Hari Senin telah tiba. Jam dinding menunjukkan pukul 05.00. Shafa pun segera bergegas menuju kamar mandi. Setelah itu ia langsung mengambil air wudlu untuk shalat subuh.
Yang ada dipikirannya adalah berharap hari ini merupakan hari awal yang baik untuknya. Karena hari ini merupakan hari pertama dia sekolah disalah satu SMA ternama di Surabaya yaitu SMA Mutia Bakti.
Setelah semua persiapannya selesai, ia pun segera berangkat sekolah menggunakan sepeda bersama teman dekatnya Ira. Karena mereka sudah sepakat untuk berangkat sekolah bersama-sama.
💐💐💐
Sesampainya disekolah, mereka segera memarkirkan sepedanya menuju parkiran. Karena takut bel sebentar lagi akan berbunyi, merekapun bergegas menuju kelas masing-masing. Kebetulan mereka beda kelas. Shafa MIPA sedangkan Ira IPS.
Shafa pun cepat-cepat menuju kelasnya. Saat dia memasuki kelas, ia sudah melihat sekitar 20 anak yang sudah duduk rapi dengan memasang raut wajah lugu. Mungkin ini karena efek pertama kali masuk di sekolah baru.
"Kring..kring.." bel pertanda masuk telah berbunyi, siswa lainnya pun berbondong-bondong masuk dan menempati kursi yang sudah tertera nomer peserta masing-masing.
Tak lama kemudian, 3 orang siswa memakai almamater OSIS pun datang, sudah di pastikan mereka adalah anggota OSIS. Itu artinya mereka di tugaskan untuk mengisi separuh kegiatan hari ini. Karena sebagian lagi akan diisi oleh bapak dan ibu guru dengan materi lain.
"Assalamualaikum..."
"Waalaikumsalam kak..."
"Adik-adik selamat datang di SMA Mutia Bakti. Mulai sekarang, kalian akan menjadi bagian dari keluarga SMA kami. Semoga kalian betah ya sekolah di sini,'' kata salah satu kakak OSIS.
''Oiya kita perkenalan dulu ya... Perkenalkan nama saya Adinda Nur Ifana saya dari kelas XII-MIPA 3, Salam kenal semuanya..!!"
"Hai, perkenalkan nama saya Azizah Ramadhani saya dari kelas XI-IPS 1"
"Dan perkenalkan nama saya Sinta Febiola saya dari kelas XII-MIPA 4. Kalian akan melaksanakan MOPDB selama 3 hari dan kalian akan didampingi oleh kami. Kakak harap kalian bisa mengikuti kegiatan ini dengan baik".
"Iya kak" jawab serempak pada kakak kelasnya itu.
"Kak, apa nanti kelasnya bakalan tetep kayak gini, atau di acak lagi?" tanya Shafa pada Kak Sinta.
"Kalian gak usah khawatir. Ini cuma kelas sementara kok. Selanjutnya kita bakal di pencar lagi kelasnya."Jawab Sinta.
"Oh gitu, makasi kak"
"Sama-sama dek" di iringi sedikit senyum.
"Oke, sekarang kita mau kalian maju satu-satu ke depan buat perkenalan diri masing-masing. Di mulai dari nomer urutan yang paling awal.'' Tegas Dinda sambil menuju bangku nomer urutan awal.
''Nama saya Asharel Arkana Lauren, saya berasal dari SMP Cendekia''
''Selanjutnya..''
''Nama saya Carel Camelia, saya dari pindahan Jakarta''
''WIUWIT.. EKHEM CANTIK JUGA HAHAHA''suara ricuhan dari murid-murid cowok
''Eits bisa diem gak? jangan gaduh!! Hargai yang ada di depan,'' cetus Azizah
''Lanjut''
''Nama Saya Shafa Anindya Putri, saya dari SMP Albert Star''
''Wah Albert Star? Itu sekolah internasional bukan?''
''iyaa emang.''jawab sambil mengangguk
''Dulu kakak pengen banget masuk situ, tapi karena biayanya mahal jadi gak keturunan deh hehe'' kata Shinta sambil memperlihatkan sederet giginya.
''Lo curhat Shin? Cielah curhat nih ceritanya di depan adik kelas?'' sindir Azizah
''HAHAHAHAA''semua murid tertawa
''Udah ah, kita lanjutin perkenalan nya.''sambung Dinda.
💐💐💐
Kegiatan MOS itupun akhirnya berjalan dengan lancar. Hingga tak terasa 3 hari mereka bisa beradaptasi di lingkungan sekolah baru mereka dan hari esok merupakan hari penentuan kelas tetap mereka.
''Duh Ra.. Gue kok tegang gini ya,''sambil menautkan alisnya
''Tegang kenapa lo? Lo takut kalo lo bakal gak punya temen? Tenang masih ada gue kok yang setia sama lo hehehe''
''Bukan itu! Tapi..''
''Tapi apa? Lo suka banget ya bikin orang kepo!''
''Idih.. Siapa juga yang bikin lo kepo. Lo Dora kali ya? Hobinya ngepoin hidup orang mulu'?''
''Apa lo bilang? Ulangi sekali lagi Shaf!'' Ira membulatkan matanya sambil meremas pergelangan tangannya.
''Ampuun mbak.. Ampunn.. Janji gak ngulangin lagi..''sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengahnya sebagai tanda perdamaian.
"Emang kenapa lo tegang kayak gitu?''
''Besok kan hari penentuan kelas, lah gue takut kalo gue sekelas sama anak-anak yang caper gitu. Lo tau kan gue paling enek liat yang kayak gituan''
''Otak lu dangkal banget sih. Hello.. Shafa Anindya di dunia ini itu ada berjuta-juta bahkan lebih macam-macam sifat manusia. Jadi, lo jangan pernah beranggapan kalo dunia ini sempit kayak otak lo, ehh sorry keceplosan"
''Huh! Dasar! Untung temen''sambil mengepalkan tangannya ke arah wajah Ira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Never Understand
Thơ caShafa seorang gadis yang bungkam.Bukan berarti dia pendiam,tapi lebih tepatnya dia menyembunyikan perasaannya sendiri dari orang disekitarnnya. Ia menyimpan rahasia besar tentang perasaannya kepada Adit teman sekelasnya sendiri. Adit seorang cowok y...