PART 8

322 17 0
                                    

Taehyung's POV~

Aku masuk kedalam rumahku,entahlah hari ini moodku sedang baik jadi apa salahnya aku mengajak jimin untuk bermain games.

aku masuk kedalam rumah tidak biasanya rumahku sepi seperti ini,biasanya jimin akan duduk diruang tengah sambil menonton tv atau bahkan mengabiskan beberapa cemilan tapi kali ini suasananya hening sekali,apa dia pergi?

"Jiminie.." aku memanggilnya namun tak ada jawaban.

Aku melangkah kedapur,mungkin dia sedang memasak disana,sampai dia tidak mendengarku.

Namun langkahanku berhenti saat aku tanpa sengaja melihat keluar jendela dam melihat jimin duduk sendiri di taman rumah ini.

Aku ingin menghampirinya namun tiba-tiba aku melihat yoongi dengan cepat duduk disamping jimin dan memegangi tangan jimin.

"Sialan,sedang apa dia disini.belum puaskah dia menghajarku malam itu?"kesalku dari balik jendela.

Aku heran apa yang mereka bicarakan bahkan wajah mereka terlihat begitu serius sampai aku memutuskan mendengarkannya lewat balik pintu belakang rumah ini.

Aku terkejut saat melihat jimin menangis dipelukan yoongi.
Aku melihat yoongi memeluk jimin dengan paksa,entahlah apa maksudnya?bahkan jimin berkali-kali memukuli dada yoongi agar yoongi melepas pelukannya.

"Cukup jimin,cukup..kumohon tidak bisakah kau tidak bersifat seperti ini padaku.kau tau sifatmu seperti ini menyiksa perasaanku jimin.ada apa sebenarnya sampai kau begitu marah ketika melihatku?" tanya yoongi pada jimin.

"Kau pabo yoongi..kau pabo,aku benci kau.kemana kau yang dulu yoongi,dulu aku menyukaimu tapi kau malah mengabaikanku dan sekarang aku sudah bisa melupakan semua itu,tapi kau datang dan mengungkapkan semuanya.yoongi melupakan itu tidak semudah kau mengucapkannya.kau tidak tau bagaimana rasanya orang yang kau cintai ternyata seorang..."
Jimin terdiam air matanya sudah tidak bisa lagi dia tahan.

"Waeyo jimin?"

"Kau seorang perebut kebahagiaan ku!!kau merebut semuanya.kau yang menyebabkan aku tidak punya siapa-siapa.aku benci kau yoongi!menjauhlah!aku tidak mau orang yang merebut kebahagiaanku mendekat denganku!menjauh!!" jimin berkali-kali mencoba melepas pelukan yoongi namun tenaga yoongi jauh lebih besar darinya.

"Apa maksudmu?aku merebut kebahagiaanmu jimin?aku tidak mengerti?" tanya yoongi masih memeluk tubuh jimi  yang duduk dan menangis.

"Memang kau tidak mengerti,mereka menyembunyikannya dari kau,mereka tidak mau anak satu-satunya pemilik perusahaan terkenal dikorea ini menjadi sepertiku.menanam kebencian dihati seseorang.mereka tidak mau kau membenci mereka!!mereka tidak adil.aku benci mereka,juga kau!kalian penghancur semuanya!kau jahat yoongi!" jimin menangis begitu kencang.

"Mereka?maksudmu apa?mereka itu siapa?aku tidak tau jimin.maafkan aku" kata yoongi.

"Maafmu itu tidak akan mengembalikan semuanya kan yoongi?dan aku tidak butuh itu!jika kau tidak tau maka aku akan memberitahumu saat ini.cukup kau juga harus tau bagaimana rasanya jadiku!" kali ini yoongi melepaskan pelukannya dan memegang bahu jimin.

"Jelaskan padaku?aku akan mendengarkannya" pinta yoongi.

Aku tidak mengerti apa yang jimin maksud?dan mereka?siapa mereka yang dimaksud jimin?apa ini alasan jimin membenci yoongi?

"10 tahun yang lalu aku mempunyai keluarga yang begitu lengkap,mama dan papaku mereka saling mencintai sampai aku bahkan berfikir mereka tidak bisa terpisah tapi semua pemikiranku tidak sesuai dengan jalannya.wanita gila itu datang,dia mencoba memisahkan papaku dari mamaku,sampai dia rela mengaku jika dia hamil anak papaku.tentu itu membuat mamaku marah.baru pertama kalinya aku melihat mereka bertengkar keras didepanku.papaku lebih memilih wanita licik itu bahkan aku masih ingat dengan jelas wajahnya.dia meninggalkanku dan mama.2 tahun setelah kejadian itu.mamaku mengalami kecelakaan,kau tau,dia sekarat malam itu.aku binggung..sampai akhirnya,aku memutuskan kerumahmu,dan tanpa sengaja aku melihatmu juga melihat keluarga kalian yang begitu bahagia.kau harus tau yoongi malam itu juga mamaku meninggal,dan kau tau apa pesannya untukku aku tidak boleh mengenal keluargamu,sama sekali." jimin berhenti memandang kosong kedepan.

Does That Make SenseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang