Betapa eke merasa kalo kebodohan mampir ke eke. wakakakakkakakakakak.... mohon maaf sudah lama banget gak aplot Precious Lady. daannn Barista series juga eke aplot bersamaan sama PL. jadi jangan lupa vote sama komen buat keduanya yaaaa...
Pliiiisssss... pliiissss vote sama komennya ya OLMAIPREENNN!!!!
muaaaaaaahhhh wakakakakakkakakakakak
BAB 3
Kamu imut…
Imut…
Imuutt…
Kata –kata itu terngiang terus di telingaku. Membuatku terus memikirkan Bima semalaman. Saat praktek atau sedang melakukan sesuatu, aku bisa melupakan semua itu. Tapi kata-kata itu kembali bermunculan saat aku sedang tidak melakukan apa-apa seperti hari ini. Saat aku sedang melamun di ruang praktekku, di yayasan. Memikirkan kembali pertemua kami kemarin, kemudian menghela nafas pelan. Sekali lagi melihat ponselku dan menemukan fotonya yang sedang mengobrol dengan Bara, kemudian menghela nafas lagi.
“Jelek amat mukanya!”
Suara itu membuatku terkejut dan segera membalik ponselku di atas meja. Di depan pintu masuk ruang kesehatan, berdiri seorang anak laki-laki dengan seragam SMA-nya. Dia memberikan seringainya dan membuatku teringat sesuatu.
“Kamu sekolah di sini juga?” tanyaku heran.
Anak laki-laki itu, anak yang beberapa hari yang lalu kutemui di ruang IGD RS. Anak sekolah yang memiliki wajah tampan. Anak sekolah yang berani memanggilku tante dan mengolok status ‘belum menikahku’.
Sialan!
Ini saat yang tepat untuk menghajar anak itu. Ruangan kesehatan ini begitu sepi, dan semua orang ada di dalam kelas untuk mengikuti pelajaran. Kalau aku menghajarnya di sekitar perut, maka tidak akan ada yang tahu.
Astaga.
Itu pasti bisikan dari setan gorila yang merasukiku!
“Tante ngapain di sini?” tanyanya tiba-tiba.
“Seenaknya manggil tante! Aku masih muda. Masih umur 25!” sergahku kesal.
“Tante aku juga umurnya segitu. Malah lebih cantik dari situ!”
Kampret!
Tahan Diva, jangan kalah dengan godaan setan gorila di hatimu.
“Kamu sendiri kenapa di sini? Bukannya sekarang waktunya belajar?” jawabku sembari sekuat tenaga menahan setan gorila yang hendak merasukiku.
“Males!” aku melotot mendengar jawabannya, tapi sebelum sempat menasehatinya soal pentingnya belajar, dia bicara lagi, “Kalau aku bilang seperti itu, tante pasti marah. Jadi ini,”
Dia mendekat dan menunjukkan lengannya yang ternyata tersayat cukup panjang dan mengeluarkan darah. Aku baru tersadar, wajah anak ini juga kotor di beberapa tempat. Dengan segera aku membuka kemejanya dan menemukan beberapa lebam di sana.
“Astaga, kamu berantem?” tanyaku kaget.
“Tante mau perkosa aku?”
Aku melongo mendengar kata-katanya barusan. Kemudian baru tersadar dengan poseku yang sedang membuka kemejanya. Alamak, ini memalukan!
“Bukan! Aku cuma mau lihat badan kamu. Kamu habis berantem kan?” elakku sembari menahan malu.
Dia tersenyum kemudian mendekatiku perlahan. Kemejanya masih terbuka dan memperlihatkan dadanya yang bidang. Anak ini masih SMA, tapi dia memiliki tubuh yang cukup terbentuk. Aku bisa melihat beberapa otot di dada dan perutnya yang menonjol. Apa dia sudah mengikuti fitnes?
KAMU SEDANG MEMBACA
Precious Lady
RomanceMasih nget Diva di Kawin Kontrak kan? Cewek Somplak itu kembali muncul di cerita sendiri tentang dia. Terjebak bersama semua orang somplak di sekelilingnya, perasaannya yang membingungkan dan juga kemampuan bertarungnya yang seperti Xena, Diva menj...