FEELING

777 54 30
                                    

"Rei, aku ingin bertemu dengan Kak Bejo, Kak Juna dan lainnya."

Rei tersedak saat ia tengah melahap Waterzooi, salah satu makanan musim dingin khas Belanda yang ia beli di restoran setempat. Ia memandang Dirga horor selayaknya ia bertemu dengan hantu. "Kau ingin bertemu dengan mereka? Sekarang?"

Dirga mengangguk dengan polosnya.

"Kau ingin meninggalkanku di sini?"

Dahi Dirga mengernyit mendengar perkataan Rei. "Meninggalkanmu?"

"Ya, meninggalkanku." Kini Waterzooi yang ada di hadapannya diabaikan. "Kau ingin pergi ke Indonesia dan menemui mereka kan?"

Dirga mendesah. Jadi itulah mengapa Rei sedikit histeris saat ia memutuskan untuk menemui Bejo, Juna dan lainnya. "Rei, dengarkan aku." Dirga menarik nafasnya. "Aku memang ingin bertemu dengan mereka, tapi bukan berarti aku ingin pergi ke Indonesia."

Kini giliran Rei yang mengernyitkan dahinya. "Maksudmu?"

...

V A L S

304th Study Room FanFiction

Story By:

Aryangevin

Disclaimer:

304th Study Room © Felicia Huang

Warn: Boys Love, Little Bit OOC.

...

"Video call." Dirga merasa gemas sendiri melihat Rei yang tidak menangkap maksud dari perkataannya. "Bukankah kau punya nomor mereka?"

"Ah... Video call." Rei mengangguk paham. Ia memandang jam dinding yang menunjukkan pukul tiga tepat. "Kalau Indonesia saat ini sudah pukul delapan malam kan?" Dirga mengangguk. "Baik. Aku akan menghubungi mereka. Aku habiskan Waterzooi dulu."

Dirga menunggu dengan sabar saat Rei menghabiskan seluruh makanannya dan mencuci mangkuk yang ia gunakan. Baru lah Rei mengambil ponselnya di dalam saku celananya dan mulai mencari kontak Bejo untuk dihubungi pertama kali.

Awalnya Dirga tidak ingin menampakkan wajahnya di hadapan kamera. Rencananya ia ingin memberikan kejutan pada mereka.

"Hai, Kak Bejo." Rei menyapa terlebih dahulu saat video call mereka terhubung.

'Rei?' Rei melambai-lambaikan tangannya pada layar ponsel. Terlihat sekali wajah Bejo yang tampak kaget menerima panggilan dari Rei. 'Rei, itu beneran kamu kan?'

'Apa? Si Rei?' Dan tiba-tiba saja ponsel Bejo menjadi buram dan digantikan wajah seseorang yang sangat dikenal Rei dengan mata belonya. 'Rei? Itu benar kau di sana?'

"Ya, aku di sini, Kak Juna." Rei tertawa saat melihat tingkah dua orang yang telah menjadi sahabatnya saat di karantina dulu. Tak menyangka bahwa kini Bejo sedang bersama Juna.

'Kamu berada dimana sekarang?' Juna bertanya. 'Semua televisi di sini memberitakan tentang anak mantan gubernur Riau yang telah menghilang!'

Rei memasang tampang wajah bersalahnya. "Kak Juna dan Kak Bejo tidak perlu tahu dimana aku sekarang. Yang terpenting kalian tahu kan aku sekarang dalam kondisi baik-baik saja."

'Tapi kami semua khawatir padamu, Rei.' Kini Bejo berdiri di belakang Juna. 'Bahkan pak Zam dan juga Desyca ikut menghubungi kamu, tapi nomor ponselmu tidak aktif sama sekali. Bahkan Yanjie Laoshi juga sampai pulang ke Indonesia untuk mencari keberadaanmu.'

V A L STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang