PART 11

227 10 2
                                    

Yoongi's POV~

Apa dia bodoh!tentu saja jawabannya aku mencintainya.
Dia menanyakan itu seakan-akan dia tidak mengerti semuanya.

"Cukup jimin!berhenti menyebut aku merebut kebahagianmu!seharusnya kau menyalahkan itu pada appaku maksudku appamu.bukannya kau menyalahiku seperti ini.dengar jimin semua pertanyaan yang tadi kau buat jawabannya hanya satu.aku melakukan itu karena aku mencintaimu jimin." aku melihatnya memasang ekspresi terkejut kearahku.

"Kau harus menyadari itu jimin.kau boleh membenciku,kau boleh menggangapku merebut semua kebahagianmu tapi untuk kali ini cukup jimin.cukup kau bilang padaku jika aku merebut kebahagianmu!" aku mengehelaskan nafas lalu mengalihkan pandangannya kearahnya.

"Jika aku tau itu appamu,aku juga tidak ingin memilikinya.bukan berarti aku membencinya hanya saja hanya karena masalah itu kau bersifat sedingin ini padaku selama 2 tahun.dan berhentilah berbicara jika aku merebut kebahagianmu!" aku bangun dari dudukku lalu pergi meninggalkannya.

Aku berharap setelah aku berbicara seperti ini pada jimin,dia dapat merubah pemikirannya tentangku lagipula untuk apa aku merebut kebahagiaannya,jika kebahagiaanku itu adalah kau.

Aku mengikuti langkah kakiku berjalan menyusuri indahnya kota seoul.aku tidak peduli orang memperhatikan.karena malam ini aku keluar tanpa menggunakan mantel,bahkan udaranya begitu dingin.

Mataku tidak berhentinya menatap orang yang berlalu melewatiku sampai tiba-tiba aku melihat jungkook keluar dari suatu toko memasukkan suatu benda kecil kekantongnya.lalu berjalan.

Aku bisa melihat senyumnya terulas sambil memainkan kotak kecil dikantongnya.dia baru saja masuk ketoko perhiasan apa dia membeli kalung?tapi untuk siapa?

aku mencoba menatap kelain arah namun yang aku lihat mobil yang berlawanan arah sedang menyetir begitu kencang sedangkan jungkook sedang menyebrang disana.

Aku berlari mencoba menolongnya.

"Jungkook!!Awass!!" Bahkan aku berteriak agar dia cepat-cepat menyebrang.

Brukk!!

Mataku terbelalak kaget,jungkook tertabrak mobil itu.bahkan orang-orang yang ada disekitar tempat itu segera menghampiri jungkook termaksud aku.

Dan mobil hitam itu,dia pergi meninggalkan jungkook begitu saja.

Kakiku terpaku lemas,jungkook terbaring lemah di tengah jalan dengan kepala yang dipenuhi darah dan hidung yang terus mengeluarkan darah.

"JUNGKOOK!!ANIYA,BANGUNN!AKU MOHON BANGUNNN!!TOLONG TELPON AMBULANCE" aku meminta tolong pada salah satu orang yang berkumpul disana.

Setelah beberapa menit kemudian mobil ambulance itu datang dan langsung memasukkan jungkook dan membawanya kerumah sakit.

*****

aku begitu khawatir dengannya.bagaimana tidak saat ini dia sedang berada didalam ruang UGD.dan dokter bilang malam ini juga dia akan melakukan operasi dibagian kepalanya.

Jika taehyung tau taehyung pasti akan begitu terpukul.orang yang dia sayang kali ini terbaring lemah diruangan UGD.

aku mencoba duduk di kursi yang berada didepan ruangan itu.bahkan aku memegangi kepalaku karena begitu bingung.aku bukan keluarga jungkook dan tanggung jawab operasi ini seharusnya orang yang didekatnya.
Pikiranku benar-benar berantakan sampai tiba-tiba aku mencoba menelpon jimin dan menghubunginya.dan kebetulan jungkook dan tehyung berada disatu rumah sakit.

"Kumohon angkat bodoh!!" aku terus menghubunginya saat telponnya tidak dia angkat entah dia sengaja atau memang tidak.

"Wae?" suaranya terdengar setelah aku sudah hampir menelponnya sebanyak 12 kali.

Does That Make SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang