Sakat i

44 0 0
                                    

Alkisah tersebutlah sebuah kisah di sebuah kampung bernama Pisang Secotek. Adapun nama kampung ini sedikit aneh tetapi tiada apalah yang aneh di kampung ini. Majoriti penduduk bekerja kampung, petani, pesawah dan penoreh getah. Hidup aman damai makmur dan tenteram adanya. Sehinggalah satu kejadian aneh yang melibatkan tiga orang penduduk kampung tersebut berlaku seberapa purnama yang lalu.

Kejadian itu tiadalah di gembar gembur kan ke serata dunia kecuali mereka bertiga cuma yang tahu bahkan penduduk kampung lain juga kurang tahu dan masih bingung apakah yang sebenarnya berlaku. Sampai saat ini juga tiada yang mengetahui hal tersebut kecuali berkubur di benak si pemuda yang bertiga itu tadi.

Kejadian tersebut bermula pada suatu hari yang cerah dan nyaman di bulan Ramadhan seberapa purnama yang lalu. Disebuah sawah padi, dari jauh kelihatan kelibat tiga orang pemuda berusia 20an di bawah pohon rambutan di tengah-tengah sawah padi. Satunya duduk bersandar di pohon sedang dua lagi terbaring di atas tikar usang di bawah pohon tersebut yang sedia untuk para pesawah duduk istirehat.

Bertiga pemuda tersebut diberi nama Ali, Abu dan Atan tidaklah lain nama mereka cuma nama anak kampung biasa tidak sehebat Justin Bieber atau Aaron aziz namun begitu mereka bercita cita tinggi.

Si Ali orangnya sedang tidaklah kurus tidak pula gemuk, berambut pendek sedikit kerinting, bermisai tipis anak kedua orang tuanya yang bekerja petani di sawah tersebut.

Abu orangnya sedikit berisi tidaklah terlalu tinggi tidak pula terlalu rendah tidak berkumis tidak berjenggot anak kepada Mak Kiah, ibu tunggal yang menjual kerepek pisang tersohor di kampung Pisang Secotek ini.

Atan orangnya kurus bukan tidak cukup makan tetapi seadanya badanya sebegitu molek, berambut lurus dan berjambul disikat rapi olehnya. Adapun atan sudah tidak mempunyai orang tua tiada lain kecuali neneknya yang satu dari kecil sayangnya melimpah ke Atan bagai menatang minyak yang penuh .

SakatWhere stories live. Discover now