My School Nerd is a Hostess

{Chapter 2}

【Chapter 2】

Judul: My School Nerd is a Hostess?!

Author: Jewelnim

Genre: Romance, school life

Length: Chapter

(Special thanks to indofanfictionarts | @renovatio for the cover)

******

Sebelumnya:

Setelah berjam-jam lamanya aku duduk bel istirahat pun berbunyi. Aku keluar dari kelas berjalan cepat menuju taman belakang sekolah. Namun aku dihentikan oleh seseorang yang menarik paksa tanganku dan membawa ku kedalam sebuah ruangan yang gelap.

*****

Seolhyun's PoV

Aku melihat-lihat sekeliling ku mencoba mencari tahu ruangan apa ini. Ruangan ini sangat gelap dan tertutup juga sempit. Ruangan ini tampak seperti gudang penyimpanan. Aku coba mengetahui siapa pelakunya. Namun usahaku sia-sia. Ruangan ini terlalu gelap.

Aku ingin berteriak meminta pertolongan, tetapi mulutku langsung ditutup oleh tangan orang itu. Siapa sebenarnya orang ini? Apa yang akan dia lakukan? EOMMA!! Kata-kata itu lah yang sejak tadi di ulang dan di ulang di kepalaku.

"Hmmm!!!" Aku meronta-ronta mencoba melepaskan tangan itu dari mulutku

Orang itu meminta ku untuk diam "yak! Diam! Ini aku!" Serunya

'Tunggu... Aku kenal dengan suara ini' Langsung saja aku diam karena sudah tau pemilik suara ini.

"Kalau aku tarik kembali tanganku jangan teriak!" Perintahnya. Orang itu dengan cepat menarik tangannya dari mulutku seakan-akan aku benda paling menjijikan sekarang.

"Yak! Kim Yoojung!! Apa yang kamu lakukan kepada eonnimu?! Kenapa tidak bisa berb-"

"Berisik.." Gumannya pelan namun masih dapat ku dengar dengan jelas.

"Mwo? Berisik? Anak ini benar-benar!" Belum sempat tangan ku memukul kepalanya namun sudah ia tahan terlebih dahulu

'Sejak kapan dia lebih kuat dariku?' Pikirku

"Dengar baik-baik. Aku tidak mau mengulang kata-kata ku dua kali. Disini aku Kim Yoojung dan kamu Kim Seolhyun merupakan seorang stranger. Tidak boleh ada yang tau kita bersaudara!"

"Kenapa?" Tanyaku

Dia tertawa kecil entah apa yang lucu dari pertanyaanku. Oh mungkin karena alasan yang sudah jelas tetapi aku masih tidak bisa menerimanya.

"Alasannya simple, mungkin lamu mau hidup sebagai nerd disini dan tidak bersosialisasi. Tetapi aku berbeda denganmu. Aku masih mau hidup layaknya gadis highschool yang normal. Mempunyai banyak teman dan tidak menjadi outcast sepertimu! Jadi. Jangan. Ganggu. Kehidupanku." Ucapnya memberikan penekanan di kalimat terakhir.

Bohong jika kata-kata itu tidak menyakiti hatiku sama sekali. Tapi aku abaikan perasaan itu. Toh memangnya aku dan dia pernah berbicara? Tidak kan.

"Tentu saja, aku juga tidak mau mengaku-ngaku sebagai kakakmu kok."

"Bagus. Karena aku tidak mau mengaku-ngaku punya kakak yang bekerja menemani om-om itu seperti pelacur." Ujarnya

Dapat ku rasakan pelupuh mataku mulai tergenang oleh air mata. Kata-kata itu benar-benar menusuk hatiku. Aku sangat bersyukur ruangan ini sangat gelap. Ku tahan air mataku agar tidak menetes. Setidaknya hingga Yoojung pergi.