku takut" tanya wendy yang bingung karena dari awal masuk kelas sampai sekarang irene terus menunjukan senyumnya yang bisa dibilang seram.

Tentu saja seram, sedari tadi irene terus tersenyum lebar sambil menggumamkan kata yang sepertinya tidak asing lagi bagi wendy

"Ahhhh wendy kau tau? Aku sangat senang hari ini" irene terus menunjukan ekspresi senang nya kepada teman duduknya, wendy.

"Kau jangan terus tersenyum seperti itu, kau seperti orang gila kau tau?" irene mem-pout-kan bibirnya karena mendengar sindiran teman baiknya itu.

"Aihh kau terlihat semakin mengerikan, sebenarnya ada apa denganmu irene?" tanya wendy.

"Aku sedang jatuh cinta dengan park chanyeol!"

"MWOOO!!!" teriakan wendy membuat seisi kelas menatap kearah mereka.

"Ish, kau berisik bodoh" ucap irene sambil menjitak wendy.

"Aihh, kau tidak tau kalau park chanyeol itu seorang playboy?"

Satu detik

Dua detik

Tiga detik

"Hahh?!" kali ini teriakan irene yang tidak kalah kerasnya menggema didalam ruangan.

"BAE IRENE! SON WENDY! KELUAR!" ucap lee sooman seorang guru fisika yang sedari tadi terganggu karena teriakan mereka berdua pun mengambil langkah seribu(?).

Krikk

Krikk

"HAA? SEJAK KAPAN GURU TUA ITU DISINI?!" teriak irene dan wendy bersamaan.

Plak

Plak

***

Dua orang gadis terlihat sedang mengelus kepala mereka. Oh, jangan lupa dengan wajah mereka yang terlihat memerah menahan kesal.

"Huh, kau sih berisik" kesal wendy pada temannya

"Kau yang membuat ku teriak bodoh! Apa maksudmu dengan perkataan mu tadi?"tanya irene

"Kau tau rumor Jung Yerin dari kelas sebelah? Dia menjadi pacar chanyeol hanya untuk bahan taruhannya saja! Aku takut kau korban selanjutnya"

"Aku yakin chanyeol bukan orang yang seperti itu!" ucap irene yakin.

"Seperti apa?" ucap lelaki yang datang dengan diiringi oleh teman-temannya.

"Kenapa kalian ada disini? Dan tadi aku mendengar namaku juga ikut disebutkan. Memang aku kenapa?"

****

Hai haii.-. Ini ceritanya masih jauh sama judulnya ehe :v tapi nanti juga bakal ada nyambungnya kok sama judulnya :v btw, jangan lupa tonggalin jejak yaa><

Let Me Love YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang