MEET

1.5K 63 11
                                    


"Selamat malam semua." Dirga menyapa pengunjung yang saat ini berada di Driehondred Vier Café. Ia tengah duduk di panggung kecil yang terletak di pojok kanan café. Dengan gitar di pangkuannya, Dirga bersiap untuk bernyanyi menghibur para pengunjung. "Sebelum Dirga menghibur kalian semua," Dirga mengambil secarik kertas yang berada di kantong kanan celana jeans bagian belakang miliknya, "Dirga telah menerima sebuah permintaan dari seseorang untuk menyanyikan sebuah lagu. Dirga harap orang itu menyukai lagu yang akan Dirga bawakan ini. Yaa... Dirga tidak hanya berharap dia tidak hanya menyukai lagunya saja, tapi juga menyukai Dirga yang manis ini." Semua pengunjung tertawa mendengar celotehan Dirga. "Dirga hanya bercanda." Dirga mulai memposisikan gitarnya dan bersiap untuk memainkannya. "Oke, Dirga mulai saja."

Alunan petikan gitar mulai berkumandang. Para pengunjung yang awalnya sibuk sendiri kini mulai memperhatikan bagaimana Dirga mulai memainkan gitarnya. Dirga memejamkan matanya sebentar sebelum memandang ke arah pengunjung.

You gotta go and get angry at all of my honesty

You know I try but I don't do too well with apologies

I hope I don't run out of time. Could someone call a referee?

'Cause I just need one more shot at forgiveness

Justin Bieber – Sorry

Para pengunjung mulai hanyut akan nyanyian Dirga. Selain menikmati secangkir kopi dan sepotong cake di malam minggu ini, mereka juga ingin menikmati 'konser kecil' Dirga yang diadakan setiap seminggu sekali. Tentunya pengunjung sekaligus penggemar Dirga itu tidak akan melewatkan kesempatan ini.

Empat menit dihabiskan untuk menyelesaikan satu lagu. Dirga melemparkan senyum kepada pengunjung yang membuat beberapa gadis memekik kecil.

"Bagaimana penampilan Dirga?" Dirga bertanya sembari mengedarkan pandang ke sekeliling café. Dirga mendapatkan sambutan positif dan meminta dirinya untuk melanjutkan lagi. Dirga menerima sebotol air mineral yang diberikan kepadanya. Sembari mengucapkan kata 'thanks', Dirga meminum air itu dan meletakkannya di sampingnya. "Baiklah, Dirga akan melanjutkannya lagi." DIrga memposisikan jari jemarinya di depan senar. "Kali ini Dirga akan membawakan lagu K-Pop. Apa kalian suka?"

Sahutan kata suka dalam bahasa Belanda menjadi jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh Dirga. Dirga lagi-lagi tersenyum dan membuat beberapa gadis merasa seakan-akan meleleh oleh senyuman Dirga.

Anyeongirang mal Hello Hello ijen Goodbye Goodbye

Mariya saranghandan mariya mot ineundan mariya

Dashi doraoran mariya

Aniya ije waso igon aniya nowa na jongmal saranghaetjana

FT Island – Hello Hello

Lima lagu telah dihabiskan dalam waktu satu jam. Berbagai lagu telah ia nyanyikan walau didominasi dengan lagu barat dan K-Pop. Tapi yang terpenting Dirga cukup menikmati pekerjaannya dan juga pengunjung menikmati lagunya.

Setelah berbasa basi sedikit, kini Dirga mengakhiri 'konser kecil'nya dan membuat beberapa pengunjung mendesah kecewa. Kini mereka harus menunggu seminggu kedepan agar bisa menikmati lagi penampilan Dirga di café ini.

Dirga pun memasukkan gitar kesayangannya ke dalam tas dan memanggulnya. Ia sedikit membenarkan syal hitam di lehernya yang sempat melorot kemudian berdiri menghadap pengunjung. Ia membungkukkan sedikit tubuhnya sebagai penghormatan terakhir sebelum meninggalkan panggung kecil di café ini.

V A L STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang